1. Prolog

69 17 2
                                    

Namaku Rembulan Riana, biasa dipanggil bulan. kenapa sih bulan? karena aku lahir pas waktu rembulan bersinar terang.

Hidupku sangat bahagia, tapi itu dulu sebelum kecelakaan maut yang merenggut nyawa kedua orang tuaku. pada waktu itu mereka mau pergi ke luar kota alasan pekerjaan, aku dititipkan ke bibi dan pamanku sebelum mereka pergi. saat mendengar kabar mereka telah tiada rasanya oksigen di dunia ini telah habis.

Aku nggak tau lagi gimana caranya tersenyum, dan tertawa bahagia. tapi aku ingat kata bunda, "tetap tersenyumlah meski keadaan tidak memungkinkan mu tersenyum." itu kalimat yang diucapkan bunda sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Sekarang aku tinggal bersama paman dan bibiku, dulu mereka sangatlah baik kepadaku. tapi sekarang mereka menganggapku sebagai pelayan dirumahnya. mereka mau merawatku hanya karna harta yang ditinggalkan kedua orang tuaku.

Paman dan bibiku punya satu anak perempuan dan dia seumuranku. namanya putri misha, dia sangat benci kepadaku karna katanya apa yang dia mau selalu menjadi milikku, entahlah apa yang ada dipikirannya aku saja tidak tau apa yang dia mau.

Sudah satu bulan pasca kematian kedua orang tuaku, dan siksaan yang aku terima dari paman dan bibi. akhirnya aku di perbolehkan lagi melanjutkan sekolahku, tapi aku dipindahkan kesekolah tempat sepupuku misha, karena alasan harus menghemat untuk masa depan.

"Ya tuhan.... cobaan apa lagi yang harus aku terima, rasanya aku ingin menyusul kedua orang tuaku saja tidak ada harapan lagi di dunia ini." ucap bulan

Setelah mengatakan itu aku teringat kata bunda, " hadapi semua masalah dengan tersenyum dan pikiran yang positif." semua yang bunda katakan padaku selalu aku ingat dan selalu saja ia menyuruhku jangan lupa untuk tersenyum.

Aku tau ceritaku ini belum selasai, malah ceritaku baru saja dimulai, dan ada orang yang menungguku di tengah perjalanan ceritaku.
- Rembulan Riana

Nama gue Bara Nugroho, anak tunggal dari pengusaha terkenal di jakarta. gue bisa dibilang anak broken home, karna kedua orang tua gue hanya fokus mencari harta kekayaan, yang peduli sama gue paling cuman pembantu rumah, namanya bi inah.

Gue ga butuh uang ataupun kekayaan, yang gue butuhin kasih sayang kalian, pengen rasanya gue ngomong kayak gitu ke mereka. tapi cukup diam dan mengerti.

Ditengah perjalanan hidup gue yang sangat hampa, gue ketemu cewek yang selalu menebarkan senyum manisnya. seperti nggak ada beban dihidupnya. setelah mengenal dia lebih lama, ternyata hidupnya jauh lebih buruk dari pada hidup gue.

Gue bersyukur sama tuhan karna telah mengirim dia untuk gue. dia yang telah mengubah kehidupan gue yang suram menjadi berwarna, dan karna dia juga gue tau kehidupan di dunia ini ga seburuk yang gue pikirkan, masih ada cara lain untuk mengubah dunia kita menjadi lebih baik, yaitu dengan berfikir positif dan selalu tersenyum - bara nugroho

hallo semua!!!

karena ini cerita pertamaku,,jadi kasih masukannya dikolom komentar ya!!

oiya jangan lupa vote juga ya!!!

Dibalik Senyum RembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang