09

7 1 0
                                    

"kamu capek banget ya haha. Okay, aku matiin telfonnya. Sweet dream dear, im so glad that i can hear your voice. I was missed you a lot recently." Aku

Clap. Aku menutup telfon kami sambil tersenyum simpul. Betapa menggemaskannya dia yang sedang sangat lelah masih ingin menyempatkan tubuh dan pikiran lelahnya hanya untuk menelfonku.

Setelahnya aku melanjutkan aktivitasku. Ya, Karena dia menelfonku sekitar jam 10 pagi waktu indonesia yang artinya jam 11 malam waktu kanada. Berarti ketika dia pulang dia langsung sesegera mungkin menelfonku. AH AKU SEMAKIN INGIN MENEMUI DIA :(

JARAK benar-benar menyiksaku. Agh :(

Waktupun berlalu dan untuk kesekian kalinya dia yang jauh disana begitu sulit menemukan waktu dimana ia bisa menemuiku disini.

Dan karena kami jauh, ada saat dimana kami bertengkar kecil dan kami memutus kontak selama sehari yaitu HARI INI. ya, mungkin aku atau dia yang terlalu sensitif dengan pekerjaan kami masing-masing yang memang lumayan jauh berbeda serta mungkin kami sama-sama lelah dengan keadaan dan jarak. Ditambah sudah lama sekali kami tidak video call karena sibuk. Ya, sekitar seminggu. Itu waktu yang menurutku lama loh kami tidak bertatap muka. Karena biasanya dijam 6 kami sudah bertatap muka entah aku yang jam 6 pagi atau dia yang jam 6 pagi. Gantian biar adil katanya.

Aku kangen :'(

Aku yang sekarang makin sibuk ternyata kemarin tidak sengaja dengan cerobohnya meninggalkan ponselku dirumah yang berakibat omelan para manajer dan client yang menelfonku seharian.
Aku semakin mumet dan stress karena kelelahan kuliah dan bekerja. Ternyata sulit sekali menjalankan keduanya seperti ini. Aku sedikit menyesal akan pilihanku namun terasa begitu sayang jika harus memilih salah satunya. Akupun berencana mau menenangkan jiwaku dan moodku yang super kalut. Lalu aku mendadak ditelfon mellie.

"Yep kenapa mel?" Aku
"Tolong dong loraaa aku jatoh dicafe aku huhuhuuu" mellie
Dengan rangkaian akting super buruk mellie, Aku mendadak terkejut dan langsung panik.
"Ok ok jangan nangis mel. Wait for me there. Aku akan kesana secepat mungkin." Aku

Aku buru-buru memberhentikan taksi yang lewat di depanku dan mengarahkan supir taksiku ke cafe tempat mellie bekerja. Mellie memang banyak bekerja part time untuk membiayai dia yang mengidolakan oppa koreanya itu.

Aku pun sampai.

Tapi cafenya gelap.

Prasangka 1 : aku belum ulang tahun. Saat check tanggal untuk memastikanpun, ternyata memang bukan hari ulang tahunku.
Prasangka 2 : hari ini aku ga cerita apapun ke mellie tentang masalahku. Jadi ga mungkin mellie bikin surprise.
Tapi karena aku panik, aku tidak bisa memikirkan prasangka lain dan langsung menerobos cafe dan terasa sekali aku menendang balon.
Wait, balon?

Lampu pun menyala dan disitu. Disitu hanya ada seorang pria yang begitu aku rindukan. Yang aku marahin pagi ini. Yang aku abaikan telfonnya. Pria itu tinggi sekali. Ganteng sekali. Senyumnya juga manis sekali, meleleh aku melihatnya. Dia hanya melihat kearahku lurus tanpa mengatakan apapun dan aku disini diam mematung karena bingung sekaligus sangat TERKEJUT.

"Hai alora." Katanya

Aku cuma diam, mendadak berkaca-kaca dan langsung berlari kecil lalu memeluk dia yang baru saja memanggilku.

Ya, aku merindukan dia.
Disini semuanya begitu berat dan aku merasa sendirian.
Aku lelah sekali.
Rasanya menyesakkan karena aku melakukan semuanya sendirian.

Langsung kutumpahkan semuanya dalam bentuk air mata dan isakan tangisku dalam pelukan hangatnya.

"Hei, kenapa hm?" Matt
"Kangen" aku
"Aku juga" matt

Dia hanya menangkup kedua pipi chubbyku lalu melepaskan pelan pelukan kami dan perlahan menghapus air mataku. Dia mengeluarkan satu tangkai bunga mawar merah muda dan sebuah kotak yang setelah dia buka, isinya kalung dengan liontin M&A.

"Aku belum bisa ngasih kamu banyak hal. Banyak juga yang aku korbankan untuk bisa kesini. Banyak perasaan juga yang membawaku kesini. Aku cuma bisa kasih kamu satu tangkai untuk sekarang. Tapi aku akan terus berusaha menambah tiap tangkainya dengan kerja kerasku dan perasaan tulusku untuk kamu. Will you be my girlfriend?" Matt

Dengan mata berair, aku mengangguk pelan dan mengatakan " yes i will" kearahnya.

Dia memelukku erat dan mengecup lembut puncak kepalaku lalu semua orang yang ku kenal langsung keluar dari mana-mana yang membuatku makin terkejut-kejut.

