EMPAT

346 22 0
                                    

Sahabat?
Satu kata, enam huruf, seratus makna, dan seribu kegilaan.

•••

BRAKK!

Pintu kamar itu di buka dengan sangat keras, sehingga menimbulkan bunyi nyaring di dalam ruangan bernuasa hitam abu-abu. Dua orang yang berada di kamar itu terlonjak kaget. Dan mengumpat kasar.

"Babi! Pintu kamar gue njirrr!" Pekik seorang laki-laki yang menggunakan kaos putih sablong dan celana jins selutut. Laki-laki itu berlari menghampiri pintunya dan memeriksa keadaannya. Kayak pasien aja pake di periksa segala.

"Untung gak pa-pa. Hampir aja masa depan lo gue potong" Ucapnya sambil melotot kearah orang yang tadi membuka keras pintunya. Sedangkan orang itu langsung saja masuk ke dalam kamar tersebut.

"Dasar setang" Umpat seseorang yang duduk di atas kasur sambil memainkan handpone nya.

Alvin memutar bola matanya malas menatap kedua orang idiot yang ada di hadapannya.

"Lo itu kebiasaan yah.. Gak pernah ucapin salam kalau masuk kamar orang. Untung si kutu kamvret gak marah" Ucap Dion dengan kesal. Sambil menunjuk kearah pemilik kamar.

"Kayak lo gak pernah aja" Balas Alvin mengejek.

"Taik kucing lo."

"Kemana lo tadi?" Tanya seseorang yang dari tadi hanya diam menyaksikan. Berasa di tanya Alvin mendongakkan kepalanya menatap orang yang bertanya kepadanya.

"Perlu lo tau?" Tanya Alvin balik, menatap tajam kearah orang itu.

Laki-laki itu mengerutkan dahinya bingung.
"Lo kenapa jadi sensi gitu sama gue?"

"Lo pikir tindakan lo tadi itu bagus Fer?! Hah!" Bentak Alvin seraga berdiri menghampiri Ferro, yang sedang di landa kebingungan.

Alvin Lisyantara, Dion Raditya Awareza, Dan Alferro Gaisver. Mereka bertiga sahabatan dari kecil. Dan di antara mereka hanya Alvin dan Ferro yang memasuki organisasi yang sama. Alvin wakil ketua osis sedangkan Ferro ketua osis nya. Lantas Dion apa? Entah author pun gak tau Dion masuk organisasi apa.
Apa di antara mereka ada yang bersifat Coldboy? Maka jawabannya gak ada. Ini bukan cerita tentang Coldboy ataupun Coldgirl. So, Ferro, Alvin, dan Dion tidak sama sekali memiliki sifat itu. Mereka lebih menonjol dengan sifat gila dan kekanak-kanakan mereka.

"Emang gue abis ngapain?"

"Gue gak suka yah tindakan lo tadi, Banci tau gak!"

Ferro mengepalkan kedua tangan nya, menatap Alvin marah. Apa yang telah dia lakukan sampai-sampai membuat Alvin kesal terhadap dirinya?.

Badgirl Vs KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang