1. Sekarang dan ...

27 2 1
                                    

"Hari yang indah"

Rossalie Abraham wanita berusia 27 tahun ini berpikir cuaca sangat mendukungnya hari ini, ia pergi ke butik untuk memilih gaun yang akan ia pakai untuk acara pertunangannya minggu depan dan memberi kejutan untuk Rehan, kekasinya tersayang.

Suara lonceng pintu butik seperti mengantarkan kepergiannya dari butik langganannya itu, senyumnya yang secerah matahari menunjukkan betapa bahagianya saat ini.

"Ah, Aku sudah membeli gaun untuk pertunanganku dan juga untuk Lisa dan Vienna. Mereka pasti sangat senang melihatnya". Risa meletakkan semua kantong belanjaannya ke dalam mobil dan pergi dari tempat itu.

Tapi walau cuaca mendukungnya hari ini, sepertinya mobilnya tak mendukungnya sebab tanpa alasan mobilnya malah mogok. "Ada apa dengan mobil ini. sudah ku duga mobil ini memang perlu di buang, untung saja Lisa memakai mobilku yang satunya kalau tidak ia akan dalam masalah ke tempat kerjanya"

Rossalie menghubungi bengkel untuk membawa mobilnya, setelah memastikan mobilnya di bawa dengan aman ia memutuskan untuk menunggu taksi onlinenya di taman yang tak jauh. tapi entah kenapa berjalan - jalan di taman itu perasaannya memburuk seolah olah itu memberitahunya sesuatu, ia duduk di sebuah bangku di dekat semak yang di potong rapi.

"sebentar lagi kalian akan bertunangan, aku angat tidak senang dengan ini" suara seorang gadis terdengar dari balik semak.

Rossalie berbalik melihat, detak jantungnya terdengar sampai ketelingannya karena ia sangant mengenal suara itu. Lisa, saudara tirinya yang menjadi bagian dari keluarganya sejak 10 tahun lalu.

"Siapa yang dia ajak bicara dan apa yang dibicarakan?" pikir Rossalie dalam hati. ia bergerak sedikit dan mencoba untuk mengintip. matanya melebar saat wajah putih dan polos yang menyambutnya setiap pagi dengan ceria, adiknya Lisa berada dalam pelukan pria yang ia kenal sebagai kekasihnya. Rehan.

"jangan marah begitu, setelah kita mendapatkan semua yang ia dan ayahnya miliki kita bisa langsung menyingkirkannya. tak akan ada yang curiga bila tiba-tiba ia mati atau menghilang" ujar rehan dengan lembut membelai rambut Lisa.

"pokoknya dia harus langsung disingkirkan sebelum kalian menikah, aku tidak ingin kau menikah dengannya" Lisa memberi wajah cemberut pada wajahnya yang secara alami terlihat sangat imut.

"aku hanya mencintaimu, Rossali itu hanya alat untuk kita mendapatkan semua kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki keluargannya, lagi pula kita lebih dulu bertemu sebelum aku bertemu dia. dia saja yang mengejar- ngejarku"

"soal adiknya yang cacat mental itu aku sudah meminta ibu untuk mengirimnya jauh keluar kota setelah kita menyingkirkan Rossalie"

Rossalie yang mendengar itu serasa dunianya hancur berantakan, ia berdiri dan berjalan pergi dengan air mata yang menglir deras. ia ingin langsung menemui kedua penghianat itu dan bertanya kenapa mereka melakukan ini tapi hatinya tak siap untuk mendengar jawabannya.

Ring...Ring...

suara ponselnya terdengar, Rossalie menganggkatnya dengan mata kosong.

"Kak Rossalie" terdengar suara sopan pemuda dari ujung telepon

"Dave" jawab Rossalie mengenali siapa yang menelepon, pria ini yang hanya 2 tahun lebih mudah darinya adalah seorang pebisnis muda yang sukses yang sekarang berada di luar negri dan ia adalah tunangan Vienna adik kecilnya.

"Aku pulang hari ini, bisakah kakak datang menjemputku di bandara bersama Vienna." pinta Dave. suaranya terdengar sedikit serak dan dalam menunjukkan ia sudah cukup dewasa dan itu membuktikan bagaimana ia sekarang berada diposisinya.

"Aku akan kesana tunggulah" jawab Rossalie singkat.

"Hmm, kak suaramu terdengar aneh. apa kakak sakit?"

Blind Of Love [ HIATUS ]Where stories live. Discover now