BAGIAN 1 SUARA DI DALAM KEPALA

52 2 1
                                    

Apa aku sedang bermimpi? tanya seorang gadis pada dirinya sendiri, entah kenapa dirinya sangat berharap kalau ini hanyalah mimpi belaka, ia ingin siapapun membangunkannya sekarang juga. Ia memainkan ponselnya, menarik ulur beranda facebook yang bahkan tak ia lirik layar dari benda tipis persegi itu.

Gadis itu berusaha membuktikan bahwa ini memang bukan kenyataan yang harus ia terima dan hadapi, maka kini ia mencubit tangan kirinya Awwwwww. namun naas, cubitan itu terasa sakit dan menjawab pertanyaan itu, bahwa yang ia alami saat ini bukanlah mimpi belaka, tidak ada yang akan membangunkannya dari takdir yang selalu ia sebut sebagai mimpi belaka.

Ia membanting tubuhnya ke atas kasur empuk berukuran besar yang berada dikamarnya, menatap langi-langit kamarnya seraya membayangkan satu persatu kejadian tersebut.

***

Flashback on

Di ruang ISU disalah satu rumah sakit, terbaring seorang gadis remaja dengan peralatan medis menempel ditubuhnya.

Reina Atman Guarero, difonis kanker stadium akhir oleh dokter spesialis. Katanya, hidupnya hanya tinggal dua bulan saja.

Sarah-ibu Reina, terus saja menangis dalam pelukan suaminya, sedangkan Ando-kekasih sekaligus seniornya di sekolah, hanya termenung sendu melamunkan keadaan kekasihnya yang tidak punya waktu yang panjang untuk sekedar menghabiskan waktu dengannya.

Reina tak sadarkan diri saat kelasnya ada pelajaran olahraga, Ando menemani kekasihnya dengan penuh rasa khawatir didalam ruangan UKS, namun setelah Reina sadar, keadaan Reina semakin memburuk hingga Reina kembali pingsan.

Ando sigap membawa kekasihnya kerumah sakit, hingga keluar diagnosa penyakit Reina, Sarah kini tak henti merutuki dirinya sendiri yang tak pernah menyadari keadaan putrinya, atau mungkin Reani yang berusaha menyembunyikan ini semua dari mereka?

***

Reina mengerjapkan matanya berkali-kali, ia berada disebuah padang bunga yang sangat indah, bagaikan lautan bunga, bermacam-macam bunga terhampar luas, seluas mata memandang, tidak ada lagi tanaman selain bunga disana.

Reina heran, dimana sebenarnya ia sekarang? Tempat ini begitu asing dalam hidupnya, bahkan di media sosial ia tak pernah melihat tempat ini, karena pikirnya tempat ini instagramable. Tak lama Reina membalikan tubuhnya seratus delapan puluh derajat saat mendengar sebuah derap kaki.

Ia melihat seorang lelaki tua yang berjalan dengan gagah, wajahnya sama sekali tidak terlihat tua, tapi rambutnya sudah berubah warna menjadi putih, ia yakin lelaki itu pasti sudah tidak muda lagi.

Ia berjalan gagah dengan hewan berbulu merah pekat dengan mata yang hitam, sempat membuat Reina merasa takut, namun entah kenapa setelah menatap mata hewan itu membuat Reina merasa begitu tenang.

Bahkan Reina tidak tahu hewan apa itu, hewan itu seperti anjing namun sangat besar hingga Reina berpikir bahwa hewan itu mungkin dapat ditunggangi manusia.

Tidak beberapa lama, muncul seorang wanita cantik, tidak! Reina merasa wanita itu sangat sangat cantik Tapi mengapa wanita cantik itu bisa muncul dengan tiba-tiba? pikirnya.

Tidak butuh waktu yang cukup lama, lelaki gagah dengan wanita bergaun silver kini sudah berada dihadapan Reina Kenapa mereka berjalan dengan sangat cepat?

Si-siapa kalian. Reina gugup dan merasa sedikit takut akan kedatangan mereka Reina jangan takut. Ucap wanita berparas cantik itu mengusap bahu Reina dengan begitu lembut berusaha menenangkan gadis remaja itu.

Kau harus mampu menjalaninya nak! lelaki tua yang gagah itu mulai mengikis jarak dianara mereka, sama halnya yang dilakukan oleh wanita berparas cantik, mengusap bahunya penuh kelembutan.

MY DESTINY IS LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang