"ck, apaan sih," keluh taehyung saat melihat seongwoo yang tiba-tiba saja datang.
joshua menatap seongwoo datar lalu berjalan menghampiri seongwoo.
"ikut gue," ujar joshua sambil meninggalkan seongwoo dan taehyung.
seongwoo menatap taehyung bingung. taehyung terdiam, "apapun yang joshua omongin jangan lo dengerin."
setelah mengikuti joshua yang ternyata berjalan ke taman di belakang kampus, akhirnya joshua berhenti dan berbalik menghadap seongwoo.
"coba jelasin ke gue apa aja yang lo tau," ujar joshua dingin.
seongwoo menaikkan sebelah alisnya, "kenapa gue harus kasih tau lo?"
joshua mendengus, "pokoknya apapun yang lo tau saat ini, semua itu akal-akalannya taehyung."
"jadi sekarang lo limpahin semua itu ke taehyung? lucu juga." tanya seongwoo sambil terkekeh.
joshua hanya tersenyum menatap seongwoo. senyumnya bisa dibilang sangat misterius.
seongwoo berdeham, "menurut lo gue gatau kalo yang beli air keras itu lo?"
"emangnya udah ada bukti yang pasti? lagian apoteker itu mungkin aja salah liat kan? kenapa juga apoteker itu bisa tau nama gue," jelas joshua.
tiba-tiba saja seongwoo tertawa membuat joshua bingung, "emang sebelumnya gue bilang tentang apoteker ya?"
joshua menatap seongwoo dingin. pembicaraan ini tentang perang psikologis antara mereka.
"terserah lo mau percaya atau engga, liat aja nanti malem," ujar joshua kemudian meninggalkan seongwoo sendirian.
seongwoo tergelak, "apaan sih gajelas banget."
suara percikan-percikan api terdengar. saat ini jam sudah menunjukkan pukul dua malam.
lelaki dengan pakaian serba hitam ditambah topi hitam dan masker hitam itu, memasukkan barang-barang yang ingin dibakarnya.
botol sabun, bon bekas pembelian air keras, dan barang-barang kecil lainnya.
dilihatnya barang-barang itu yang sudah habis dilalap sang api.
tiba-tiba saja terdengar suara hentakan kaki seseorang yang membuat lelaki itu terkesiap.
"hoam.."
diam-diam, lelaki itu menoleh ke belakangnya untuk melihat siapa disana.
"seongwoo? ngapain sih dia disini," gumamnya pelan.
baru saja lelaki itu ingin beranjak pergi, tiba-tiba ia teringat apa yang barusan ia lihat.
"eh tapi itu mata si seongwoo kok masih nutup?" gumamnya lagi bingung.
seongwoo tiba-tiba mendekati lelaki itu dengan badannya yang lunglai.
"eh, eh, jangan deket-deket!" seru lelaki itu sambil berjalan mundur.
seongwoo yang masih dalam keadaan tidur sambil berjalan itu mulai merentangkan tangannya berusaha mendorong lelaki itu.
"eh, eh!"
seongwoo dengan tidak sadar mendorong lelaki itu. lelaki itu kehilangan keseimbangannya dan terjatuh ke tanah.
"AAAAH!"
wajah lelaki itu terjatuh ke kobaran api, yang membuat sebagian wajahnya terbakar.
