Heartbeat. (1)

11 0 0
                                    

Setelah beberapa menit kemudian, aku membuka kembali hp ku dan masuk ke bbm.

"YAAMPUN!!". Teriakku sambil membelalakan mata terkejut.

~

Deg.

"d-dia acc pin ku...". Gumamku pelan. Karna terlalu penasarannya aku langsung melihat profil nya dan..

Statusnya...

"nama pacarnya ya?". Kataku dalam hati.

Yang tadinya aku senang seketika diam seribu kata. "aku hanya kagum kok bukan suka karna cinta, memangnya aku siapa kenal pun engga,". Kataku lagi dalam hati.
Sekejap aku terdiam dan mengingat suatu hal, ya suatu hal yang memalukan sangat sangat memalukan bagiku.

Aku ingin meminta maaf padanya karna kejadian Diki menariknya paksa untuk bertemu denganku. "Malu tapiiii, ". Kataku resah sambil menggigit kuku.

Aku menghela nafas panjang dan memberanikan diri untuk meminta maaf pada Jeka. Tanganku bergetar "fak,". Aku terdiam dan menghela nafas kembali.

Tuk ttuk tukk tukk.

(C) "halo ka, maaf ya soal yg tadi temen aku narik2 kaka."

(D) "halo ka, maaf ya soal yg tadi temen aku narik2 kaka."

(R) "halo ka, maaf ya soal yg tadi temen aku narik2 kaka."

"wanjir langsung di r dong,". Seru ku dengan watados. "Dia lagi ngetik!!". Seruku dalam hati.

Tung.

JEKA
"Iya gapapa kok de :3".

Aku menghela nafas lega karna dia ga marah sama kejadian itu, sangat memalukan.
Aku lanjut membalas chat nya.

"jadi ganggu waktu latihannya deh, maaf ya".

JEKA
"engga kok hehehe".

Dan chatku berakhir sampai situ saja. Pendek bukan? Iyalah kan dulu saia bukan siapa - siapanya.. Hehe.

Beberapa minggu kemudian.

Di hari minggu siang aku memiliki jadwal latihan ku, ketika aku berjalan menuju tempat latihan aku melihat seseorang yang familiar dimataku. "des itu Jeka?". Tanyaku sambil menyipitkan mata agar terlihat jelas.

"eh iya itu Jeka sama grupnya,". Jawab ades.

Deg. Entah kenapa jantung ku langsung berdebar kencang, hahh mungkin hanya perasaanku saja.
Aku semakin dekat melewati Jeka dan grupnya, disaat aku lewat mereka otomatis melihat kami. 'plis jangan salting plis jangan malumaluin,'. Gumamku dalam hati.

Lalu aku berhasil melewati mereka dengan selamat tidak ada acara tersandung atau apapun itu karna akan membuat ku malu setengah mati.

Kami duduk ditempat latihan kami jarak nya tidak jauh dengan grup sebelah ya 10 langkah mungkin ada, aku sungguh tidak percaya dihari ini aku bertemu dengan dia antara beruntung dan kebetulan.

Dengan jelas aku dan dia selalu memandang satu sama lain lalu mengalihkan pandangan berkalikali, senang dan malu sebenarnya bertemu seperti ini.

"yaelah ngeliatin mulu,". Ledek Farah.

Aku terkejut "Apadah,". Kataku mengelak dan kembali latihan. 'dia.. Ngeliatin mulu, ". Gumamku dalam hati.


Haripun menjelang sore, aku dan grup ku belum pergi dari tempat itu tetapi mereka Grup nya Jeka sudah bersiapsiap untuk pulang mungkin.
Aku melihat mereka pergi duluan, antara senang dan sedih dia sudah pulang.
"eh ke mall dulu yu pen makan gua,". Kata Farah.

"yuk tapi jangan lamalama ya takut kemaleman,". Jawabku.
Kami mulai membereskan barang - barang kami lalu langsung pergi ke mall.

Dimall.

Kami pun selesai makan dan kami tidak langsung pulang kami masih duduk difoodcourt sembari bercanda - canda.

"eh temen gue ngajakin latihan bareng nih mau ga?". Tanya Ades tiba-tiba.

"siapa?". Tanya Farah

"grup yg tadi sebelah kita, grup an nya si Jeka,". Jawab ades sambil melirikku.

"sama mereka? Serius??" tanya ku syok.

"iya gua serius ege mau apa engga dia lagi dimall ni,".

Deg. 'anjir, berarti gua latihan bareng dia dong..' gumamku dalam hati.

"emang latihan dimall boleh?". Tanya Farah lagi.

"gatau deh, tapi dia udah dimall nih,". Jawab Ades.

"yaudah yuk,". Kataku. Sialan deg degan setengah mampus aku.

"yuk dia dilantai 1,". Kata Ades sambil membereskan tas.
Dan akhirnya kami bergegas menuju grup itu yg berada di lantai 1, hatiku tidak bisa diam sedikit ketika mendengar latihan bareng mereka rasanya aku bermimpi tapi bukan. Sulit dipercaya.

Sesampai dilantai 1, secara tidak sengaja aku benar - benar berada dihadapannya. Aku mengalihkan pandangan ku kebawah sesekali karna aku sangat malu.
"mau latihan dimana?" tanya ades ke temannya.

"ditempat latihan lagi, disini gaboleh latihan,". Jawab temannya

"balik lagi dong?". Tanya Ades lagi

"ya mau gimana,".
Pada akhirnya kami memutuskan kembali ketempat latihan lagi.
Dengan sangat canggung kami 2 grup memutuskan berjalan dijarak cukup jauh, dijam itu di menit itu didetik itu pun aku hanya terdiam, sesekali aku tertawa dan menoleh kebelakang.

Kami pun sampai dikawasan latihan kami walaupun masih sedikit jauh.
Grup ku dengan tiba-tiba memanjat keatas untuk jalan pintas 'sial' Gumamku dalam hati.
"naik cit,". Ajak Ades.

"sepatu gua licin,". Jawabku dengan wajah cemas, karna... Jeka dan teman - temannya bersama ku lewat bawah.. Tidak keatas.
Akhirnya aku dan grup mereka pun berjalan bersama. HANYA AKU. SENDIRI. Disitu mereka hanya bertiga entah sebagian sudah pulang atau bagaimana aku tidak tau, diantaranya ada yg menjadi Jin dan Suga disitu.

"lu tau ga cit kasus yang cangkul itu?". Tanya temannya Ades (Suga) secara tiba-tiba.

Aku melihat kearah nya lalu memandang temannya. "ohh jadi kalian pelakunya,". Kataku dengan pede nya.
Mereka tertawa mendengarku berkata seperti itu.

"hahaha nah itu tau, iya ga ki?". Tanya Suga kearah Jeka.

'ki?'. Tanyaku dalam hati.

"kagalah gua mah,". Jawab Jeka dengan pelan.
Aku sama sekali tidak mendengar suaranya, siapa nama aslinya? Aku ingin tau.

Setelah sampai di tempat latihan kami pun memulai pemanasan lalu bersedia untuk latihan, kami berhadap - hadapan dengan grup Jeka. Malu sangat malu.


Latihan pun tidak berjalan dengan serius, karna aku begitu gerogi aku hanya bisa memecahkan suasana dengan joke ku sendiri dan membuat semuanya tertawa. Bodoh bukan?.




-The End.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Are u Trust Issue About Fall in Love at First Sight?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang