Vampire.

46 9 2
                                    




Angin berhembus cukup kencang, menerbangkan daun-daun kuning pepohonan di belakang rumahku.

Aku menikmati terpaan angin dari balkon kamarku yang pintunya sengaja kubiarkan terbuka lebar. Sambil masih menatap daun-daun yang sedang berlomba melabuhkan diri di tanah yang basah akibat hujan tadi pagi.

Kadang aku ingin menjadi daun yang selalu menuruti angin. Kemanapun angin membawanya, dia akan menerima begitu saja dengan lapang dada. Bahkan di tempat basah dan bau sekalipun.

Aku juga ingin mengikuti kemana jalan hidup membawaku. Kemanapun itu. Tapi itu hanyalah sebuah keinginan semata. Nyatanya aku selalu mengelak takdir, menyalahkan semesta. Selalu tidak terima dengan apa yang telah ku capai dan kudapat selama ini. Aku hanya bisa bertanya dan bertanya tanpa melakukan sesuatu.


'untuk apa aku hidup di dunia yang kejam ini?'


Pertanyaan konyol itu selalu datang menghantuiku. Membuatku berdiam diri di tempat yang sama tanpa mencari tau tujuan hidupku. Sangat mengenaskan bukan ?

Aku menghela nafas pelan dan hendak menutup kembali pintu balkon kamarku.

"Jihyeon!" Panggil seseorang di bawah sana, entah siapa tidak begitu jelas dari sini. Seseorang itu melambaikan tangannya ke arahku, seperti menyuruhku untuk turun.

Aku menyipitkan mataku, namun tetap saja tidak bisa terlihat dengan jelas."Siapa sih ?" Lirihku lalu menutup pintu balkonku rapat-rapat.

Setelah kupastikan tertutup dengan benar, aku berbalik dan akan menuju dapur untuk mengambil segelas air sebelum akhirnya langkahku terhenti karena seseorang yang sedang tersenyum di hadapanku sambil melambaikan tangannya. Seseorang dengan kaos Michael Jackson itu menunjukkan rentetan gigi kecilnya.

Dia melangkah ke arahku, dengan segera aku memundurkan langkahku sampai punggungku menabrak pintu balkon.
Aku menatapnya dengan penuh was-was.

Sesorang itu menatapku heran. "Kenapa ?" Tanyanya.

"K-kamu siapa ?" Gagapku.

"Lee Donghyuck, Jihyeon. Lupa lagi ?"

"Lee —Donghyuck ?" Dahiku sedikit berkerut. "Siapa ?"

Seseorang itu meraih tanganku dan menyingkap lengan sweater yang kukenakan, menampakkan bekas luka yang belum mengering.

Luka ?
Sepertinya aku tadi tidak terjatuh atau bahkan mencoba untuk bunuh diri, kenapa luka ini bisa ada disini ?

"Aku Lee Donghyuck, yang kemarin di taman," terangnya sekali lagi.

Tiba-tiba sekelebatan bayangan muncul, seseorang dengan kaos Michael Jackson dan jaket hitamnya berkutat dengan tanganku entah apa yang dia kerjakan. Wajahnya tidak begitu terlihat, tapi aku yakin seseorang itu orang yang sama dengan yang ada di depanku sekarang.

"Terus kenapa kamu bisa ada disini ?" 

"Tadi aku panggil kamu dari bawah sana tapi kamu malah nutup pintu balkonmu," jelasnya. "Jadi aku kesini."

An Untitled Story.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang