04.

43.8K 2.1K 15
                                    

"Beraninya kau menyakiti puteri klan Romanov!"

Semua orang yang ada disitu terkejut,tentunya Anaish lah yang paling shock! Apa maksudnya? Dia bahkan tidak mengenal mereka semua!

Pria itu menggendong Anaish di punggungnya dan tanpa sengaja menyenggol kakinya membuat Anaish meringis kesakitan.

Anaish di turunkan dengan lembut lalu pria itu melihat kakinya "Kau ditembak?!"

Anaish hanya mengganggukan kepalanya,pria ini bodoh sekali! Dia bisa melihatnya kenapa masih bertanya!

Tapi ekspresi yang ditunjukan pria itu setelahnya membuat Anaish tidak jadi menyumpahi dia,pria itu menatap tajam pada orang-orang yang membawanya tadi.Hanya sebatas itu! Pria itu lebih membopong tubuh Anaish dan membawanya ke sebuah ruangan.

Dengan telaten pria itu mengeluarkan peluru yang bersarang di kaki Anaish setelah menyuntikan bius,lalu kembali menjahitnya.Dia seperti seorang dokter bedah yang sudah ahli!

"Tu..tuan aku tidak mau jadi budak,tolong lepaskan aku.Aku berjanji tidak akan memberi tahu siapa pun" gadis itu berbicara dengan hati-hati,jika dia salah bicara bisa saja kepalanya di tembak!

"Kau ini bicara apa,Lizzi.Tidak akan ada yang menjadikan mu budak.Kau bagian dari Romanov,Elizabeth.Tidak akan ada yang akan menyakiti mu disini" pria itu tampaknya menganggap ucapan Anaish hanya bualan!

"Maaf tuan ta..tapi nama ku Anaish,bukan Lizzi atau Elizabeth.Dan aku bukan bagian dari Romanov" kenapa di sini dan di mimpinya selalu ada nama Lizzi? Dia Anaish! Pria itu yang semua membenahi peralatan yang dipakai untuk mengobati Anaish kini fokus menatap Anaish.

"Ini sudah tidak lucu,Lizzi! Hentikan bualan mu!" Anaish menunduk ketakutan,dia tidak sedang membual! Dia benar-benar tidak tau!

Tangan pria itu mengusap wajah Anaish dengan lembut dan mengangkatnya agar mereka kembali bertatapan "Hanya karena kau menghilang 6 tahun tidak membuat mu terhapus dari keluarga Romanov,Lizzi.Aku bahkan masih bisa mengenali wajah mu walau kita sudah lama tidak bertemu,maaf kan aku yang sangat lemah dulu hingga aku tidak bisa melindungi mu" pria itu menempelkan dahi mereka,dari sorot matanya pria itu seperti menyimpan kepedihan.

"Tu..tuan aku benar-benar bukan orang yang kau maksud,mungkin kau salah orang"

Pria itu menyibak kembali rambu Anaish kesamping "Ini hanya dimiliki seorang Romanov,kita berdua memilikinya" pria itu menekan tengkuk Anaish kemudian dia menunjukan tengkuknya,itu sama seperti tatto Anaish!

Bedananya jika milik Anaish tertulis E.Romanov sedangkan milik lelaki itu tertulis A.Romanov.
Wajah tampak berpikir keras,dia tidak paham semua ini!

"Lizzi kau benar-benar melupakan kami?" pria itu mengangkat wajah Anaish,raut kesedihan terpancar dari mata itu.Entah kenapa Anaish tidak suka melihat pria itu bersedih

Anaish menunduk menghindari tatapan itu "Aku tidak mengingat apapun,yang aku tau aku hanya gadis yatim piatu.Orang tua ku meninggal sejak 4 tahun yang lalu karena kecelakaan dan orang-orang itu memanggil ku Anaish"

Ini sangat membingungkan! Apa hubungannya dengan tatto di tengkunya? Mengapa pria itu memiliki tatto yang sama seperti miliknya? Tapi pertanyaan di otaknya terjawab oleh pria itu.

"Aku Alexander,Lizzi! Aku kakak mu! Kau tidak yatim piatu! Papa,mama dan aku selalu mengaharap keajaiban agar kau selamat! Berusahalah mengingat Lizzi! Mana adik ku yang pintar!"

Orang tuanya masih hidup? Lantas kuburan siapa yang dia kunjungi? Memangnya dia kenapa? Bukan kah dia baik-baik saja sebelum dua anak buah pria itu menyeret Anaish kesini?

Tiba-tiba kepalanya terasa sangat sakit! Wajahnya mengeluarkan buliran keringat.Sebenarnya ada apa dengannya? Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya!

Panik dengan keadaan Anaish yang lupa dengannya,Alex membopong tubuh Anaish keluar ruangan itu menuju ruangan lainnya.

"Kita harus bertemu papa! Kau pasti mengingatnya!" pria itu kemudian menendang sebuah pintu kayu hingga terbuka lebar "Lizzi kembali!"

Pria paruh baya yang sedang menikmati pemandangan dari jendela kamarnya langsung berbalik dan berjalan ke arah mereka.Biar bahagia terpancar dari matanya saat Alex membaringkan Anaish di ranjangnya "Oh my Lizzi! Thank's god to safe my daughter!"

Pria paruh baya itu adalah Marco Romanov dia yang memimpin klan Romanov.Marco mendekati Anaish yang berusaha bangun,Anaish sendiri masih sibuk dengan kepalanya yang berdenyut nyeri.

"Dia kenapa Alex?!" Marco menatap murka anak lelakinya

"Dia tidak mengingat kita! Aku hanya memerintah dia untuk mengingat!"

Anaish memekik kaget saat Marco menampar dan menendang Alex tapi,Alex tidak bergeming ditempatnya.Mereka semua gila!

"Jangan bertindak bodoh dan menyebabkan dia tersakiti untuk yang kesekian kali!" Marco berteriak dan menendang Alex.Lagi!

Marco mendekati Anaish yang ketakutan lalu mengusap kepala Anaish dengan lembut,beda sekali saat Marco berhadapan dengan Alex!

"Jangan takut,sayang.Kami tidak akan menyakiti mu"

Anaish mengangguk,rasanya nyaman sekali saat pria itu mengusap kepalanya.Rasanya seperti ada rasa rindu yang amat dalam tapi,bukan kah ini pertama kali mereka bertemu?

"Bisa kah kau menolong ku? Istri ku dalam keadaan tidak baik,dia sangat merindukan anak perempuan kami.Boleh kah aku meminta mu untuk menemuinya?" Marco menggenggam tangan Anaish,di matanya sudah ada air yang siap meluncur jika kelopak mata itu berkedip.

Lagi-lagi Anaish mengangguk patuh,perasaan Anaish saat ini sangat susah di jabarkan!

Marco menuntun Anaish perlahan menuju tempat yang dia maksud,di belakang mereka Alex mengikuti tanpa banyak bicara.

Mereka berhenti di depan sebuah ruangan bernuansa putih,dari jendela Anaish dapat melihat di dalam ruangan itu juga memiliki warna putih.

Tungu,tunggu! Di dalam ruangan itu Anaish melihat wanita paruh baya memakai pakaian putih yang mengikat tangannya kebelakang,seperti pakaian yang di pakai orang sakit jiwa!

Tatapan mereka bertemu,Anaish tidak suka tatapan menyakitkan itu!
Entah kenapa tubuh Anaish seperti bergerak sendiri mendekati jendela dan menempelkan telapak tangannya di jendela.

"Mama"

Madness (Complete ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang