Patah Hati

21 5 1
                                    

Pagi yang cerah bangunku dari tidur semalam,dan matahari menyapaku dengan senyuman seolah memberikan semangat untuk bergegas ke sekolah.

Ketika aku turun dari sebuah ranjang tidurku tak sengaja aku menginjak kertas ber amplop berisikan sebuah kata "Fighting"

Biasanya putra yang selalu memberikan semangat dengan kata "fighting" lah ia sudag berhasil membuatku bahagia

Tanpa ku sadari waktu menjukkan 06:00 dan bergegaslah aku ke kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah

Dengan terburu-buru bunda menyiapkan ku sarapan bekal untuk disekolah nanti.

Ketika aku keluar membuka pintu, aku dikejutkan dengan kehadiran putra.
"Hai, mari kita berangkat sekarang udah telat gak keburu kalo lu nunggu bus sekarang di halte!" Kata putra

Aku hanya terdiam tanpa menjawab dengan satu kata pun yang keluar

"Ayolah jangan menolak udah gak keburu mikir sekarang lebih baik ikut aku sekarang gimana?"

"Tika.. sayang benar apa yang dikatakan putra ikutlah dengannya" pinta bunda ku

"Iyyy iya bunda" jawabku dengan gugup dan malu

Ketika kami berangkat bunda tersenyun bahagia melihat ku dan putra berboncengan

"Tik kamu kenapa sih? Kenapa kamu gak kaya biasanya yah? Apa kamu marah padaku?"

*Aku hanya terdiam*

"Tik kok gak dijawab sih?" Tanya putra

Tanpa ku sadari aku meneteskan air mata sedih karena putra seseorang yang aku cinta kini telah mempunyai seorang kekasih

"Putra aku tidak apa-apa hanya saja aku hanya ingin sendiri!"

Ketika sudah sampai disekolah putra terus bertanya padaku tentang keadaanku saat ini

Sebenernya aku ingin sekali berkata jujur pada putra tentang apa yang selama ini aku pikirkan

"Hello hello?" Kata putra dengan mengejutkanku

"Iya idah" kata ku dengan terkejut

"Apa idah? Apa yang kau pikirkan saat ini? Jujur saja padaku!"

"Tapi aku takut kamu marah, aku takut kamu pergi, aku takut kamu menghindar dariku" tangis ku

"Sudahlah aku tidak mungkin seperti itu berhentilah menangis ayolah" jawab nya

"Sebebernya aku suka sama kamu dari kita kenal saat itu"

"Lantas mengapa kamu menangis? Apakah kau takut aku marah? Lihat sekarang apa aku marah? Tidak kan. Dan aku sudah mengetahui karena aku juga suka padamu"

"Tetapi aku sekarang sangat sedih karena ada hal lain yang aku pikirkan" kata ku

"Ya katakan saja apa yang kau pikirkan saat ini?" Tanya putra

"Apa benar kau menjalin hubungan dengan idah? Aku dengar kau menjalin hubungan dengannya" ucap ku

"Apa? Aku tidak ada hubungan apapun dengannya jangan bersedih aku mencintai mu tik" ujar putra

"Tapi..."

"Tapi kenapa tik?" Tanya putra

Kring~kring bunyi bel masuk

"Lanjut nanti pulang sekolah tik" teriak putra

Selama dikelas tika sama sekali tidak fokus dengan membelajaran yang telah di sampaikan oleh guru sekolah nya. Ia terus memikirkan putra dan putra itulah yang ada di dalam pikiran tika

"Heyyyy" sorak temannya yang bernama Nadia

"Apaan sih" dengan terkejut tika menjawab dengan kesal

"Ehh ehh lu tau ga tadi putra ngeliatin si idah loh waktu di kantin" goda si nadia

"Bodoamat,mau ngeliatin mau macarin bomat bukan urusan gue!! Udah ah gue lagi pengen sendiri!!" Jawab tika

"Emmm gitu aja marah padahal kan gue sayang" rayu si nadia

"Sayang apaan coba? Udah ah habisini kan udah mau bel kita siap siap aja untuk pulang"

"Sayang apa coba?" Kata nadia

"Sayang apaan sih gue gak ngerti lu ngomong apaan?"

"Sayangnya tuh gue lagi bohong hahaaha ciyee yang cemburu ciyee" goda si nadia

Kringg~~ kringggg

Kini bel pulang sekolah sudah berbunyi dan aku segera pulang karena badan ku yang kurang vit

Putra: tikkk, lu kenapa sih? Kok tumben lu gak nungguin gue? Ohh ya muka kamu pucet banget apa kamu sakit?

Tika: engga put, yaudah gue buru-buru nih duluan ya

Putra: bareng aku aja lah tik pliss kali ini aja, aku maksa untuk kali ini yah pliss pokoknya kamu gaboleh nolak

Tika: yaudah deh, tpi aku gak ngerepotin kan?

Putra: aelah engga lah. Oh ya kita bahas masalah yang tadi gmna?

Tika: jangan sekarang lain kali aja deh atau lupain aja aku udah capek bahas itu

Putra: yaudah deh tapi kamu percaya kan sama aku? Kamu gak marah lagi kan? Kamu gak sedih lagi kan?

Tika: enggak lah put. Lagian ngapin aku cemburu atau marah nguras tenaga tau

Putra: yaudah ayo naik katanya mau bareng

Tika: iya mksh ya

Antara ada dan tiadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang