BEBAS.

35 12 3
                                    

         *Masa lalu bukan hal yang pantas untuk di kenang, melainkan hanya sebagai pembelajaran.*
.appreciate the work of others.

Saat upacara selesai, mereka menuju kelas dengan lesu karena upacara hari ini cukup melelahkan hati, mata yang dari tadi kriyap kriyip tidak bisa melihat jelas karena matahari  yang cukup panas, kaki yang rindu digerakkan,tangan yang bosan, kepala yang lapar,dan telinga yang pusing mendengar ucapan Kepala Sekolah, karena amanat nya selalu itu itu saja, selalu menyangkut kebersihan lingkungan dan kedisiplinan siswa.Tidak ada hal yang lebih penting dari itukah?.

Saat berada dikelas,  mereka sempat tertawa bersama dengan bangku depan nya.Rara tak seburuk tadi,ia bisa tertawa dan bercerita.mungkin itu ia lakukan  agar tak terlihat sedih. 

"Ca udah kerjain PR matematika belom,  nanti gue liat ya soalnya gue belom sempet ngerjain tadi malam, biasalah gue kan sibuk mendampingi pangeran gue" Canda Mayra sambil mengubah posisi duduk nya menjadi menghadap belakang, menghadap Rara dan Caca. (Mayra Ammarisa# teman yang suka Caca dan Rara ajak bercanda saat mereka ga ada kerjaan, Mayra orang nya cerewet minta ampun, udah nglebihin kaleng rombeng, tapi ia care kok).

"Pacaran mulu, nanti diputusin nangis " balas caca.Meyra pun hanya mengerucutkan bibirnya.

"Tauk tuh si Meyra.."

"Lagi ngapain sih, gue gabut gaada kerjaan " kata vara yang ikut bercanda menghadap kebelakang. ( Zivara Amarra# teman kami yang sebangku dengan Meyra Amarissa. caca dan rara pun sering bercanda dengannya.Meskipun ia pendiam, tapi ia tidak selalu diam kepada orang yang sudah dikenalnya.)

Guru matematika masuk. Semua hening ketika ada Guru yang masuk . Padahal tadi udah kayak di pasar, lebih dari itu.Bisa dikatakan ga ada tandingnya.

Meyra dan Vara bergegas memutar badannya menghadap depan.
"Anak anak, hari ini saya ada rapat di dinas pendidikan. Saya kasih tugas, nanti dikerjakan dan dikumpulkan kepada ketua kelas, jangan rame."

"Ya bu" serentak siswa menjawab bersama.
Hari Senin yang tidak begitu berat. Sungguh menyamankan.

Tak lama kemudian, suasana kelas menjadi seperti pasar, ada yang buat pocongan dari kertas, ada yang bermain tongkat dan tali untuk mengganggu teman ceweknya, ada yang baca novel, ada yang ghibah, dan ada yang tetap belajar(tapi itu bukan golongan dari Caca dan Rara) yajelas lah, mereka kalo ga ada pekerjaan serius pasti ga pernah mikir, mikir aja mungkin cuma pake dengkul. Pantes otaknya geser.

Mereka berempat, Caca, Rara, Meyra, Vara lebih memilih bercanda bersama.
Mereka semakin lama semakin akrab satu sama lain, sangat akrab. Kemana mana bareng, ke kantin bareng yaintinya itulah banyak bareng bareng.

Caca adalah orang yang sangat takut dengan pocong dari kertas, entah..temannya tak abis pikir, bagian apa yang ditakutinya? Sungguh itu aneh bagi teman teman caca. Ia pun takut dengan balon, ia sering bercerita dengan Rara.. Dulu sd nya di takut takut in balon masa iya Caca nya nangis.

Sekumpulan cowo yang tau kelemahan Caca sengaja membuatkan Caca pocong dari kertas.
Mereka tertawa.

"Ca lo takut kan sama pocong ini" gumam salah satu cowo yang pernah menyukainya dari kelas 7 ,ia adalah mantan dari Rara temannya. Tapi Rara sadar, bukan DIA yang terbaik. Karena DIA Alister Galen Pratama
Lebih menyukai teman nya CACA.

Thanks yang udah baca, gakeren keren amat tapi bagi ku stories yang warbyasah

Next?

ONLY LIMITED MEMORIES.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang