Klik bintang ny dulu yu
"Hallo, kenalin gue Samuel Kenzo Manata. Kalian boleh manggil gue Muel. Gue pindah dari Manado. Salam kenal semua, semoga kita bisa berteman"
"Mau banget jadi temennya, temen hidup juga aku siap"
"Ihhh kamu tinggi banget"
"Ya Allah, kasep pisan euy"
"Hilihhh masih ganteng gue juga"
"Wah apa aku ada di syurga? Kok ada malaikat?"
"Itu mukanya plastik yah? Kok kaya oppa-oppaan si Lala?"
Setidaknya begitulah desas desus yang ada di kelas XII IPA 2, walaupun kelas mereka unggulan jangan disangka mereka alim-alim. Kelas mereka juga bobrok, hanya saja mereka tahu kapan harus menggila dalam bertingkah dan kapan harus serius dalam belajar.
Melihat kelakuan teman-temannya itu Aqiela memijit pelan pelipisnya. Baru tadi pagi sakit kepala, sekarang ia harus merasakannya lagi.
"Harap tenang" ujar Aqiela lantang.
"Jadi udah jelas kan? Gak ada yang mau ditanyain lagi kan?" sambungnya.
"Eh Muel, gue boleh minta nomer WA lo gak?" tanya Ara dengan senyum yang dibuat-buat.
"Busettttt dah, si Rizky mau lo kemanain Ra. Punya pacar rasa jomblo mah lo. Gak dikasih Rizky jatah ya? Lo mau ngegoda Samuel? Oh iya ya, kan semua cowok juga lo godain" ledek Bella dengan suara nyaring.
Semua yang ada di kelas hanya tertawa mendengar Bella. Mereka sudah tau sifat Ara yang sangat terbuka terhadap lelaki. Bahkan tak jarang mereka mengejek Ara dengan sebutan penggoda, pelakor, ganjenan dan lain-lain. Namun tak sekalipun Ara marah, karena itu memang benar adanya. Malah ia seakan tak perduli dan tak menanggapinya.
"Sudah..sudah, gue rasa gak ada yang penting lagi. Dan lo Ara.." Aqiela menunjuk Ara.
"Nanti lo bisa ngomong secara pribadi aja ke Muel" lanjutnya.
"Muel silahkan lo duduk di bangku kosong itu!" ujar Aqiela sambil tangannya terarah ke pojok kelas dan Samuel pun langsung menuju tempat duduk barunya.
"Oke guys karna tinggal 20 menit lagi bel pulang, pak Alfi gak masuk. Kita cuma disuruh ngerjain soal sejarah hal. 76 dan di kumpul minggu depan" sambung Aqiela seraya berjalan ke arah tempat duduknya.
Semua berteriak senang karena artinya mereka jamkos. Untuk urusan tugas itu bisa dikerjakan di rumah. Dan sekarang mereka langsung menyerbu tempat duduk Samuel untuk berkenalan lebih lanjut, termasuk Dewi dan Bella.
Aqiela duduk di bangkunya menghadap belakang, ke arah Gendis.
"Lo gak ikutan?" tanya Aqiela sambil menggedikkan dagunya ke arah kerumunan teman-temannya.
"Gak, kalo ketahuan Leo dia bisa marah"
"Iya tau kok yang punya pacar"
"Emhh La?"
"Apa?"
"Dia itu kan? Ma—"
"Haha iya, dia masa lalu gue" ujar Aqiela menatap Samuel yang sejak tadi juga menatapnya.
Sekarang mereka saling menatap seolah bertelepati. Sebelum akhirnya Aqiela mengalihkan pandangannya ke arah Gendis kembali.
"Dia kayanya masih ada rasa sama lo La"
"Ihs apaan sih. B aja kali"
"Gue serius, lo gak liat tatapan dia ke elo itu gimana?"
"Tau ah terserah dianya aja" Aqiela mengangkat bahu, ia malas harus membahas masa lalunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQIELA
Teen FictionWarn!! Kalau suka vote+komen Kalau gak suka tetep vote+komen Aqiela, seorang gadis SMA kpopers akut yang hanya punya satu mantan. Bukan karena dia tidak laku, hanya saja cewek cantik, baik dan pintar ini sangat menyukai guru olahraganya. Akan kah Aq...