2

35 11 0
                                    

Vote sebelum membaca 😂









Flashback

"A..a..apa? Ba..bapak sayang saya? Jadi selama ini bapak? Jinjayo? Bapak bohong kan? Ba—"

"Saya sayang sama kamu, sayang sama yang lain juga, kalian kan murid-murid bapak. Jadi bapak wajar sayang kalian" potong Muliady cepat.

Aqiela kini kembali tertunduk dalam, mukanya memerah menahan malu. Betapa bodohnya ia telah berpikir bahwa Muliady menyayanginya dalam artian wanita dan laki-laki.

"Oh gitu ya pak" cicit Aqiela.

"Emh La, Lala" panggil Muliady ragu.

"Iya pak" sahut Aqiela reflek.

"Sa..saya mau nanya boleh?"

"Boleh"

"Kamu suka saya ya?"

Degggg..

'OMO, gue ketahuan ya?'- batin Aqiela.

"I..itu..gak kok pak..eh maksudnya..saya cuma suka sebagai fans ke biasnya doang..gitu. Saya gak bermaksud ngerusak rumah tangga bapak kok" jawab Aqiela gelagapan.

Muliady tertawa pelan melihat reaksi Aqiela tersebut.
"Makasih ya La udah suka saya, saya harap kamu selalu suka sama saya"

'Apa sih pak Mumu, dari tadi ngprank gue ya?'

"Maksud ba—"

"Permisi pak, ini nasi buat Lala. Terus ini kembalian uang bapak" sela Gendis memberikan sepiring nasi lengkap dengan lauknya dan beberapa lembar uang kembalian.

"Oh makasih ya nak. Kamu disini dulu ya temenin Lala, ntar suruh minum obat. Kalo Lalanya masih pusing, biar dia disini dan kamu balik lagi aja ke kelas. Lala gak papa kan disini?" tanya Muliady.

"I..iya pak" sahut Lala.

"Ya udah bapak keluar dulu" ujar Muliady berjalan menjauh.

'Kenapa Gendis harus nyela sihhhhhh?'- teriak batin Aqiela kesal.

"Kamu yang kenapa Lala?" suara itu menyadarkan lamunan Aqiela.

Kini Siska telah berdiri di hadapannya. Semua mata murid bahkan menatap ke arah mereka.

"Loh kok ibu ada disini sih? Ada apa bu?" tanya Aqiela bingung.

"Kamu ini. Ibu masuk, yang lain pada berdiri ngasih salam kamu malah bengong di kursi. Di tanya, malah jawab 'kenapa, kenapa' doang dari tadi. Sebenarnya kamu yang kenapa sih La?" selidik Siska, karna tak biasanya seorang Aqiela melamun di kelas.

"Hehe anu bu, biasalah ada something gitu" kekeh Aqiela sambil menggaruk pipinya yang tak gatal.

"Kamu jangan dibiasain ngelamun, harus fokus dalam belajar. Sebentar lagi kan mau berangkat olim matematika lagi. Juga, ini sudah mendekati akhir semester 1. Tinggal 2 bulan lagi, jadi harus sungguh-sungguh. Bukan hanya Lala, tapi yang lain juga harus sama. Kalian dengar kan?" ujar Siska panjang lebar. Memang guru biologi ini terkenal dengan kecerewetannya.

AQIELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang