prat3

0 1 0
                                    

"Rioo,sisil"ucap gadis itu sambil berlari memperlebar senyumnya

Sisil ketakutan melihat gadis itu.
Rio mengerti perasaan adiknya dia memeluk adiknya berusaha memberi ketenangan

"Kalian apa kabar"ucap gadis itu

"Seperti yang kamu lihat"ucap rio dingin

Suasana hening. Sepertinya gadis itu hampir kehilangan akal untuk mencari topik.

"Hai sisil ini es krim untuk kaka hila ya"sambil memegang es krim yg ada di tangan  sisil

"Ndak"
"Pelgi, kaka jahat"sisil memukul gadis itu dengan pukulan anak kecil

"Sisil, sisil ga boleh nakal"ucap Ario

"Ndak pelgi pelgi"kali ini kakinya menendang perut hilya

Hilya mempertajam matanya membuat sisil takut dengan tatapan itu.Hanya saja rio tidak melihat dia sedang fokus dengan kaki sandal sisil yang terjatuh

"Huaaaaa pelgi" kali ini sisil mengangis sejadi jadinya

Risa pov

Setelah menyaksikan keributan dirumahnya dia memilih menenangkan diri meluapkan kesedihan dan amarahnya akibat sikap papah yang melukai mamah dan juga dirinya

Dia pergi ke tempat kesukaannya.

"Mba mau pesan apa"seorang pelayan yang menghampirinya sembari membawa menu

"Ah mba seperti biasa saja"

Pelayan itu menatap wajah risa seperti mengingat sesuatu

"Oh maaf iya mba saya baru ingat"

"Mau pesan berapa mba"

"15 cup"menyebutkan porsi lebih banyak dari biasanya

"Baik mba, permisi"

Risa sangat suka dengan es krim karena setiap setelah papah pulang kerja papah selalu membawakan es krim untuk risa.

Awal pertama dia tau tempat ini pun disaat mamah sedang dirawat dan papah mencoba menenangkannya di tempat ini.
Tempat nyaman, tenang, dan tidak ada keributan.

"Huaaaa pelgii"terdengar keras suara anak kecil di dekat pintu keluar sana

Risa mengerutkan dahinya bagaimana bisa tempat yang biasa penuh kenyamanan dan tawa ada yg menangis seperti ini.

Risa membalikan badannya siapa sangka ternyata cowo itu dengan anak kecil dan wanita seusia didepannya

Risa yang melihat tatapan macan wanita itu, segera bangkit dari tempat duduknya dia menghampiri cowo itu

Dan

"Permisi"sambil menampis tangan wanita itu yang ingin melukai anak kecil yang digendong cowo tersebut

Risa mengambil kan sandal yang jatuh dilantai dan memasangnya

"Kaka"ucap anak kecil itu sambil berusaha ingin aku gendong

"Emm- iya"ucap gue gerogi.Bagaimana tidak?risa baru mengenal mereka. Lagi pula dandanan risa tidak se muslimah wanita disamping risa

Cowo itu segera mengandeng tangan risa. Dan pergi dari tempat itu.

"Sebentar"Ucap risa sambil melepas tangan itu

"Maaf"masih dingin.

Risa menghampiri meja yang tadi risa tempatin sambil mengendong anak kecil.

"Mba"

Pelayan segera menengok ke arah risa

"Bungkus"

Pelayan itu menghampiri sambil membawa plastik besar

Dia membukusnya.

"Berapa mba?"

"200ribu"

Risa mengambil uang dari dalam kantong dengan posisi masih mengendong anak kecil beruntung uang dikantong risa hanya tersisa itu jadi tidak perlu kesulitan untuk mengocek isi kantongnya

"Terimakasih mba hati hati dijalan"ucap pelayan itu

"Ah iya,mari"

Risa kembali menghampiri cowo itu.Kali ini dia tidak memgandeng tangan risa entahlah mungkin tadi hanya refleks dia meminta maaf dan benar saja tidak mengulanginya lagi.
Risa mengikuti langkah kaki cowo itu sampai mereka berada disalah satau mobil yang terparkir diujung jalan.

    ❤jazakumullah khairan❤
                              .
                              .
                              .
JADIKAN ALQUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA
                            ......
                 Vote and coment😊
          Lest be friends with me😄
                ThxU🌷-fenomi

Matching self reflectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang