GEGANA.

62 9 5
                                        

   "Dorrrr..." Teriak caca yang terdengar sangat nyaring, dengan wajah tenang seakan dia tidak berdosa sama sekali, padahal teman satu bangkunya Rara, sedang melamun dengan tatapan kosong dan secara tiba tiba teriakan caca yang membuatnya bangun dari dunia?(dunia apa ya🤔)maya semu fatamorgana(entahlah).

"Apaan sih looo kagetin gua aja, untung gua ga lambungan... Eh maksudnya jantungan, suara lo tuh ya sampe usus, bikin cacing cacing di perut gua demo semua" celoteh Rara tanpa memalingkan badannya menghadap Caca temannya.

"Lagian sih lo ngapain pagi pagi udah melamun,kesambet jin apaan lo?jin tomang? Apa setan alas? Untung gue kagetin nya ga pake suara yang paling merdu.. Soalnya takut kalo kamu nanti sayang sama aku abis denger suaraku" Kata caca

"Cihhh...dasar kurang belaian" ejek Rara.
"Daripada loo punya pacar tapi ga peka?sakit mana hayooo?"
"Gue sumpahin nanti lo pulang pulang kena hidayah biar otak lo tu ga geser, " Rara meninggikan nadanya,karena mod nya sedang berantakan dan ia tidk ingin menyakiti hati sahabatnya dengan kata yang tidak pernah ia ucapkan sebelumnya.

"Wah, ya santee donggg, ntar mulut lo ketubruk pesawat sakit, kasian pesawatnya nanti kalo ada yang rusak gimana? Kan mulut lo itu keras kaya aspal" kata Caca
"Apaan sih cak galucu," kata Rara sambil menaruh kepalanya diatas meja dan memalingkan wajahnya membelakangi Caca.
Mereka duduk satu bangku saat itu. Caca merasa ada yang tidak baik baik saja dengan sahabatnya itu, tetapi dia tidak ingin bertanya, karena Rara kalo di tanya semakin menjadi jadi.

Kringggg...kringggg.. Kringggg
Semua siswa SMP HARAPAN berhamburan dari setiap kelas untuk menuju lapangan sekolah.Hari ini hari Senin, hari yang paling jauh dari hari Minggu, tapi apa yang bisa dilakukan sebagai seorang siswa yang malas untuk berfikir? Hanya menunggu datangnya hari Sabtu dan Minggu karena itu adalah hari kebahagiaan bagi umat yang malas berfikir.

Caca dan Rara mengenakan topi mereka masing masing dan keluar menuju lapangan, karena selalu ada intruksi hitungan mundur mulai 10 sampai selesai dari guru musik. Kami bergegas menuju lapangan.

" Heh ra..lo tu bisa ga sih pake topi? Kalo ga bisa bilang dong nanti gue ajarin, jangan malu maluin gini. " tatapan sinis caca kepada rara sambil membenahkan topi yang dipakai Rara..
Rara diam seribu bahasa tak mengucapkan satu patah kata membuat Caca semakin bingung apa yang terjadi dengan Rara.

Upacara segera dimulai, MC sudah memulai upacara di pagi hari yang cukup cerah itu.

Saat amanat dari Kepala Sekolah,  Caca melirik  Rara yang sedari tadi hanya terdiam menatap tanah dengan tatapan kosong seperti tadi pagi.
Sungguh itu membuat Caca merasa kasian kpda Rara, namun Caca tau siapa penyebabnya yang membuat Rara seperti itu.

"Dasar bucin" ucap Caca dalam hati nya..
Saat Rara menoleh Caca, Caca segera membuang muka nya pura pura mendengarkan amanat dari Kepala sekolah itu. Namun yang dilakukan Rara hanya bodoamat meskipun dia tau, bahwa Caca daritadi sedang meliriknya.Rara kembali menatap tanah dan memainkan sepatunya.

Next or finish?.
Masih amatir 😂. Semoga suka🤗

ONLY LIMITED MEMORIES.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang