3. Sucks

66 8 8
                                    

Saat dari aku mulai kesal kepada reza. Aku juga baru tau bahwa reza mempunyai sifat seperti ini.

Aku berpikir reza dan kak yolla itu pasti mempunyai hubungan, tapi hubungan apa? Aku jadi sangat penasaran sama hubungan mereka.

~~~~~

Aku sangat sedih karena sudah di bentak oleh reza, rasanya aku ingin menangis sekarang, jadi aku langsung ke kelas. Saat aku datang ke kelas aku melihat alvin dengan gea sedang berdua dan ketawa bareng, aku ga tau apa yang terjadi sama mereka. Aku langsung mengusap air mataku yang jatuh dipipiku saat ingin mengahapiri mereka.

"Geaa.. alvinn?? Kalian ngapain disini??" Tanyaku penasaran sambil berjalan ke arah mereka yang sedang duduk.

"Heheh... iniii..." jawab gea dengan perasaan yang sangat bahagia.

"Aku baru jadian sama gea" ucap alvin dengan frontal.

"Hahhh???" Aku sangat kaget mendengarnya, padahal aku menyuruh gea untuk dekatin alvin itu karena ada sesuatu yang dia sembunyiin tapi kenapa mereka malah berpacaran. "Sejak kapannn?"

"Dua jam yang lalu" jawab gea dengan malu maluu.

Aku langsung menarik tangan gea yang sedang berpegangan tangan dengan alvin untuk pergi keluar kelas setelah gea menjawab pertanyaan, aku ingin menanyakan sesuatu ke gea yang tak ingin di dengar alvin.

"Geaaa... ikuttt" mengambil tangan gea dari genggaman alvin dan menariknya keluar kelas."dan kamu alvin tunggu disini, aku ingin bicara empat mata sama gea!!"

"Hoh?? Ada apa minn?"

Saat di luar kelas.

"Kenapa kamu malah jadian sama alvin hah?" 

"Emangnya kenpa?? Aku sama dia saling menyukai, apa masalahnya?" Jawab gea yang tanpa memikirkan tujuan sebenarnya untuk mendekati alvin.

"Kamu lupa sama tugas kamu hah? Kan kita punya rencana untuk nyelidiki  reza sama alvin,, apa kamu lupa??" Tanyaku yang sedikit kesal dengan gea.

"Aku udah nanya ke dia, kalo dia itu gapunya rahasia apa apa"

"Aku ga setuju kalo kamu pacaran sama alvin sekarang"

"Kenapa? Kamu cemburu? Karena kamu gabisa ngedeketin reza?"

"Bukann gitu tapi  kamu baru dekat sama dia satu minggu, seharusnya kamu deketin dia dulu sampai kamu tau sifat aslinya." Saat aku berkata ini kepada gea aku langsung kepikiran tentang reza yang marah kepadaku, Aku juga membicarakan ini agar alvin emang benar benar engga mempunyai sifat seperti reza.

"Maksud kamu apah? Dia baik kok." Dengan nada yang terdengar kesal.

"Yahh tapikan setidaknyaaa..." ucapanku yang terpotong dengan perkataan gea.

"Udalah... aku berhenti buat nyelidikin mereka, kamu ajah yang nyelidikin mereka, aku juga udah tau kalo misalkan alvin itu orang yang baik." Jawabnya yang pergi meninggalkan aku dan kembali ke alvin.

Kenapa semua jadi seperti ini? Aku udah sedih gara gara reza dan sekarang nambah lagi dengan gea. Aku tau gea sepertinya kesal denganku gara gara akubga setuju dengan hubungannya yang sekarang ini, aku juga gamau suatu saat nanti gea sedih gara gara alvin, tapi aku juga kesal dia teman deket aku tapi kenapa dia lebih memilih pacar dari pada temannya, dan kenapa dia tidak mendengarkan saran aku sebagai temannya. Sungguh menyebalkan.

~~~~~

Suasana aku dengan gea menjadi canggung, mungkin karena kejadian kemarin. Hari sebelum kejadian kemarin, biasanya aku langsung mengobrol tentang hal hal yang ga penting ke gea, tapi sekarang malah menjadi diem diem seperti orang yang tidak saling mengenal.

My lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang