Beberapa jam kemudian.
Perry merasakan tidur di suatu tempat yang empuk, namun ia tak ingin membuka matanya, namun perasaan Perry merasa ada keganjalan disana, bukankah ia seharusnya berada di kamar mandi?
Seketika wanita itu membuka kedua matanya. "Kauuuuu?" Teriak Perry tak percaya melihat 2 pria di depan mata, pria itu adalah Sam dan Charles.
Charles duduk di kursi sofa kecil, sedangkan Sam bersender di dekat meja rias memainkan korek. "Kau harusnya berterimakasih kepadaku! Bukan meneriaki ku seperti itu, dasar jalang," ucap Sam berjalan mendekati Perry dengan tatapan serius.
"Tolong! Tolong akuuu! Tolong," teriak Perry tak karuan melihat Sam mulai semakin dekat.
Sam menarik rambut Perry ke atas, menjepit dagu Perry dengan jemarinya lalu menciumnya tanpa ampun. "Mmpphh-emm-uum," Perry berusaha memundurkan wajahnya namun Sam berhasil menahan perlawanan Perry.
"Kau gilaaa, kau biadab," teriak Perry saat Sam melepas cumbuan itu.
"Ya aku gila Kyle, kau benar aku biadab, jika aku waras aku tidak akan seperti ini," balas Sam menarik seluruh selimut yang dikenakan Perry dengan satu tarikan.
"A-aaaaaaaaaa," teriak Perry tersadar jika ia tak mengenakan sehelai benang pun.
"Charles ambilkan pakaian yang baru saja kita beli untuk wanita penghibur kita ini," ucap Sam menoleh ke arah Charles.
Charles berdiri dan membawa tas kecil melemparkannya tepat di depan Perry, seketika Charles membangunkan tubuh Perry dan berdiri di belakang Perry dengan mengunci kedua lengan Perry ke belakang, membuat payudara Perry terpampang begitu saja di depan Sam. "Aku belum puas bermain denganmu Kyle, apakah kau merasakan yang sama?" Tanya Charles sambil mencium tengkuk leher Perry.
"Charles lepaskan, kau menyakitiku tanganku," ucap Perry.
Sam mengambil sebuah bra dari tas kecil dan mencoba memakaikan bra itu di buah dada Perry. "Lepaskan, kau sangat kurang ajar," bantah Perry.
"Ah-tidak," Perry merasa sedikit sesak nafas.
"Bra ini sangat cocok untukmu wanita penghibur, ukurannya sangat kecil membuat dadamu lebih menggoda," goda Sam memasukan jari tengahnya di belahan dada Perry.
Duch
Perry meludahi wajah Sam. "Jangan pernah kau memanggilku dengan sebutan wanita penghibur, aku bukan wanita penghibur," tegas Perry dengan lantang.
Charles mendorong tubuh Perry hingga membuatnya mendekat pada Sam. "Wanita arogan," ucap Charles.
"Baiklah Kyle, aku tidak akan memanggilmu wanita penghibur, tapi aku akan membuat kau mendengarkan kata-kata itu sekali lagi," Sam berdiri dan melempar mini Dress di wajah Perry, "pakai pakaian ini," perintah Sam.
Perry tak memperdulikan itu semua, Perry berdiri berjalan menuju lemari dan memakai pakaian yang ia rasa lebih pantas untuk ia kenakan. "Kau benar Charles, dia sangat arogan, mari kita lihat Kyle, apakah kau masih bisa membantahku jika aku melakukan sesuatu padamu,"
"Apa maksudmu?" Balas Perry memegang erat gagang lemari berharap pria itu tak menyakitinya.
_______________________________________
Hai maaf ya ini cuma sedikit... nanti siang aku bakal lanjut...
Maaafff lamaaa update nyaaaa...
Maaafff....
Dan ini aku usahakan fast update.. aku jadi ga enak tauu :(
Kesibukan aku di real benar-benar gak sempet nulis 😞😞😞😞
Tapi aku janjiiiii... aku bakal tamatin ini...
Dan semoga bisa yaa..
Oh ya aku juga mau kasih tau.. ebook baru punyaku keluar..
Ini..
Hehehe Judulnya The Love Million tears.
Waspada yaa.. 21++
Makasih buat yang masih bacaa.. maaf sedikit.. besok aku lanjut lagii..
Maaafffffff
Salam hes_re 😞
Ig: hes_ree
Nanti bakal aku lanjut... tenang aja kalian yaa.. maaaafff dikiitt
KAMU SEDANG MEMBACA
Destroy Her Pride | Open PO
RomanceCerita Lengkap ✅W A R N I N G 21++! MENGANDUNG UNSUR KESADISAN DI DALAMNYA. Sam mencoba menyatakan cintanya kepada Kyle, seorang wanita berparas cantik dengan khas bibir merah yang menjadi dambaan bagi kaum adam. Namun dengan bangganya Kyle meludahi...