Yes I Am

1.4K 203 71
                                    

Berhubung komentar sudah 25(salah gw sendiri kurang spesifik ngasih syarat wkwk) jadi ch 3 dipost malam ini.

Nemu typo? Maafin lagi ya wkwk

















Yifan tidak mengerti bagaimana dirinya bisa tetap tak melakukan apapun saat dia menyadari jika Zitao tidur di ranjang yang sama seperti dirinya setiap malam ㅡmenjelang pagi. Dia tahu harus melakukan apa ketika dirinya terjaga dan ketika Zitao mulai mencoba merayu atau 'menyerang' dirinya, tapi siapa yang tahu apa yang dilakukan incubus itu ketika dirinya tidur?

Yifan bahkan bisa terbangun hanya karena suara bisikan ㅡkarena ia seorang light sleeperㅡ namun semenjak Zitao muncul dan mengganggu hidupnya, dia tidak ingat kapan terakhir kali ia bisa terbangun karena suara terkecil apapun itu atau jikalau incubus itu melakukan sesuatu yang bisa saja membangunkan dirinya. Semua itu tidak terjadi, dan Yifan berani bertaruh jika Zitao tidak mungkin tidak melakukan apapun selama dirinya tidur.

Iblis akan melakukan apapun agar keinginan dan tujuannya tercapai. Seperti julukannya selama ini, Yifan juga melakukan apapun untuk mempertahankan posisi dan kejayaan Dragon West.

Tapi bagaimana caranya untuk mengetahui apakah Zitao melakukan sesuatu saat dirinya tidur?

Beberapa hari ini bahkan Yifan memimpikan hal-hal tidak biasa, tentang orang-orang di masa lalu yang bahkan tak pernah dia pikirkan. Tentang kehidupan lamanya yang tak pernah ia usik lagi. Selama ini yang Yifan lakukan hanya memberi perintah dan tak terhitung berapa nyawa yang melayang di tangannya, mimpi yang sangat akrab baginya adalah mengulangi hal yang sama yang pernah ia lakukan selama ini.

Yifan tak pernah mendapatkan mimpi buruk. Tidak sejak beberapa tahun yang lalu.

Zitao menyeringai kecil setelah melepaskan kedua tangannya dari sisi kepala Yifan. Pria itu tidak akan mengancamnya untuk menjauh kali ini, karena sudah 1 jam sejak Yifan terlelap, ditemani baretta kesayangan yang selalu berada di bawah bantalnya. Zitao tentu sangatlah cerdik seperti iblis pada umumnya.

Incubus berambut hitam itu membaringkan tubuhnya tengkurap tepat di atas tubuh Yifan yang berpostur lebih tinggi, melipat tangannya di atas dada bidang pria itu, dan meletakkan dagunya yang runcing di sana. Senyum menghiasi wajahnya yang memukau, selagi sepasang keping emasnya mengawasi wajah tidur Yifan.

"Kau benar-benar tanpa pertahanan hanya saat tidur, tuan keras kepala berwajah datar" Zitao tahu Yifan tidak akan terbangun meski dirinya berteriak saat ini.

Sebagai incubus, bakat alaminya adalah masuk ke dalam mimpi dan mengendalikannya. Tidur lelap Yifan selama beberapa hari ini pun karena pengaruh Zitao yang lihai. Karena dia hanya bisa 'menyentuh' Yifan ketika pria itu tidur, dan Zitao akan sangat menikmati permainan ini.

Tentu sebagai incubus harga dirinya terinjak-injak saat Yifan mentah-mentah mengatakan tidak membutuhkan dirinya dalam seks. Oh ayolah, seks adalah keahliannya, laki-laki Wu itu saja yang terlalu teguh pada pendiriannya, dan Zitao tidak akan diam saja menyaksikan tembok kokoh itu.

Dia iblis, dia pasti melakukan sesuatu untuk menjerat korbannya. Dia akan mendapatkan makanannya.

"Apa kau masih bisa menolakku di dalam mimpimu?" penuh kelicikan. Zitao bangkit duduk dengan sedikit membungkukkan tubuhnya.

Bibir merahnya melekat sangat pas di bibir tebal Yifan, dan dalam sekali hembusan angin, Zitao menghilang, masuk ke dalam mimpi milik Yifan.





🔯





Yifan tengah dalam perjalanan menuju ke sebuah tempat dimana ia memiliki jadwal untuk bertemu dengan seseorang. Sejak bangun pagi tadi hingga detik ini, dia tidak melihat Zitao yang biasanya akan mengambil alih ranjangnya.

S U M M O N E RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang