di kamar yang tenang dan hangat Vienna sedang membaca laporan yang diberikan Ryna padanya melalui Tablet di tangannya. untuk mencegah orang lain curiga Vienna melarang Ryna untuk mencetak informasi yang ia dapatkan.
Ryna yang berdiri di depannya terlihat berusaa untuk tenang, ia sangat marah saat mengetahui hasil dari penyelidikan mereka. Shadow adalah sebuah tim informan rahasia yang dibuat oleh Rossalie dalam upaya untuk membantu perusahaan keluarganya, perusahaan milik keluarga Hendrawan pria yang dulu ia cintai dan khusus untuk bisnis keluarga Dave yang akan menjadi suami Vienna. walau begitu mereka juga menjual informasi ke pihak lain hingga mereka dikenal sebagi informan no 1 di negara ini. tapi mengetahui bahwa mereka melewatkan celah ini...
"bukankah dia bodoh?" tanya Vienna setelah kesunyian panjang. tak ada riak apapun di wajah ataupun sorot matanya. ia tetap tenang seolah-olah bahkan jika gempa bumi datang atau badai hujan mengerikan menerjangnya ia tak akan tergerak.
"Nona, itu karena Nona Rossalie melarang kami melakukannya. ia hanya meminta kami untukl fokus pada usaha bisnis mereka bukan kehidupan pribadi mereka. jadi fakta bahwa Lisa dan Robin berselingkuh dan Nyonya Emmy merencanakan hal-hal jahat itu tidak diketahui" ucap Ryna denga murung. yah Nonanya buta pada cinta pria itu dan pasangan anak ibu itu yang ia angap keluarga sendiri. tapi siapa yang akan menyalahkannya, kepercayaan yang besar membuatnya merasa tak perlu untuk menggali kedalaman hati orang lain.
"Tapi Nona muda sejak kapan anda tau? apakah anda berpura-pura tetap sakit untuk mengetahui ini? anda sudah curiga dari awal?"
"saat hidupku setiap hari adalah berada di lantai kamar mandi yang dingin dengan perut lapar menurutmu apa yang terjadi?" pertanyaan itu jelas adalah jawaban untuk semuanya. Vienna tersadar dari kondisi cacat mentalnya selama penyiksaan ibu tirinya lalu untuk mengetahui seberapa jahat wanita itu, ia berpura-pura tetap sakit.
"Jika saja Nona Rossalie mengetahui ini dia mungkin akan..." Ryna tak bisa melanjutkan kalimatnya.
Tok... tok...
suara ketukan pintu terdengar disusul suara pintu yang dibuka, Ryna sedikit terkejut tapi saat melihat Abraham dan Dave yang datang ia segera lega. Vienna hanya sedikit melirikkan matanya sambil mengelus boneka beruang hitam di pangkuannya sementara tangannya yang lain memainkan sebuah permainan di tablet diatas meja.
"Ryna tolong ambil minum dan makanan kecil, Dave akan menemani Vienna hari ini" pinta Abraham sambil mendekati putrinya itu.
Ryna segera mengangguk dan pergi.
Dave duduk di depan Vienna sementara Abraham di sebelah Vienna, ia mengusap lembut kepala putrinya. jelas ia merasa sangan sedih atas situasi ini, tapi apa yang bisa ia lakukan.
"Vienna coba lihat siapa yang datang, bukankah kalian sudah lama tak bertemu" ucap Abraham lembut, tapi Vienna tak bergerak ia tetap sibuk dengan game yang ada di tablet.
Abraham mendesah "Kau lihat ia seperti ini. sejak Rossalie meninggal Vienna bahkan tak bersuara, ia berada didunianya sendiri. Om tak akan menyalahkanmu jika kau ingin membatalkan pertunangan kalian" walau sakit tapi Abraham tau ia tak boleh egois, putrinya sedikit berbeda. Dave adalah anak yang baik dan ia berhak mendapatkan yang lebih baik.
"Om jangan bicara bigitu. aku sudah berjanji akan menikahi Vienna, kali ini aku kembali untuk memenuhi janji itu jadi tolong Om jangan bicara seperti itu" uacap Dave, sejujurnya ia tak keberatan dengan situasi ini. Vienna sudah jadi sosok yang istimewa untuknya, walau ia tak tau itu cinta atau apa yang jelas ia tak menginginkan wanita lain sebagai pasangannya.
Pintu terbuka dengan Ryna membawa minuman dan makanan kecil, Abraham berdiri setelah menghela nafas. ia senang dengan perkataan Dave "Baiklah om akan meninggalkan kalian." ia langsung pergi untuk memberi ruang pada mereka.

YOU ARE READING
Blind Of Love [ HIATUS ]
Romancesebelum kematiannya ia mengetahui bahwa tunangan dan adik tirinya berselingkuh, setelah membuka matanya lagi ia menyadari ia berada di tubuh adik kandungnya yang dikenal cacat mental. balas dendam adalah tujuan awalnya, tapi kenapa semuanya jadi kac...