chapter 3

32 2 0
                                    

Mey berjalan sendiri ketika pulang sekolah karena temannya memiliki kesibukan masing-masing. Mey mendengarkan lagu dari earphonenya

"Mey" seseorang menepuk bahunya dia menoleh perlahan

"Dasar, dari tadi aku panggel loh, ternyata dengar lagu"

"Maaf siapa ya?" Mey memesang wajah herannya

"Oh ke gak kenal aku? Seriously?" Tanyanya dengan wajah sedikit menggoda

"Yaaa...." jawab Mey ragu-ragu

"Okey,nama aku galaxi, salam kenal" ucapnya sambil mengulurkan tangannya ke arah Mey

"Mey" jawabnya singkat sambil berjabat tangan

Sejak saat itu Mey dan Galaxi sangat dekat, mereka seperti saudara, bisa dibilang perasaan Mey terhadap Bintang terlupakan

~~•~~

22 Oktober 2018

"Huh....udah berapa jam kita disini?" Gerutu Azuh sambil merenggangkan tubuhnya

"2 jam" sahut Qila sambil menarik nafas panjang

Yup,mereka berempat sedang di tempat   yang paling membosankan di dunia "perpustakaan"

"Aaaa aku mau carik buku sejarah dulu e, tanggung 1 mapel lagi" sahut Mey

"Hooh yang lama ya, kalok bisa jangan balek-balek lagi biar aku bisa tidor" kata Azuh malas

~~•~~

"Hmmm hmmm hmm" Mey melihat buku-buku yang ada di rak dengan teliti

"Oh! Ini dia" Mey berusaha mengambil buku tersebut, tapi nihil bukunya terlalu tinggi

"Oh!" Mey kaget ada seseorang di belakangnya, dia juga ingin menggambil buku di rak paling atas karena itu tubuh Mey agak dihimpit

Ketika dia sudah mengambil buku tersebut Meg melihat wajahnya, dan itu adalah Bintang, tanpa ba bi bu Mey langsung meminta tolong padanya

"Em... kak?"

Dia menolehkan pandangannya ke arah Mey

"Anu...bisa gak, tolongin aku ambil buku sejarah itu"Mey berkata dengan nada rendahnya, tanpa menjawab Bintang langsung mengambilnya

"Makasih kak"

"Hmmm" ucapnya lalu pergi

~~•~~

Seperti biasa Mey dan Galaxi pulang berdua, mereka akan kerumah Mey untuk belajar bersama sekaligus mengerjakan pr

"Ke rumah saket yok" ajak Mey

"Ha? Ngapain? Ke saket?" Tanya galaxi dengan muka risau

"Ni punggung aku bentar lagi patah ni" jawab Mey dengan wajah polosnya

"Ku tabok mau" ucap galaxi sambil mengangkat tangannya

"Sumpah oy berat kaliii"

"Bawak apa emang? Bom?" Goda Galaxi

"Alat penjas tambah alat kesenian tambah buku cetak tebal 5 buah tambah buku tulis 7 buah tambah kotak  pensil tambah botol minum sama dengan encok"jelas Mey panjang lebar

"Halah bacot sini aku bawain" ujar Galaxi sambil mengambil tas dari bahu Mey dan menaruhnya di bahunya

"Eh anjir berat amat gila! Ko cewek kok sanggup bawak beginian?"

"Ya dungs Mey kan strong"

"Strong-strong tadi ngeluh"

"Eh betewe gak papa tu bawak tas sebelah-sebelah? Kan berat?" Ucap Mey

"Gak papa, aku kan cowok, udah kewajiban bagi aku buat jagain ke"

Galaxi memalingkan wajahnya, pipinya merona dia tak sanggup melihat wajah wanita yang ia cintai, tak mudah baginya memperlakukan Mey seolah-olah tidak terjadi apa-apa, di tambah lagi, Mey yang tidak peka akan perasaan Galaxi

~~•~~

Mey dan Galaxi sibuk mengerjakan pe mereka masing-masing, di meja penuh dengan buku, mereka duduk berhadapan, sambil menopang dagunya

diam-diam Galaxi menatap Mey yang sedang fokus pada pr-nya, Galaxi kemudian tersenyum kecil, selama 5 menit Galaxi seperti itu

Mey mulai mengantuk, ketika kepala Mey jatuh ke meja Galaxi berjasil menahan kepala Mey dengan tangannya agar kepala Mey tidak terbentur( jadi posisinya Mey tidur di atas tangan Galaxi)

"......imut...." tanpa sadar Galaxi mengeluarkan kata itu Galaxi mengelus kepala Mey dengan lembut

1 jam kemudian

Mey terbangun dari tidurnya. Ia melihat Galaxi yang tertidur pulas di atas meja, tanpa sadar Mey mangelus rambut Galaxi dan berkata

"Makasih ya, aku sayang sama ke" ucap Mey dan senyum di wajahnya

Galaxi mendengar semuanya, dia tidak tidur, melainkan hanua memejamkan matanya.

Bintang Di Bulan MeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang