"Hanya itu saja yang akan kau bawa?" Meli mengangguk.
Baekhyun mengernyit heran. Gadis itu akan tinggal 6 bulan bersamanya, tapi dia hanya membawa satu koper berukuran sedang yang tidak semuanya berisikan baju saja tetapi buku-buku kuliah milik gadis itu.
"Kau yakin itu cukup?" Gadis itu mengambil tas ransel yang juga berisikan beberapa buku dan alat design-nya, "Bajuku sebagian berada di dorm Red Velvet. Lagi pula aku akan bolak-balik kesini juga jadi untuk apa aku bawa baju banyak?"
"Terserah kau saja! Sini, biar ku bawakan." Pria Byun itu mengambil alih koper yang ada disebelah Meli. Gadis itu tidak mau ambil pusing dan mengikuti langkah Baekhyun keluar dari dorm staff.
Mereka menaiki lift turun ke basement tempat dimana Baekhyun memarkirkan mobil Audi-nya. Ia membuka bagasi dan memasukkan barang-barang bawaan Meli.
Ia segera memasuki mobil diikuti dengan Meli memasuki sisi lain mobil tersebut.
"Sabuk pengaman." Ujar Baekhyun dituruti gadis itu yang segera memakai sabuk pengamannya.
Mobil itu membawa mereka keluar dari gedung apartemen itu yang disambut dengan indahnya warna langit senja sore itu.
"Kita akan langsung ke apartemenmu?" Baekhyun menggeleng menjawab pertanyaan Meli, "Kita akan pergi ke tempat biasanya aku membeli tteokbokki."
"Aku pikir kita akan pergi ke jalanan kosong di bawah tiang lampu dimalam hari seperti kau waktu itu." Entah Meli menyindir pria disampingnya atau tidak, yang jelas Baekhyun hanya terkekeh geli.
"Itu akan terlihat semakin tipuan saja. Logikamu pendek mengapa kau bisa diterima bekerja di Sm Entertaiment ya?" balas Baekhyun sambil menengok mobil dibelakangnya lewat spion mobil.
Kena kalian! Batin Byun Baekhyun dengan smirks yang menghiasi wajahnya.
"Terserah!" Meli membuang mukanya dan memilih untuk menatap keluar jendela.
Ternyata pria ini sangat menyebalkan daripada yang aku bayangkan! Sialnya aku harus terjebak 6 bulan bersamanya! Rutuk gadis itu dalam hati.
Tiba-tiba tangan besar nan lentik terulur mengelus kepala Meli yang membuat gadis itu tersentak, "Kalau kau mengantuk, tidur saja. Sepertinya kita akan lama sampai, jalanannya padat."
Meli hanya dapat terbeku dengan jantung berdebar-debar. Sudah lama dia tidak menerima perlakuan seperti ini dari seorang pria.
Namun buru-buru gadis itu menghilangkan debaran di jantungnya dan memejamkan matanya.
Tidak perlu berdebar-debar! Jangan lupa bahwa dia tidak menyukai wanita, pabo!
ㅡ 'ㅅ' ㅡ
Meli merasakan ada yang tangan besar yang menyisir rambutnya membuat gadis itu membuka matanya perlahan. Namun betapa terkejutnya melihat tubuh Byun Baekhyun yang berada sejengkal dari wajahnya.
Hampir saja Meli ingin mendorong gadis itu jika saja Baekhyun tidak bersuara, "Diam, jangan mendorongku! Paparazzi itu disekitar kita, jika kau bergerak wajahmu akan terlihat."
Bulu kuduk Meli berdiri mendengar suara yang sangat lembut dari mulut Byun Baekhyun. Dan jangan lupakan sejak kapan posisi tidur gadis itu kini menyandar pada lengan pria itu.
Meli melirik dari celah antara rambutnya, tapi dia tidak menemukan siapapun dihadapannya. "Tidak ada siapa-siapa didepan, kau berbohong ya?!"
