Luka di wajah

12 1 0
                                    

Aku berada di sebuah ruangan bawah tanah.

Aku ingat betul momen dimana aku diseret layaknya penjahat yg ketahuan menerobos masuk tanpa permisi ke rumah orang.

Disana lah si pria jangkung layaknya algojo yg tak memalingkan sedikitpun pandangan nya dari ku yg seolah siap menebas ku jika aku sembrono.

"Kau mencari irina? "
Suara kyle,  gadis itu melangkahkan kaki nya keluar dari sebuah pintu yg tanpa sadar sudah terbuka

"Tentu saja! Dimana irina? "
Tanya ku dengan lantang,  tak kusangka wajah cantik ini memanipulasi banyak hal, salah satu nya penculikan irina

"Sayangnya dia tidak bisa kembali pada kalian! "

Kata2 nya begitu lirih,  hampir menghipnotis pendengaran ku

"Kenapa tidak? "

Dia duduk di sebuah soffa merah mengkilat yg terlihat mewah..

Bisa2nya aku masih memperhatikan ia sedetil itu.

"Dia yg memutuskan!  Dia tidak mau kembali pada kalian! "

"Aku tidak percaya!  Dimana irina sekarang?  Biarkan aku bertemu dengan dia! " tegas ku dalam nada mendesak

"Kenapa kau sangat naif?  Kau menginginkan saudari mu kembali?  Dia bahkan bersedia menjual mu demi keinginan nya! "

Apa yg dia coba katakan?

"Menjual?  Berhentilah bicara omong kosong! "

Suara langkah kaki yg menuruni anak tangga,  biar ku jelaskan,  ruangan ini sangat luas,  namun pencahayaan nya sangat minim, jarak pandang ku juga terbatas yg mampu ku lihat hanya dimana kyle,  pria jangkung dan ujung anak tangga,  dari sana lah suara berasal.

Yg ku lihat adalah irina dan
Wtf?
Outfit macam apa yg ia kenakan?

"Irina? "
Aku menatap nya dalam heran

"Lihat,  siapa ini?  Saudara ku terayang iris? "
Senyuman pahit macam apa yg ia tunjukan,  bibir nya dihiasi lipstik entah itu merah atau apa..

"Wth?  Apa yg terjadi pada mu? "

Ia melangkah layaknya super model,  duh sisi lain jiwa ku ingin tertawa melihat ia seperti ini..

"Aku baru menyadari satu hal" ia meraih segelas anggur di atas meja

"Bahwa aku tidak pernah menyukai diriku saat bersama kalian! "

"Jadi kau lebih menyukai ini? "
irina memicingkan mata nya ke arah ku.

"Yeah,  aku benci saat terus mendengar nama mu!  Apa hebatnya anak seperti mu yg lugu,  penakut dan payah!  Mengapa kau harus terlahir iris?"

Ini bukan apa yg ku harapkan saat menemukan irina,  aku hanya ingin kakak ku yg dulu!  Yg akan mengomeliku saat aku berhasil meretas handphone nya..

"Apa yg terjadi sehingga kau bisa berkata begitu irina?  Apa kau marah pada  ku? "

Irina memalingkan pandangan nya

"Haruskah aku melalui momen ini?  Sudah ku bilang percakapan ini hanya akan membuang waktu! "
Keluh irina

"Kau dengar itu iris?  Lupakan saja saudari mu ini,  lagipula dia sudah menghilang dari ingatan semua orang! "

"Apa maksud mu? "

"Dia benar!  Aku yg meminta nya,  tak kusangka akan berhasil ternyata pilihan ku sudah tepat,  aku akan ikut dengan kyle! "

Tiba2 kyle beranjak dari tempat duduk,

"Tidak tidak!  Bukan aku yg akan kau ikuti! " seru kyle dengan serentak

Irina nampak bingung

"Apa maksud mu? "

Tiba2 pencahayaan ruangan ini membaik dengan menyala nya seluruh lampu antik di dinding..

Saat itu kyle tersenyum dan membalikan badan nya.

"Gino! "

Sesosok pria berdiri tepat di belakang tempat duduk kyle,  aura yg ia miliki terasa menakutkan,  mata nya menyiratkan betapa bengis nya kepribadian yg ia miliki..

"Tidak! " irina terlihat kaku
"Tidaj mungkin! "

"Sambutlah tuan mu yg baru irina!  My dear friend Gino! " seru kyle
"Dialah yg menggilai mu sejak pertama kali ku ajak kalian ke rumah ku! "

Aku merasa bahwa kyle sedang mengumpankan saudari ku pada singa.

"Excuse me!  Sir siapapun anda,  sejak kapan kau berdiri disana? "..

Berharap gino akan menjawab ku,  namun yg kudapat darinya adalah kerlingan mata yg membuat ku begidik,  seolah ia hendak menelan ku hidup2..

"Irina!  Kau menyetujui kontrak yg kyle tawarkan,  saat ini juga kau menjadi budak ku! "

Suaranya tak kalah menghipnotis,  benar2 sinkronisasi yg apik antara wajah tampan dan suara yg penuh kharisma..

Astaga.. Apa aku barusaja memuji nya?

"Kyle, tunjukan dimana iris berada! "

"Untuk apa? "
Tanya kyle
"Kau sudah mendapatkan apa yg kau mau!  Tentang iris,  biar aku yg urus! "
Kyle terlihat kesal pada gino

"Aku tidak menerima kontrak ini untuk dijadikan pesuruh! " seru irina dengan marah

Namun seketika ia diam kala gino menatap nya  dengan bengis..

"Di.. Am! "

Raut muka irina tampak sepucat es..

"Iris! " tiba2 irina menoleh pada ku dengan tatapan memelas

Astaga ini hal yg tak kalah mencekam, baru kali ini aku melihat nya.

"Iris? " sekejap mata si gino menyebut nama ku, sekejap itu pula kuku2 tajam nya melukai wajah ku. ..

Darah perlahan mengucur dari luka itu yg kurasakan tak bisa ku utarakan..

Aku dan gino saling bertatapan entah mengapa aku merasakan kebencian yg kuat saat meliha orang ini..

"Stop!  Gino kau melanggar kontrak! Kau akan terbakar gino! "

Api biru tiba2 berkobar disekujur tubuh gino

"Ok ok kyle maaf! "

Dia meminta maaf?
Dunia macam apa ini,  orang yg bengispun takut terbakar api.

Tak lama pandangan ku kabur dan aku tidak ingat kejadian selanjutnya..

Dikamar ku,
Aku baru menyadari bahwa memang potret irina  telah lenyap sepenuhnya dari setiap potret yg pernah kami abadikan bersama.

Aku melihat sepenuhnya kenyataan yg sesalu menghantuiku bahwa kini aku akan hidup dengan bekas luka di wajah ku.

Goodbye irina.

IRISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang