"tidak, lepaskan aku! Untuk apa kau membawaku kemari orang asing?" Suara Perry terdengar takut saat Sam mencoba menarik tangannya.
"Panggil aku Sam, kenapa kau seolah-olah tak mengenalku sama sekali," jawab Sam mengarahkan tubuh Perry tepat di depannya.
"Sam, panggil aku Sam," kata Sam penuh tekanan.
"Sam," ucap Perry dengan terpaksa.
"Charles bawa dia masuk! Aku akan menyusul mu," Sam mengambil ponsel di dalam sakunya dan pergi.
"Kemari kau Kyle, aku akan memberimu banyak pelajaran agar kau tak menjadi wanita angkuh," ucap Charles menarik tangan Perry memasuki sebuah ruangan pemandian.
"Charles kau harus dengarkan aku, aku memiliki kakak disini, maafkan kakakku Charles, tapi sungguh itu bukan aku," Perry berusaha keras meyakinkan Charles, namun Charles tak memperdulikan itu semua.
Perry melihat seluruh tamu disana lebih dominan dengan pria, Perry merasa terganggu karena semua orang kini menatapnya. Perry terdiam sejenak, ia tersadar bahwa tempat ini adalah pemandian yang hanya dikhususkan untuk pria.
"Charles bawa pelacur itu masuk!" Sam sengaja sedikit berteriak agar para lelaki disana menatap Perry.
Sam berjalan terlebih dahulu diikuti Charles yang mengandeng tangan Perry. "Lepaskan aku atau aku akan teriak!" Ancam Perry terdengar lucu di telinga Sam.
Di depan Sam sudah ada dua orang pria berdiri di depan pintu, kedua pria itu membungkuk kecil tersenyum dan membukakan pintu.
Charles pun menarik paksa tubuh Perry agar memasuki ruangan tersebut, dan pintu itu sudah tertutup kembali oleh dua pria yang baru saja ia temui.
Perry membuka mulutnya sesaat, ia melihat dua belas pria sedang berendam disana dengan kedua tangan terbuka lebar membiarkan bulu dada mereka terlihat sangat jelas.
"Sam aku menunggumu disana, aku ingin merendamkan tubuhku sejenak," ucap Charles membuka bajunya dan mendekati kolam pemandian.
"Buka bajumu Kyle," perintah Sam mencoba meraih pakaian Perry.
"Tidak, kau tidak bisa menyuruhku membuka pakaianku di tempat ini, menjijikkan," ucap Perry menatap mata Sam lalu membuang tatapan itu penuh kebencian.
Tanpa menunggu lama Sam membopong tubuh Perry memasuki sebuah ruangan ganti, Sam membuka paksa pakaian Perry dan menggantinya dengan handuk putih, handuk putih itu hanya menutup bagian dada Perry hingga atas lututnya saja.
Begitupun dengan Sam, pria itu membuka seluruh pakaiannya, Sam hanya memakai sebuah celana pendek ketat. "Tidak Sam, tidak... aku tidak ingin mandi," ucap Perry.
Sam menarik kembali lengan Perry. "Jika kau membantah, aku pastikan handuk itu akan terjatuh Kyle, kuharap kau tidak bodoh," tegas Sam mulai berjalan mendekati kolam pemandian.
Disana sudah ada Charles terlihat rileks dengan posisinya, Sam melihat ada sebuah pondasi berbentuk tabung besar keramik berwarna coklat tua tepat di tengah-tengah, tanpa pikir panjang Sam mengajak Perry untuk ikut bersamanya.
"Sam airnya terlalu hangat," ucap Perry menundukkan kepala.
Sam membenturkan punggung Perry pada pondasi keramik itu, tangan Sam mengelus pelan paha Perry dan sesekali mencubit. "Jangan terlalu banyak bergerak Kyle, atau aku akan menarik handuk itu dan membiarkan mu telanjang bulat disini," bisik Sam mencubit kembali paha Perry.
"Aaahh, Sam hentikan," kedua tangan Perry meremas pundak Sam.
Beberapa pria pun memperhatikan perlakuan Sam, semua pria disana hanya memandang keindahan tubuh Perry yang terbalut handuk putih.
"Apakah kau suka Kyle jika kita bercinta di tempat seperti ini?" Ucap Sam mencium leher Perry.
"Sam hentikan, semua orang disini menatapku," ujar Perry pelan.
"Aku tidak perduli, mereka menatap mu bukan menatapku," balas Sam.
"Wanita penghibur,"
"Wanita penghibur,"
"Wanita penghibur,"
Perry mendengar kata-kata itu terucap dari beberapa pria yang menatapnya, mungkin itu ditunjukkan untuk dirinya.
Sam memasukkan kedua jarinya ke dalam liang vagina Perry, menekankan sedikit lebih dalam jemarinya untuk masuk seluruhnya. "Aaahhh, Sam..." desah Perry begitu saja.
"Kyle kau benar-benar seksi," ucap Charles datang menghampiri.
"Kau harus merasakan ini Kyle, aku akan membuatmu seperti seorang pelacur sungguhan," batin Sam.
Sam memutar tubuh Perry dan mendekatkannya pada Charles, menurunkan lilitan handuk Perry membuat buah dada Perry semakin menggoda. "Sam kau ingin aku melakukan itu di tempat ini?" Ucap Charles ragu, namun dengan cepat Charles mencium bibir Perry tanpa ampun.
"Emmpphh,"
Sam melepas lilitan handuk itu namun menahannya pada bagian depan tubuh Perry, mungkin hanya bokong dan punggung Perry yang terlihat jelas. "Bagaimana perasaan mu Kyle, apakah ini cukup?" Ucap Sam menggelitik punggung Perry.
"Cukup Sam, kumohon hentikan, kumohon!" Ucap Perry sedikit bergetar, wanita itu takut jika Sam menarik handuknya begitu saja.
Sam membalikan tubuh Perry, pria itu menatap mata Perry dalam-dalam, Sam melihat air mata berlomba berjatuhan disana, entahlah, seakan air mata itu terasa menyakitkan.
"Aku merasakan dia bukan seseorang yang aku kenal," batin Sam melihat tangisan lemah itu.
"Cukup Sam, kumohon! kau membuatku benar-benar sangat rendah," Isak tangis kecil Perry.
Sam melilitkan kembali handuk itu Dengan sempurna di tubuh Perry, menyentuh punggung Perry dengan telapak tangannya, Sam merasakan wanita dalam dekapannya kini benar-benar lain.
_______________________________________
Yaiyalah Sam lain... lain nama dan lain sifat kwkwkwkw..
Vote dan komentar yaaa...
Nah up kan.. 😍😍😍
Jangan lupa beli ebook aku yaa..
Klik buku > ketik THE Love Million tears😘😘
Oke tinggalkan komentar sayang 😚😘😘☺😍
Ig: Hes_Ree
KAMU SEDANG MEMBACA
Destroy Her Pride | Open PO
RomansaCerita Lengkap ✅W A R N I N G 21++! MENGANDUNG UNSUR KESADISAN DI DALAMNYA. Sam mencoba menyatakan cintanya kepada Kyle, seorang wanita berparas cantik dengan khas bibir merah yang menjadi dambaan bagi kaum adam. Namun dengan bangganya Kyle meludahi...