Ketika hujan membasahi tubuhku hanyalah rindu yang
selalu rasakan,tetapi tak dapat ku sampaikan rindu ini padanyaSejujurnya aku ingin sekali menyampaikan rindu ini padanya tetapi rasa takut yang terus menghantui ku sehingga hanyalah dalam diam dan hanya diriku sendiri yang merasakan
Ketika aku merasa sendiri dengan hujan derasnya hujan putra menghampiriku
"mengapa kamu disini? Ini hujan deras kamu bisa deman apabila kedinginan" ucapnya yang kurang jelas.
"Apa? Aku tidak mendengarnya hujan ini sangat deras." Jawab ku
"ikut aku sekarang!" Ajak nya dengan mengandeng tanganku
"Putra kau akan membawa ku kemana? Ini sangatlah dingin!" Tanya ku
"Bisakah kau diam? Ikut saja denganku dasar bawel" jawab putra dengan kesal
"Apa salahnya jika aku ingin tau? Mengapa kau begitu kasar?"
"Dasar bodoh kau bisa saja deman jika kau tetap berada disana, cepat ambil ini dan pakai baju ini agar kau tidak sakit!"
Aku pun bergegas ke kamar mandi untuk ganti baju yang telah basah kuyup karena hujan tadi.
Aku selalu bertanya-tanya pada diriku sendiri apakah putra sudah mengetahui bahwa aku menyukainya? Itulah yg selalu ada dipikiranku
"Tikaaaaa cepat lama banget sih dingin nih gue bisa masuk angin" teriak nya
"Iya ini udahh kok sabar dikit napa." jawabku
"Dasar lambat" dalam hati putra
Setelah aku keluar putra ternyata telah menunggu di depan kamar mandi dan membuatku terkejut dan akhirnya aku hampir terjatuh, tetapi dia menahannya dengan memegang kedua tangan ku
"Dasar aneh apa kau pikirkan hingga kau terjatuh?" Tanya putra
"Tidak aku tidak memikirkan apa-apa hanya saja aku tidak melihat sehingga aku terpeleset" jawabku
"Yasudah aku akan segera mengantarmu setelah aku sudah selesai ganti baju, minumlah jahe hangat di atas meja agar kau tidak masuk angin!" Kata putra
Setelah aku meminum putra datang dengan senyuman yang membuat jantung berdebar kencang, dan dia duduk tepat disampingku jantungku makin berdebar sangat kencang
"Hei, apa sih yang kau pikirkan kau selalu melamun dan membuatku penasaran!" Tanya nya
"Ayolah antar aku pulang ibuku sudah menunggu ku dirumah" pinta ku
"Iya iya dasar bawel." Jawabnya dengan senyum
Ketika menuju pulang jantungku berdebar kencang dan di sepanjang jalan kita hanya terdiam. Putra semakin cepat mengendarai sebuah motor yg kita tumpangi, dan itu membuatku takut sehingga tanpa sengaja aku memeluknya.
"Putra pelan pelan dong aku takut" pintaku
"Liat mendung sudah datang aku tidak mau kau sakit karena hujan, sudah pegang saja dengan erat agar kau tidak terjatuh! "
Akhirnya pun kita sudah sampai dirumahku dan aku mengajak putra masuk tetapi dia menolak karena adiknya sendirian dirumah.
"Putra aku masih merindukan mu tapi yasudahlah lain kali saja" dalam hatiku
"Yasudah aku pulang dulu ya, cepat segera masuk dan salam buat tante aja maaf gabisa mampir"
"Iyaudah nanti aku bilang deh, hati-hati dijalan jangan ngebut-ngebut!"
"Iya-iya. Yaudah buruan masuk gih" jawabnya
Ketika keberadaan putra yang kini tak terlihat ada perasaan sedih dalam benaku. "Yatuhan jaga dia untuk ku" doa ku
Beberapa menit kemudian putra menelfonku
"Kringg kringggg" bunyi hp ku
Ketika ku melihat ternyata putra yang menelfonku"Halo, assalamualaikum. Iya put ada apa kau menelfonku? "
"Tidak, aku hanya ingin mengingatkan saja kalau kau harus istirahat sekarang agar tidak sakit karena terlalu lelah" jawab putra
"Iya kalo itu sih aku tau put tanpa kamu ingetin ini juga mau istirahat"
"Iyadeh good night♥, see you tomorrow in the school"
"Iya" jawabku dengan senyum senang
