ENAM

235 19 5
                                    

Ruangan temaram yang hanya di lengkapi dengan lampu berwarni-warni itu, menjadi riuh tatkala suara musik DJ yang menggema memenuhi ruangan yang menjadi tempat bersenang-senang para manusia itu.

Beberapa orang terlihat menari mengikuti irama musik yang menggema. Sebagian lagi ada yang bersenang-senang dengan beberapa perempuan malam di sana.

Di pojok ruangan yang di lengakapi dengan sofa panjang berwarna merah, terlihat seorang gadis tengah meneguk cepat sebuah Vodka langsung dari botolnya. Ia memandang lurus yang dimana puluhan orang-orang sedang menari kesana kemari. Yang tak lain gadis itu adalah Shasa Anelia Florencia.

Kepala nya terasa penuh dengan pikiran dimana-mana. Dia ingin melupakan masalahnya sejenak. Masalah hidup yang tak kunjung habis-habis nya.

Gadia itu kembali meneguk minuman alkoholnya sambil memperhatikan manusia-manusia laknat yang semakin menit ke menit memenuhi tempat ini. Termasuk dirinya.

Shasa melirik ke arah arlojinya, ini baru pukul 21:18 malam tapi dia sudah sangat mabuk. Entah sudah berapa banyak botol gadis itu habiskan. Seingatnya dia baru sampai di sini satu jam yang lalu.

Shasa berjalan sedikit sempoyongan akibat kebanyakan minum. Tak sedikit dia menambarak orang-orang yang keluar masuk dari klub malam ini. Dan tak sedikit pula para lelaki berhidung belang yang mendekatinya, dengan alasan ingin mengantar pulan atau membantuh dirinya. Cuih modus!

Di lain tempat, Ferro menurungi tangga dengan tergesa-gesa menuju dapur rumahnya.

"BUNDA! BUNDA!" Teriak Ferro memanggil Erika yang berada di dapur.

"Kamu kenapa sih Fer? Itu Bunda ada di dapur" Jawab seorang pria paru baya dengan suara bariton nya. Ferro berhentih sejenak memandang Samuel Ayah kandung nya yang selama ini diam-diam ia kagumi.

Ferro menatap Ayah nya yang sedang membaca korang di ruang keluarga dengan di temani secangkir kopinya.

"Ferro udah tau, ini juga baru pengen ke dapur."

"Kalau udah tahu kenapa mesti teriak-teriak? Kamu pikir rumah ini hutan?." Ucap Samuel tegas tak mengalihkan sama sekali tatapan nya dari korang.

"Ayah kok gitu sih! Ayah gak sayang lagi yah sama anak ayah yang genteng ini?". Jawab Ferro sambil menghentak-hentakkan kakinya seperti seorang gadis yang merajuk.

Samuel mendongakkan kepalanya menatap Ferro tak percaya sekaligus jijik. "Lailahaillalah! Ini anak gue beneran gak sih?" Batinya.

"Kamu mau Ayah kirim ke thailand, biar 'anu' mu itu di potong aja? Jangan bertingkah seperti gadis perawan! Kamu itu laki-laki harus cool bukan nya lembek kayak ini!" Ujar Samuel menatap Ferro tajam.

Sedangkan Ferro langsung kicep di buat Ayah nya sendiri. Seketika pria itu menutupi bagian bawah nya menggunakan tangan sambil mengeleng tanda tak setuju.

"Jangan dong Yah. Kalau 'anu' nya di potong nanti aset berharga Ferro hilang. Dan otomatis gak ada cewek yang mau".

Samuel hanya gelang-gelang kepala melihat tingkah anak nya yang satu ini. Ferro melangkah menuju tempat di mana Ayah nya berada ikut duduk disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Badgirl Vs KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang