Day 5.2

7.6K 830 55
                                    



=Flashback=

"Hyung, mau kemana?"

Lelaki remaja yang baru berumur delapan belas tahun itu akhirnya menoleh kearah seorang lelaki yang sepantaran dengan dirinya, umur mereka yang selisih dua tahun tidak membuat hubungan pertemanan yang sudah mereka jalin sedari kecil terasa canggung.

Min Yoongi menatap temannya tersebut, memutar mata malas dan berjalan mendekati lelaki itu.

"Aku mau menemui Daniel, membahas tentang perencanaan pemilihan ketua gangster yang akan kami dirikan." Jawabnya.

Lelaki dengan pipi gembil tersebut tersenyum cerah, mengamit lengan kanan Yoongi sembari menunjukkan eye smile miliknya.

"Jiminie ikut ya Hyung! Kita akan menjadi kelompok gangster terhebat diseluruh dunia, yeay!" Teriaknya antusias.

"Kau tidak boleh ikut."

Jimin terdiam, matanya mulai berkaca-kaca.

"Kenapa? Jiminie kan juga ingin menjadi anggota gangster seperti Hyung." Lirihnya,

"Aku dan yang lainnya tidak membutuhkan orang selembek dirimu Jimin. Kau itu seperti bocah, yang ada kau hanya akan merepotkanku dan yang lainnya."

Jimin melepaskan tangannya dari Yoongi, menatap tajam temannya itu sambil menghapus air mata yang tiba-tiba keluar begitu saja.

"Jiminie tidak lembek! Jiminie kuat, Jiminie bisa menjadi anggota gangster yang hebat!"Teriaknya,

"Kau tidak bisa, Park Jimin! Jangan sok kuat, tidak ada lelaki sejati yang menangis."

"Jiminie tidak menangis! Jiminie kuat!"

"Terserah."

Yoongi kemudian berbalik dan berjalan manjauhi teman seperjuangannya itu, mendengus kesal kala mendengar isak tangis yang begitu jelas dari bibir milik Jimin. Hingga langkahnya terhenti saat suara lengking milik Jimin berteriak dibelakangnya, Yoongi mematung.

"Jiminie akan buktikan pada Hyung bahwa Jiminie bisa menjadi gangster paling hebat diseluruh dunia! Jiminie akan mengalahkan Yoongi Hyung, Jiminie akan membuat Hyung menyesal, Jiminie akan menghancurkan kelompok gangster milik Hyung suatu saat nanti."

Yoongi membuang nafas kasar, kembali melangkah menjauh dan keluar dari Apartement miliknya dan juga Jimin. Mungkin mulai besok, ia harus pindah dari sini.

***

Sudah setahun semenjak kejadian waktu itu, baik Jimin maupun Yoongi tidak pernah bertemu lagi. Ada rasa rindu sebenarnya, tapi sudah sebulan ini Yoongi mencari keberadaan temannya itu tapi tak kunjung ketemu juga.

Jimin bagaikan hilang ditelan bumi, pergi dari Yoongi tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Terkadang, Yoongi rindu dengan suara milik Jimin, sifatnya yang kekanakan dan terkadang manja disaat bersamaan.

Tapi apalah daya, nasi sudah menjadi bubur. Pernah sekali Yoongi datang mengunjungi Apartement yang dulu sempat ditinggalinya berdua dengan Jimin, tapi saat Yoongi datang kesana dan menemukan Apartement tersebut sudah kosong, pupus sudah harapan Yoongi untuk bertemu dengan Jiminnya itu.

Tepat setelah Yoongi keluar dari sana, seorang wanita yang tinggal diseberang kamarnya keluar hendak membuang sampah. Wanita paruh baya tersebut tersenyum melihat Yoongi, meletakkan kantung sampah yang semula berada digenggamannya diatas lantai begitu saja.

"Kau Yoongi bukan?" Tanyanya.

Yoongi mengangguk,

"Apa kabar Ahjumma? Lama tidak bertemu."

Kitty X Agust D - yoonmin ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang