Mathieu pov
halo.. selamat datang di sudut pandangku, Mathieu Mayson. kalian boleh memanggilku matt saja karena terasa lebih singkat dan bersahabat. Aku tinggal di Canada tepatnya di Quebec, Montreal. Aku bekerja sebagai barista hotel ternama di Montreal. aku mempunyai menu kopi yang selalu menjadi alasan para penikmat kopi datang ke kafe kami yang berada di dalam hotel. kami juga menyediakan kopi untuk para tamu hotel dan untuk breakfast. Aku sendiri adalah manajer kafe ini. Sebenarnya aku memang menyukai kopi sejak kecil dan tertarik. Beruntungnya, aku sukses menjalani hobi kesukaanku dan menjadikannya ladangku mencari makan. Aku juga mencintai apa yang kulakukan sekarang. Untuk keluarga, aku cuma punya nenek dan adikku yang selalu ada bersamaku dan tinggal seatap denganku. Ayahku pergi meninggalkan kami sejak aku lahir dan ibuku meninggal saat aku berulang tahun yang ke 6. Yap, begitulah sejarah kecil hidupku. Aku seorang anak laki-laki yang super patuh dengan aturan nenekku. Tapi namanya juga laki-laki pasti ada nakalnya. Haha. Yap. I did something bad. Ga nakal banget sih, tapi cukup bikin stress dan geleng-geleng kepala nenek. Aku bolos dan akhirnya ga naik kelas 2 tahun saat sd. Kalau diingat-ingat lagi, malu sekali aku. Haha. Lalu ceritaku yang baru saja terjadi akan ku ceritakan melalui sudut pandangku.
Gadis itu cantik sekali. Auranya berbeda. Terasa seperti ibuku. Entah apa yang melintasi otak bodohku ini, aku merasa jatuh cinta padanya. Pada pesonanya. Pada aura yang ia semburkan. Seolah menarikku masuk dengan rasa penasaran akan dirinya. Namun sayangnya ia sudah pergi setelah membeli beberapa karya nenekku. Nenek sebenarnya hanya bosan dirumah. Keluarga kami bisa dibilang berkecukupan dan termasuk well-off. Karena rasa bosan saja nenek ingin menjual karya handmadenya dengan harga miring. Aku hanya mengiyakan karena nenek yang bilang bahwa ia tidak akan lelah. Aku pastikan nenek dibantu oleh asisten rumah tangga kami. Oh iya, kembali pada gadis itu.. gadis itu terlihat menjatuhkan sesuatu sesaat setelah aku melihatnya pergi. Hm, sebuah notebook? Atau diary mungkin? Hm, mari kita hargai privasinya. Aku tidak akan membuka buku ini seberapa penasarannya aku. Jika aku tak menyukainya, sudah ku serahkan ke police office tadi.
Aku membuka halaman pertamanya untuk memastikan ada nomor telfon atau apa saja untuk menghubungi dirinya. Yup! Dapat!
Aku menelfonnya sambil mengatur nafas dan detak jantungku yang tak karuan. Dia akhirnya mengangkat telfonku! Aku mendengar betapa lega dan senangnya dia saat aku mengatakan aku menemukan buku miliknya. Hm, dia terdengar lebih tenang. Aku pun menyiapkan waktuku untuk menemui dia. Kamipun bertemu dan hanya sekedar mengembalikan buku miliknya lalu kami pun berpisah. Aku agak kecewa karena pertemuan kami hanya sesingkat itu.
Ternyata Tuhan yang baik mendengar doa-doaku. Beliau membawaku lebih dekat padanya. Singkat cerita, akhirnya dia kembali ke tanah airnya *hmph, sedih!* akupun semakin dekat dengannya melalui internet. Kami sering mengabari bak pasangan kekasih dan saling memperhatikan satu sama lain. Rasanya, aku tidak mampu menjalani hariku tanpa mendengar suaranya. Hm, puitis sekali aku setelah bertemu dengan dirinya~
Kami yang sangat sering berkomunikasi mulai membicarakan masa depan dan mimpi kami. Aku baru sadar bahwa gadis yang sedang ku dekati ini rupanya memiliki mimpi sederhana yang sesederhana dirinya. Cantik,polos,ceria dan bersemangat. Itulah gambaran dirinya di mataku. Gadis ini mencuri perhatian dan pikiranku sesaat setelah aku mencuri pandang memperhatikan dirinya serta mendengar alunan suara lembutnya.
Kurasa ini adalah sedikit gambaran perasaanku padanya yang baru bisa aku ungkapkan karena masih banyak perasaan lain yang belum mampu aku gambarkan dengan kata-kata.
Oh iya, tadinya aku berjanji pada gadisku (uhui!) Bahwa aku akan datang ke tanah air kesayangannya. Namun tiada disangka rupanya aku harus mengerjakan tugas tambahan alias lembur dicafe karena akan ada acara besar selama sebulan dihotel. Jadinya, gagal lah rencanaku menjenguk gadis kesukaanku itu. Karena kegagalan miris inilah akupun ingin mengirimkan sesuatu nan spesial untuknya. Walaupun aku tidak bisa menemui dirinya, aku akan mengirim perwakilanku. Setelah searching cukup lama, sekitar 15 menit. Akupun mendapat pengetahuan bahwa gadis suka sekali dengan boneka. Jadilah aku membeli boneka. Karena teddy bear sudah lumrah alias biasa sekali, aku membeli boneka babi. Hehe piggy is cute,isnt it?
Kenapa babi? Karena babi enak dan gemas (waktu kecil).
Aku mengirimkan coklat,dress dan bubuk kopi racikanku serta tak lupa piggy doll yang sudah ku beli. Akhirnya hadiah-hadiah itupun sudah ku kirim ke indonesia. Gadisku pasti menunggu hadiahnya. Sabar ya alora, maaf kalau aku mengecewakanmu.
Dan, satu lagi. Satu cerita lagi yang ingin ku katakan. Tadinya ku pikir semuanya hanyalah kebetulan. Melihat dia,penasaran dan akhirnya takdir mengiyakan isi hatiku lalu mempertemukan kami lewat kejadian ceroboh yang dilakukan oleh alora. Entah apa yang dipikirkan Tuhan, namun yang pasti selain senang, aku sangat bersyukur telah dipertemukan oleh gadis ceria yang sangat menarik perhatianku. Membuat aku lupa akan duniaku dan hanya penasaran pada dunianya. Seperti apa harinya. Seperti apa kesibukannya. Bagaimana wajah lelahnya. Atau seperti apa wajah leganya. Semuanya terasa begitu menarik dan membuatku begitu penasaran akan dirinya.
Coincidence or Fate?
Who knows?
At least, from now on, I'm so grateful that i met you before and thank God for let us met each other within such a silly problems that she made herself.(Tr :
Kebetulan atau takdir?
Siapa tau?
Setidaknya, dari sekarang, aku sangat bersyukur karena aku bertemu denganmu sebelumnya dan terima kasih Tuhan sudah membiarkan kami bertemu satu sama lain dengan masalah konyol yang dia ciptakan sendiri.)-être continu-
KAMU SEDANG MEMBACA
2L (The World that I Want)
Teen FictionJ'espère que vous aimez cette histoire! Nb : all places,culture and information in this story are real and available based of author's research. The author will try her best to bring fine and good information for all dear readers. Author also tryin...