Iris

13 3 0
                                    

Aku pikir ibuku sangat menyukai go go dolls,  saat ia mengandung ku,  hingga ia menamaiku iris saat aku lahir..
Apa aku benar?

Aku pernah minder karena nama ini terdengar feminim..
Aku pernah ingin menjadi orang lain..

Aku seorang pemimpi yg mengharapkan mimpi yg indah dan jauh lebih baik dari kenyataan yg ku jalani..

Katakanlah aku pecundang yg menghindari masalah dan lebih suka menutup mata dan telinga dari dunia luar yg asing..

Aku pernah ingin menjadi sesosok mahluk tak terlihat yg diabaikan..
Hanya karena orang tuaku yg terlalu mudah menarik perhatian..

Sialnya memang aku yg pemalu harus terlahir dari sosok ibu dan ayah yg sering terlibat dengan keramaian..

Ibuku seorang bintang opera dan ayahku seorang politikus, 
Dan keluarga ku tak seindah yg terlihat..

Kadang kau akan mendengar ayah berteriak saat mabuk,  jika ada kendala dengan politik nya..

Dia bukan orang jahat,  tapi kadang dia pemarah dan arogan,  ibu sering menjadi sasaran kemarahan nya..

Sedangkan ibu adalah tipe orang yg akan membalas kata2 apapun yg ia terima..
Baik atau buruk itu juga yg akan ia ucapkan..

Tapi beruntung,  mereka tidak pernah saling menyakiti secara fisik..

Oh iya,  aku punya seorang kakak yg cuek.. Sifat nya hampir sama dengan ku hanya saja dia terlihat keren saat mengabaikan sesuatu,  hingga ia bukan termasuk anak kurang populer di sekolah nya,  dia seorang gadis yg 4 tahun lebih tua dari ku..

Kadang aku iri padanya,  dia selalu mampu menyelesaikan masalah nya dengan baik tanpa bantuan orang lain,  karena itu kami juga sering dibandingkan..

Ibu bilang Irina lebih cerdas sehingga nilai nya selalu sempurna..

Ayah bilang irina lebih berwibawa dibanding anak laki2..

Yah,  aku tidak menyangkal nya..

Ini adalah hari jum'at, hari yg katanya baik untuk anak muda untuk keluar..
Tebaklah,  aku dan irina kompak untuk tinggal dikamar masing2 dan kami melakulan apapun yg kami suka..

Aku memutar musik favorit ku dan bermain game..  Aku adalah pembasmi zombie yg handal sejak setahun lalu,  aku merasakan adrenalin nya,  ketegangan seolah akulah yg tengah berhadapan dengan monster2 itu..

Aku memakai heads free untuk  merasakan adrenalin yg lebih baik,  aku tidak bermain sendiri,  meskipun pemalu aku masih memiliki kawan yg mau menjadi parter Ku dalam membasmi virus.. It's Billy dan Smith,  kami satu kelas di sekolah..

Sangat fokus hingga aku tak menyadari ibu sedari tadi menatap ku dari samping,  aku baru sadar saat ia mencopot heads free yg ku pakai..

"Iris!  Apa kau tidak keluar untuk bersenang2?"
Tanya nya dengan bertolak pinggang

Aku mempause game nya

"Oh,  bu aku tidak enak badan! "

Ibu menatapku dan menggelengkan kepala nya,  tentu saja ia tahu bahwa itu hanya alasan..

"Apa badan mu terasa baik saat bermain game semalaman? "

Aku menghela nafas
"Huuh.. Okay"

"Bagus,  dan jangan lupa untuk mengajak irina! "

Kami terjebak dalam keheningan suasana di dalam mobil

Irina menatap ku..
"Apa rencana mu? Kau yg mengarahkan kita kemari!! "

IRISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang