Part 4

298 37 1
                                    

"Oh Tuhan aku benar-benar tidak percaya bisa bertemu denganmu lagi Sakura. Aku ingin sekali mengatakan 'bodoh' untuk adikku selama dia di Itali." Temari berkata sambil memegang tangan Sakura. Mereka berdua memutuskan berbincang sebentar sambil menunggu Gaara menyelesaikan pemotretan.

"Temari bisakah kita... hanya membicarakan pekerjaan saat ini?" Sakura berkata lalu menggigit bibir bawahnya. Sebenarnya ia tidak ingin mengingat kejadian empat tahun lalu, bahkan ia sempat mengubur kenangan itu saat bersama Sasori. Hingga pihak Lewis meminta Gaara menjadi modelnya.

"Aku minta maaf Sakura..."

"Tidak kumohon Temari jangan menyalahkan dirimu." Sakura meremas tangan Temari. Matanya memanas ingin menangis namun ditahan olehnya.

"Temari-san kita langsung ke ruang meeting. Pimpinan Sharingan Advertising sudah menunggu." Seseorang menyela obrolan mereka memberitahu bahwa pemotretan Gaara sudah selesai dan mereka siap mendiskusikan pekerjaan.

"Aku duluan Temari." Sakura hendak menuju ruang meeting namun tiba-tiba lengannya ditahan oleh seseorang.

"Bisa kita bicara sebentar?" Gaara orang yang menahan lengan Sakura.

"Tidak saat ini Gaara." Sakura melepas genggaman Gaara lalu pergi menuju ruang meeting tanpa menengok ke belakang.

Empat tahun yang lalu

Hari ini Konohagakure diguyur hujan sangat lebat, jalan raya yang biasanya dipadati kendaraan terasa lengang hanya ada sedikit kendaraan yang nekat melintasi hujan yang sebenarnya mirip seperti badai. Sakura berapa kali menghela nafas melihat hujan di luar jendela gedung apartemen Ino. Ia teringat pesan dari Gaara yang mengatakan bahwa lelaki itu tidak jadi datang menemuinya. Penerbangan dari Sunagakure ke Konoha harus dibatalkan karena cuaca buruk yang terjadi di Konoha.

"Hei Sakura ada apa?" Ino bertanya setelah beberapa kali mendengar helaan nafas Sakura.

"Gaara tidak jadi datang." Sakura memberitahu Ino dengan masih menatap jendela di luar.

"Lantas? Apa kau kecewa dia tidak datang? Cuaca buruk kau tahu?"

"Bukan itu pig. Aku hanya... entahlah aku hanya merasa ada sesuatu yang akan terjadi."

"Oh ayolah Sakura kau jangan berpikir yang aneh-aneh. Kata orang perasaan itu akan timbul menjelang hari pernikahanmu seperti sindrom"

Sakura hanya menghela nafas lagi dan lagi hingga ponselnya berdering beberapa menit kemudian.

Gaara is calling..

Sakura tersenyum melihat nama tunangannya yang menelepon. "Gaara?" Sakura menjawab teleponnya. Sudah dua tahun hubungan mereka berjalan akan tetapi Sakura tidak pernah memanggil Gaara dengan suffix kun dan Gaara tidak pernah mempermasalahkannya.

"Sakura" Suara Gaara terdengar sedikit serak.

"Kau sakit Gaara?"

"Tidak. Aku baik-baik saja. Sakura ada yang ingin aku bicarakan dengan mu." Sakura yang semula berada di dekat Ino di ruang tamu memutuskan beranjak ke kamar Ino.

"Bicaralah!" Sakura mendudukan dirinya di ranjang Ino.

"Sakura aku minta maaf karena tidak bisa mengujungimu hari ini." Sakura mengerti dan tidak mempermasalahkannya.

"Bukan hanya itu Sakura, aku kesana karena ingin membicarakan sesuatu padamu." Gaara menjeda dan menarik nafas.

"Aku akan pergi Sakura. Aku akan ke Itali."

Slowly Falling For You (Sasusaku 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang