5. Blue Rose

190 65 70
                                    

Ingin kugenggam namun kau jauh dari jangkauan. Ingin kudekap namun semesta tak membiarkanku mengharap.

 Ingin kudekap namun semesta tak membiarkanku mengharap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2017, April.

Shin Ryujin membuka matanya perlahan. Silau lampu membuat matanya refleks menyipit. Menghela napas, ia sadar masih berada di rumah sakit dengan aroma obat yang membuatnya muak.

Terhitung satu bulan.

Mau pulang... Lirihnya dalam hati.

Ia menatap bengis selang infus yang dengan lancang tertancap di tangan kirinya. Berdesis benci namun di saat yang bersamaan parau menjeritkan kata ngilu yang seolah tertahan di tenggorokan. Ditambah nyeri pada ulu hati yang seolah mengujinya karena, sumpah demi apapun, sakitnya menyiksa kewarasan. Seperti dihantam godam, Ryujin ingat mengapa ia berada di tempat ini.

Hyunjinnya telah mati.

“ARGH!”

Memaksakan suaranya untuk keluar, Shin Ryujin berhasil berteriak pilu memohon pertolongan pada siapapun yang mendengar. Tak butuh waktu lama bagi rombongan pawai berjas putih dengan salah satunya mengalungi stetoskop untuk datang tergopoh - gopoh.

Satu - satunya dokter menganggukkan kepalanya penuh isyarat. Empat suster menangkap kode tersebut untuk segera memegangi kedua tangan dan kakinya. Ryujin menggeleng garang.

Sialan!

Bukan ini maksudnya berteriak!

Ia butuh untuk ditolong!

Damn. Damn. Damn. Damn.

Bulir air mata menetes perlahan mendekati kupingnya yang penging. Ia berontak. Menolak cairan bius yang mulai masuk dalam pembuluh darahnya. Ia hanya minta dipertemukan oleh Hwang Hyunjin. Si brengsek yang dengan berani meninggalkannya sendirian.

Semakin lama, berontakannya semakin melemah. Kesadarannya direnggut. Cahayanya diambil paksa. Sebelum benar - benar diistirahatkan dari dunia, bibirnya melirih.

Hyunjin, hold me tight.

Tangannya... entah kenapa tiba - tiba terasa hangat.

↭↭↭

2017, June.


“Hei, Sweetie! I'm back!” Hwang Hyunjin menyerahkan sekotak cokelat dan sebuket mawar berwarna biru.

Lelaki itu terlihat sangat tampan dengan rambut berwarna hitam legam yang sebagian poninya jatuh menutupi dahi. Aroma maskulin menguar dari tubuhnya. Aroma yang menyadarkan Ryujin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Post Pluviam ; K-IdolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang