💕A

59.3K 1K 58
                                    

Selingan di antara kegabutan..
Hanya 4,atau 5 chap..
Bakal sederhana, dan bisa di unpub sewaktu-waktu..

Aku cinta semua readerku, tapi yang paling qu cintai yang mau mengapresiasi tulisan unfaedah ku ini..

.

Hal pertama yang ku inginkan begitu sampai rumah adalah mandi lalu tidur.

Kerja dari pagi hingga malam hari benar-benar menguras tenagaku,rambut yang ku cepol tinggi sudah terlepas beberapa helai seragam ku kotor, terdapat beberapa bercak bekas bedak dan liptint ku rasa.

Menjadi BA sebuah merk kecantikan asal Korea membuat ku harus merias wajah tiap hari, untunglah Korea terkenal dengan makeup minimalisnya, hingga aku tak harus kelihatan menor di usiaku ke 18 tahun ini.

Suara sorak sorai langsung menyambutku begitu aku membuka pintu.

Astaga, mata ku yang suci kini telah ternoda.

"oh Hinata, selamat datang.!" Sakura menyambutku gadis ini hanya memakai bikini berwarna merah, mengabaikannya mataku masih terfokus pada pasangan berambut pirang yang masih bergelut lidah di atas sofa kesayanganku.

Tangan si pria meremas dada si wanita yang branya sudah turun sebelah.

"a apa yang terjadi.?" tanyaku,tak bisa lagi ku tahan keterkejutanku.

"oh, hari ini tempat kerjaku tutup. Jadi kami ngumpul di sini dan bersenang-senang." Sakura nyengir. Sedangkan pasangan tadi sudah melepaskan diri masing-masing dan tersenyum tak enak padaku.

"ayo, ku perkenalkan pada teman-temanku."

"Suigetsu, dan ini pacarnya Karin." Sakura menunjuk pria berambut putih toples yang hanya mengenakan celana jins dengan sebotol bir di tangannya, dan seorang gadis berambut merah berbikini hitam yang terus bergelayut di lengan cowok tadi.

Aku mengangguk patah-patah.

"nah, yang ini sahabatku Ino dan yang itu pacarnya Sai." seorang pria berambut hitam tengah berbicara dengan pria berambut hitam lain. Merasa namanya di panggil ia menoleh ke arahku dan tersenyum. Lalu gadis yang namanya Ino tadi pengenakan lingerie semi transparan yang memperlihatkan nyaris seluruh kulit di tubuhnya.

"nah, yang ini pacarku Sasuke dan ini sahabatnya Sasuke, Naruto." Sakura menggandeng pria berambut hitam melawan gravitasi dan pria berambut pirang tadi.

Aku bingung, padahal mereka punya pacar masing-masing tapi,

"kami sedang memainkan sebuah permainan, dan kau harus ikut."

Tanpa bisa ku cegah Sakura sudah mendudukkan ku di sebelah sasuke.

Jadi kami sekarang duduk melingkar, di mulai dari Suigetsu,lalu Karin, Ino Sai, Naruto Sakura, Sasuke, lalu aku.

"emm, pe-permainan a-apa yang sedang kalian mainkan.? "

"truth or dare." Sakura, Ino dan Karin menjawab bersamaan.

.

"jadi Hinata, truth or dare.?" Ino menyeringai ke arahku.

"dare." kataku pelan, beberapa kali botol yang di putar menunjuk ke arahku,dan sebanyak itu aku memilih truth, sedangkan yang lain kebanyakan memilih dare.

Untunglah pertanyaan yang di ajukan kepadaku masih terhitung normal, tapi tidak sekarang pertanyaan mereka mulai menjerumuskan, seperti siapa pacarmu, atau sejauh apa hal-hal yang kau lakukan bersama pacarmu.

Oh ayolah, aku ini masih jomblo ting ting.

"akhirnya." mereka berseru bersamaan, kecuali Sasuke yang dari awal hingga sekarang hanya diam. Dan dia juga selalu memilih truth, walau hanya beberapa kali ia terkena pertanyaan.

Lihatlah, mereka menyuruh melakukan hal-hal aneh satu sama lain, seperti. Ino harus berciuman dengan Sakura,atau Karin yang harus melepas bikininya, dan semua hal-hal lain, ku harap mereka tidak menyuruhku melakukan hal-hal macam itu.

"baik Hinata, kau harus mencium Sasuke." Naruto berkata di sertai kerlingan nakal.

"i-i-itu ti-tidak mungkin, sa-Sasuke-san kan pacarnya Sakura."

"ayolah Hinata, kau kan belum pernah berciuman. Dan tidak ada yang lebih baik mengajarimu ciuman selain Sasuke." Sakura berseru dengan santai, pipinya merah, nampaknya ia sudah agak mabuk. Ia bersender di dada Naruto, sedangkan Naruto memainkan dada Sakura dengan meremasnya. Membuat Sakura sesekali mendesah.

Hinata menelan ludah. Sasuke menatapku tajam, seringai terbit di sudut bibirnya, dengan isyarat jarinya ia menyuruhku mendekat.

Berkat permainan ini, urutan duduk kami jadi kacau.

Aku berusaha bergerak selambat mungkin, tapi akhirnya sampai juga aku di hadapannya.

Bruk..

Ia menarik tubuhku, dan kini aku duduk di pangkuannya.

"a-a-aku, -"

"rileks." bisiknya di depan bibirku.

Dan ciuman itupun datang, awalnya hanya kecupan-kecupan kecil, lalu berubah menjadi lumatan lumatan liar.

Aku merasakan tangan panas meremas bokongku, dan salah satunya masuk ke dalam kemeja yang ku kenakan.

"ugh." aku tersentak, ia mencubit putingku. Dan tiba-tiba lidahnya sudah masuk dalam rongga mulutku.

Menggeliat dan bergerak lincah kesana kemari.

Seluruh tubuhku panas, dan aku kesulitan bernafas. Aku memukul-mukul dadanya, namun ia bergeming.

Yang bisa ku lakukan kini hanya berpegangan pada pundaknya, dan mencuri-curi oksigen saat ada kesempatan.

"hah... Hah... Hah.. " aku menghirup udara dengan rakus, ku kira ini sudah selesai, tapi aku salah ia menyusup ke leherku karna dua kancing bajuku terlepas. Menampakkan sedikit bra hitam berendaku.

"aaaakh.. " aku memekik, ia menggigit leher ku keras-keras.

Prok... Prok... Prok..

Suara tepuk tangan terdengar di belakangku.

"panas sekali Teme. " Naruto berseru, Sai dan Ino sudah berada di pojokan dan melakukan hubungan suami istri disana.

Sementara Suigetsu dan Karin juga nyaris melakukannya, di atas sofa kesayangan ku.

Sakura terkekeh sambil meneguk kembali minumannya, "ayo kita lanjutkan permainannya.!" serunya.

Seketika Karin dan Suigetsu menghentikan kegiatan mereka, sedangkan Ino dan Sai mempercepat kegiatan mereka.

"ku kurasa aku cukup sampai disini." aku membenahi kancing kemejaku dan bersiap pergi, tapi Sasuke masih menahan pinggangku.

"kau manis." katanya sambil mengulum telingaku.

Ini gila.

TODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang