🎁 Gak Bermodal

178 90 218
                                    

Tak usah divote kalo tak dibaca😊
Komen jika ada typo

Happy reading 💙

Malam semakin pekat. Aurora memandang bintang-bintang di langit pekat. Angin malam berhembusan, menerpa wajahnya yang mulus. Aurora berdiri di dekat jendela, ia berpikir tentang kejadian di rumah Fay. Ia terus bertanya-tanya dalam benaknya. Bertepatan dengan itu, Ai membuka pintu lalu menekan saklar sehingga membuat kamar terang.

Aurora langsung berbalik badan. "Ada apa?" tanyanya.

Ai menggeleng-geleng. "Cuma masti lo udah tidur apa belum." Aurora mengangguk. "Kalau gitu gue keluar dulu."

"Jangan lupa lampunya."

Ai menekan saklar lalu keluar dan menutup pintu yang bewarna hitam itu.

Aurora menatap sejenak langit lalu memutuskan untuk tidur. Tak lupa ia menutup jendela dan gorden warna abu-abu itu.

Ia menyibak selimut lalu berbaring. Ia menghadap kesamping. Ia menarik tali sehingga ruangan ini benar-benar gelap. "Besok baru gue dapat jawabannya."

🎁🎁🎁

"Kemarin bunda telepon," ucap Ai memecahkan keadaan yang sunyi.

"Bunda bicara apa?" tanya Aurora antusias.

"Yah kayak biasa."

Aurora ber-oh ria lalu mengangguk.

"Lo kenapa gak angkat panggilan bunda kemarin?" Tanya Ai yang fokus mengendarai.

"Oh, kemarin hp gue mode senyap," jawabnya sembari mengetik pesan kepada sahabatnya. Saat Ai membuka suara, Aurora memotongnya. "Udah gue telepon balik kok bunda."

"Lo nge-chat sama siapa?"

"Teman." Setelah beberapa menit, ia mematikan hpnya lalu menyimpan ke tas.

Aurora menoleh ke samping, melihat-melihat jalan yang macet. Ai mengerem dengan perlahan, menandakan rambu bewarna merah. Beberapa detik kemudian, Aurora terkejut dengan kedua matanya membulat melihat sepasang murid yang menggunakan seragam yang sama dengannya.

'Itukan Fay' ucapnya dalam hati. Disaat itu juga Aurora benar-benar sangat shock melihat pemuda yang bersama Fay itu membuka helmnya. Pemuda itu menyisir rambutnya dengan sela jari-jarinya ke samping. Aurora melihat pandangan itu seperti film horor ketika hantunya mendadak muncul yang membuat jantung copot.

Pemuda itu memakai kembali helmnya lalu mencondongkan badan ke depan, bersedia untuk melajukan motornya.

3
2
1

Motor mereka langsung bergerak ketika rambu bewarna hijau. Begitu juga dengan mobil yang dikendarai Ai dan Aurora, dan kendaraan lainnya. Aurora langsung menghadap ke depan.

"Lo lihat siapa sih tadi?" tanya Ai yang melihat Aurora dari tadi.

Aurora yang masih dalam fase shock, tidak menggubrisnya. Ai yang merasa dikacangi, menoyor kepala Aurora.

"Hah?" Aurora menoleh, dengan wajah kaget.

"Lo lihat siapa tadi kok sampai segitunya?" Tanya Ai ulang. Ai yang ingin melihatnya terhalang oleh kepala Aurora.

GiftWhere stories live. Discover now