Kagetlah aku ngeliat orangtuaku menyaksikan kejijian barusan. Nangis bombai dan peluk-pelukan yang aku lakukan barusan. Haduh malu banget!

Mana ada tuh suasana drama korea. Malu iya.

"Hehe kaget ya" matt
Aku refleks memukul lengan besarnya yang keras dan mungkin pukulanku malah bikin dia geli.
"Menurut kamu?! Ngapain si ga bilang bilang kalo kesini" aku
"Kan surprise" matt
"Kan aku maunya nanti kita ketemu diairport gitu biar kayak orang yang ldr-an gitu ih" aku
"Kan next time bisa. Masa aku propose kamunya dibandara. Kan ga romantis" matt
"Lancar banget ya bahasa indonya kamu" aku
"Iya dong tiap hari ngobrol sama kamu makanya aku lancar. And thanks to you aku jadi bisa propose kayak gini" matt

"Permisi, disini masih ada kita loh.." mellie
"Oh iya hehe. Terima kasih sudah hadir yaa. Silahkan pulang" aku *gestur ngusir*
"Ganteng juga calon mantu mama" mamaku
"Ih mama ngapain ikutan si. Akukan malu" aku
"Mama mah disuruh kesini sama mellie. Mana mama tau" mama
"Aku minta tolong mellie untuk kumpulin keluarga kamu. Trus aku juga yang design semuanya dan ngasih ideku ke mellie trus siap-siap 2 jam setelah aku arrived di airport dan akhirnya sampe disini tadi. Makanya semua bisa kumpul" matt
"Kamu mah bikin aku malu" aku
"I want to make this moment to be your unforgettable memory. Everything you do with me must be unforgettable memories. This beautiful memory that is only for you." Matt
"You are the only my unforgettable memory after my childhood and family. You dont have to make this all. You came here and made this all after super long flight. You must be tired, right?" Aku
"Guys.. kita masih disini loh.. tolong jangan cuekin kita.."  mellie
"Eh iya ahaha maaf maaf. Yaudah silahkan makan-makan deh" aku
"Yaudah kamu mending anterin pacar kamu ke hotelnya. Dia pasti capek banget abis flight langsung kesini bikin surprise" mamaku
"Siap mama" aku
"Saya izin ya tante dan om untuk bawa alora kencan" matt
'Ahaha gemes banget akutuu ahah kencan ahaha' batin aku *cekikikan dalam hati*
"Iya hati-hati ya. Istirahat yang banyak ya" mamaku *sok kalem kalem gitu*
Papaku diem sambil senyum aja.

Aku akhirnya pake mobilku yang dibawain papaku ke cafe. Trus mama dan papaku naik Goc#r hehe :)

"Matt, sebenernya mamaku ga sekalem itu loh. Itumah pura-pura doang" aku
"Hehe every mom always did that. I understand." Matt
"Tapi kamu kok bisa tiba-tiba kesini? Trus berantem yang tadi pagi prank gitu?!" Aku
"Hm, bukan prank juga sih.. tapi disaat kita lagi adu mulut itu, sebenernya aku cekikikan juga hehe. Trus kamu ternyata marah beneran" matt
"Ih rese" aku
"Im sorry. Aku kan ga sengaja. Its just happened like that" matt
"Sebenernya hari ini aku lagi sensi banget. Kemaren aku lupa bawa handphone dan client sama manajer pada nelfonin aku seharian. Aku dimarahin terus. Abis itu kuliah cape tugasnya banyak. Trus kerja cape. Tapi aku nikmatin semuanya. Cuma kebetulan semua orang marahin aku mulu hari ini trus aku jadi ikutan kesel juga" aku
"Oh really? Maaf aku gatau kamu sebegitu hecticnya." Matt *meluk aku*
"Iya huhu" aku *menye-menye*

Kita berdua pun sampe di hotel yang udah dibooking matt dari kanada. Hotelnya mahal juga loh. Apa karena kalo dari kanada jatohnya murah ya? Nanti aku tanya aja kali ya.

"Menurut kamu hotel ini murah?" Aku
"Iya. Ini murah banget. Aku purchasenya pake dollar $ soalnya" matt
"Pantesan aja. Lah kok gapake dollarnya kanada?" Aku
"Enakan pake $ kalo purchase buat abroad. Dan juga ga ribet-ribet amat. Pokonya aku lebih comfy kalo pake $" matt
"Iya jelas aja murah kalo pake $ mah" aku
"Btw, hungry?" Matt
"Hemmmm... abis nangis lumayan laper juga hehe" aku
"Ok kalo gitu kita makan ditempat yang kamu mau. Berhubung ini negaramu, silahkan kejutkan aku dengan selera disini" matt
"Ehee ok" aku

Sebelum makan, aku menemani pacarku ini *ehe* check in dan membiarkan pihak hotel yang membawakan barang-barang matt. Aku dan matt meluncur ke sebuah restoran sunda didekat hotel yang bernuansa sangat sunda ditambah alunan angklung dan musik khas sunda yang menenangkan.

"Aku pesenin menu yang menurutku oke ya?" Aku
"Oke bu boss" matt

-être continu-

2L (The World that I Want)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang