Gadis itu melangkah malas menelusuri setiap lorong-lorong koridor yang terlihat sepi. Dia berjalan menaiki tangga untuk menuju ke lantai dua. Dimana kelas nya terletak di sana.
Class XI Ips-4
Tulisan itu terpampang indah di atas pintu kelas nya.
Shasa mengintip sekilas, Ternyata Bu.Mery guru bahasa indonesia yang mengajar di jam pertama dan kedua di kelas nya, Sedang menerangkan materi, Entah materi apa itu.
Tok tok tok!.
Semua yang ada di dalam kelas menengok ke arah pintu yang menampakkan seorang gadis berdiri dengan ekspresi datar.
"Kenapa telat?" Tanya Bu.Mery kepada Shasa dengan sedikit lembut.
"Malas datang cepat" Jawab Shasa datar.
Terdengar helaan nafas dari Bu.Mery, Lalu wanita paru baya itu tersenyum lembut menatap Shasa.
"Yah sudah, Kamu boleh masuk." Suruh Bu.Mery dengan senyum manis yang tak pernah luntur dari wajah cantik nya.
Bu.Mery memang terkenal dengan guru yang paling baik, Dia sama sekali tidak pernah marah atau menghukum murid-murid yang bandel. Guru ini hanya menanggapi dengan senyuman yang sangat manis. Seakan-akan hidup tidak memiliki beban. Entah terbuat dari apa hati guru itu.
Jika saja di dunia nyata ada guru seperti Bu.Mery, mungkin semua murid akan datang telat. Ngarep!.
Shasa melangkah masuk dan menghampiri bangku nya yang berada paling pojok. Gadis itu langsung saja duduk tak menghiraukan tatapan dari Rista seperti menginterogasi dirinya.
Rista Amelia Putri, Teman sebangku Shasa sekaligus sahabat idiotnya.
"Kenapa?" Tanya Shasa menoleh kearah Rista. Dia merasa risih di tatap seperti itu oleh Rista. Gadis yang di tanya itu hanya menggeleng dan kembali menatap Bu.Mery yang menjelaskan di depan.
Shasa mengedikkan bahunya acuh, Lalu dia menenggelamkan kepalanya di atas meja, Menggunakan tanganya sebagai bantal. Gadis itu tidur dan tak menghiraukan penjelasan guru di depan.
Rista yang melihat Shasa seperti itu hanya tersenyum getir, melihat keadaan sahabatnya yang semakin hari semaki tak terurus.
20 menit beralu murid-murid di kelas XI Ips-4 masih setia mendengar kan Bu.Mery menjelaskan, Dan sudah 20 menit juga gadis berbola mata abu-abu itu terlelap dalam mimpi indah nya.
Tittttttt!
Bel berbunyi pertanda jam istirahat, membuat seisi kelas riuh mendengar kan nya.
Bu.Mery segera mengakhiri penjelasan nya lalu keluar dari kelas setelah mengucapkan salam. Bertepatan dengan bangun nya Shasa."Ke kantin kuy?." Tanya Rasti yang langsung saja di angguki oleh Shasa.
•••
Shasa dan Rista berjalan gontai menuju kantin yang ada di lantai bawah.
Mereka berdua dapat melihat murid-murid yang sedang berlari tergesa-gesa kearah kantin, Seakan-akan Bakso Mbak Mirna bakalan habis atau Mbak mirna nurungin harga bakso nya?.Saat sampai di pintu kantin, Shasa dan Rista mengedarkan pandangan nya melihat isi kantin yang sudah di padati oleh manusia-manusia yang kelaparan.
Mereka berdua berjalan memasuki kantin menuju bangku yang kosong.
Di arah berlawanan seorang gadis berlari terburu-buru tanpa melihat ke depan, Dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Vs Ketos
Teen FictionUdalah gak usah di kasih deskripsi, langsung baca aja hehehe:') Ps: Lapak ini memiliki banyak typo Jadi monmaaf soalnya ini cerita pertama aku:*