1. Over Now

380 105 114
                                    

Teruntuk kamu, pemilik senyum termanis yang membuatku candu. Biarkan aku terus jatuh.

Bunyi ponsel yang kesekian kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunyi ponsel yang kesekian kalinya. Aku berdecak kesal. Kualihkan pandanganku yang semula terpaku pada kertas - kertas. Baiklah, dering kali ini membuatku sedikit marah. Siapa yang berani menelponku ketika aku sedang sibuk?! Aku harus menyelesaikan pekerjaan sialan ini untuk bertemu Park Jisung!

Aku mengambil ponselku yang kuletakkan di samping komputer. Mengintip siapa kiranya yang keras kepala menelponku terus. Huruf 'X' yang tercetak tebal di layar ponselku membuatku melotot.

Nyaris terjengkang ke belakang, aku buru - buru mengangkatnya. Orion Byun bodoh!

"Ya, pak?" aku bersuara pelan.

"Ada apa?" kali ini aku bertanya dengan suara yang agak keras.

"Nona, Tuan Jisung melarikan diri lagi. Kami tidak bisa melacaknya."

Aku segera mematikan sambungan telpon. Mengambil tas dan bergegas ke parkiran. Persetan dengan pekerjaanku yang belum selesai! Park Jisung lebih penting dari apapun.

⭕⭕⭕

"Pak Han?! Kalau Anda sudah berhasil melacak Park Jisung cepat laporkan padaku!"

Aku menutup sambungan telpon. Menghela napas kasar aku memandangi rumah kosong yang terletak di perbatasan. Ini jauh dari keramaian. Sepi dan mencekam. Tapi aku, Orion Byun, tidak takut apapun.

Sebenarnya aku tahu ke mana Jisung pergi. Lelaki itu selalu menuju satu tempat yang sama jika melarikan diri. Dengan alasan yang sama. Tapi kali ini, aku benar - benar ragu dengan alasannya. Turun dari mobil, aku berjalan tegap menuju rumah tersebut.

Ajudan Tuan Han-kepala pengawal Keluarga Park-sengaja kualihkan agar tak bisa menemukan lelaki idiot yang sayangnya kucintai ini. Mereka bisa lebih menahan Jisung di rumah. Atau bahkan parahnya mereka akan memasung Jisung jika tahu apa yang pria itu lakukan.

Park Jisung. Tunanganku. Lima tahun lalu ia dinyatakan gila oleh dokter pribadi keluarganya sendiri karena Nyonya Park ditemukan tewas mengenaskan. Penyelidikan menyatakan bahwa Nyonya Park dibunuh oleh musuh Tuan Park. Sejak saat itu Jisung selalu diisolasi. Kondisi kejiwaannya terguncang. Ia mudah marah dan bahkan sempat tak mengenali orang - orang termasuk aku.

Jika kalian bertanya bagaimana ia bisa kabur... hell, Jisungku jenius. Ia bisa melakukan apapun kalau ia mau-sebenarnya aku juga tak yakin.

"Park? Kau di sini?" aku menyalakan lampu temaram.

Rumah tua ini sebenarnya bersih. Hanya tampilan luarnya saja yang kumuh. Aku menghela napas lega ketika mendengar suara ribut dari pintu bawah tanah.

Post Pluviam ; K-IdolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang