"apa?" tanya bobby saat melihat taehyung keluar. "kata dokter apa?"
raut wajah taehyung terlihat muram, ada perasaan sedih dicampur marah yang tergambar di wajahnya.
"tenang dulu, dan jelasin ke kita baik-baik." kata joshua.
"engga bisa, engga bisa gini." taehyung menggeleng-geleng.
bukannya menjawab pertanyaan bobby, taehyung malah bertanya, "dimana seongwoo?"
"pulang." kata joshua singkat. "seongwoo pulang."
"kata dokter apa?" tanya bobby lagi, kali ini lebih menuntut.
"kita harus telepon keluarganya. mending sekarang kita ke kamarnya dulu aja."
"sakit...." keluh taeyong.
"tangan gue sakit, tae."
taeyong terbaring di tempat tidur rumah sakit dengan keadaan tangannya yang diperban.
"iya, gue tau," kata taehyung.
baik taehyung maupun bobby dan joshua merasa kasihan melihat taeyong yang kesakitan seperti itu.
"rasanya kayak digigit nyamuk kan, yong? tahan bentar ya paling juga sakitnya engga lama." kata bobby menghibur.
"lo mau ngehibur atau ngejek gua sih, bob?" taeyong tergelak.
"kok lo ngegas mulu sih ke gua, yong?? untung lu masih hidup karena gue dobrak pintu kamar mandi, kalo gitu gue antepin aja deh sekalian." kata bobby bercanda.
"ih kok gitu? jahat amat," rengek taeyong.
"iya lu kalo ngomong disaring dulu kenapa?" kata joshua.
ngeliat taeyong udah mau nangis, mereka ga sanggup liatnya. pasti banyak banget yang taeyong pikirin saat ini, terutama soal turnamen basketnya itu.
"terus," kata taeyong saat mereka tidak ada yang membuka suara. "soal turnamen gue--"
"suut! udah diem, lo pasti ga bakal kenapa-kenapa kok." ujar taehyung.
joshua dan bobby mengangguk, "tangan lo ga bakal kenapa-kenapa kok."
"sekarang mending lo istirahat dulu aja, mau gue beliin apa ga?" tanya joshua.
"iya ga usah mikirin apa-apa dulu, mending tidur aja, dokter juga udah periksa lo kan tadi." sambung bobby.
taehyung mengangguk, "yaudah gue bobby sama joshua keluar dulu ya. biar lo bisa istirahat dulu."
taeyong mengangguk, "makasih ya."
"gimana bilangnya, ya?" tanya taehyung.
"gimana bilangnya ke taeyong?"
"apaan?" bobby bingung, joshua juga. "lo aja belom bilang ke kita-kita."
"gimana bilangnya kalo jari kanan taeyong semuanya harus diamputasi?"
taeyong yang diem-diem nguping pembicaraan mereka, seketika pingsan.