"Ya sejak kapan paparazzi menunjukan dirinya terang-terangan? Bodoh sekali!"
Baekhyun mencubit kecil hidung gadis itu yang terlapisi masker membuat si empunya hidung mengaduh dan membalas memukul kecil tangan pria itu.
"Sejak kapan kau memakaikanku masker?" ujar Meli sambil mengelus hidungnya yang malang itu.
"Sedari tadi sebelum mereka berada disini. Ayo keluar, aku lapar!" Baekhyun membuka pintu mobilnya di ikuti Meli dan memasuki warung yang menjual jajanan di pinggir jalan.
"Oh, Baekhyun-ah! Kau datang bersama siapa?" Sapa Ahjumna penjual camilan kepada Baekhyun yang sedari tadi menggenggam tangan Meli.
"Dia temanku, Ahjumna." Meli mendecih dalam hati, Sejak kapan aku dan dia berteman?! Huft!
Baekhyun menyenggol lengan gadis itu "Kau mau pesan apa?"
"Samakan saja denganmu." Pria itu mengangguk, " 2 porsi seperti biasa, Ahjumna!"
"Baiklah, kalian duduk dulu saja sambil menunggu!"
Baekhyun menarik tangan Meli ketika hendak duduk di tempat duduk disebelahnya, "Kau duduk didepanku."
Gadis itu mengernyit bingung, "Kalau kau duduk disebelahku yang ada mereka bisa menangkap gambar wajahmu."
Meli menurut dan duduk di depan Baekhyun. Posisi gadis itu memunggui jalan, membuat paparazzi itu hanya dapat menangkap gambar punggungnya saja.
"Dua Tteokbokki keju datang!" Ujar Ahjumna itu sambil membawa dua mangkuk tteokbokki keju panas kepada dua orang itu.
"Terima kasih, Ahjumna!"
Meli menatap tteokbokki-nya dengan berbinar, perutnya belum terisi apapun sejak siang. Dengan sigap gadis itu membuka maskernya dan mengambil sumpit.
"Astaga ini enak!" ujar gadis itu saat menyuapkan tteokbokki kedalam mulutnya.
Tanpa sadar Baekhyun mengulum senyum melihat tingkah Meli menikmati makanannya. Namun kesadarannya kembali membuatnya kembali menurunkan lengkung senyumnya.
Kenapa aku tersenyum bodoh seperti ini, batin pria itu dan memutuskan untuk memakan makanannya daripada memikirkan yang tidak-tidak.
Tapi tetap saja, pria itu tidak dapat melepaskan tatapannya dari gadis dihadapannya yang terkadang mengguman dan mengekspresikan betapa nikmatnya makanan yang dimakannya. Hingga Ia menyadari sebuah kebodohan gadis itu.
Mari kita mainkan drama ini, batinnya mengingat ada kamera yang terus mengambil gambarnya bersama gadis dihadapannya.
"Meli-ya!" Gadis itu mengangkat wajahnya, "Kenapa?"
Pria itu tidak menjawab pertanyaan Meli, melainkan memajukan badannya ke arah gadis itu. Jarak antara wajahnya dan wajah gadis itu kian menipis.
Belum sempat gadis itu sadar, Byun Baekhyun sudah mengecup bibir mungil Meli.
Crek!
"Aku berhasil mendapatkan jackpot! Ayo pergi!" ujar salah seorang dengan pakaian tertutup yang sedang memegang kamera disisi lain tempat tersebut.
Jadi maafkan ke update an ku yang lama sekali ini.. Ide aku lagi nyangkut gatau dimana :(
I hope you guys enjoy this part and don't forget to press de ⭐️ button di pojok kiri bawah okay ?😊😉
-myeoldul-
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanweird - Byun Baekhyun
Fanfic(n). Misfortune; ill or unhappy fate. © myeoldul Start writing: 8 November 2018