No One Knows

3K 142 41
                                    

Set latar waktu saat Raib sudah kuliah.

***

"Terima kasih."

"Sama-sama, Mas." Balas sopir taksi itu lalu pergi setelah aku memberikan uang padanya. Perjalanan yang harusnya memakan waktu lama terasa begitu singkat, mungkin aku terlalu banyak melamun di dalam mobil. Supirnya pun diam saja sepanjang jalan.

Kulangkahkan kaki menuju sebuah café. Memilih untuk duduk di kursi paling sepi yang ada di sudut ruangan lalu memsan minuman, akupun langsung membuka ponselku. Terdapat banyak notifikasi karena tidak aku buka sejak subuh tadi. Sebuah notifikasi aplikasi chatting menarik perhatianku, aku langsung membukanya ketika sebuah nama tertera disana.

Raib

Hari ini kamu ada di rumah? 05.13 AM

Dia mengirimkanku pesan sejak pukul 1 pagi? Tumben sekali, biasanya dia hanya menghubungiku ketika sore hari setelah semua jadwal kuliahnya selesai. Aku mengetikan sesuatu dan membalas pesannya.

Sesaat kemudian Raib membalas pesanku.

Tidak. 10.00 AM

Read

Aku sedang berkunjung ke suatu tempat.

Kalau kau ingin mengajak ku video Call,

nanti sore saja ;) 10.02 AM

Read

Percaya diri sekali...  10.05 AM

Berkunjung kemana? 10.06 AM

Yogyakarta. Sama sekali tidak menyenangkan

kalau tidak menggunakan ILY L 10.06 AM

Read

Hm, cobalah lepas semua benda dunia

pararel dan hidup seperti orang normal. 10.07 AM

Finlandia telah membuatmu melupakan

kalau kau sendiri sebenarnya bukan orang

normal... 10.08 AM

Read

Setelah itu, tak ada lagi balasan dari Raib dan status Online nya pun menghilang. Mungkin dia sedang dalam perjalanan pergi ke universitasnya.

Seorang pelayan mengantarkan minuman pesananku, Vanila Latte diletakan diatas meja. Aku hampir lupa rasanya, terakhir kali aku meminumnya sebelum Raib pergi melaksanakan pertukaran pelajar di Eropa sana.

Tahun lalu saat Raib baru tiba disana, setiap malam Raib selalu menghubungiku, memberitahuku kalau dia belum terbiasa dan merasa kurang nyaman. Dia akan banyak bercerita dan akhirnya mengeluhkan kenapa Seli sulit sekali dihubungi.

Universitas kami berbeda, Seli masuk ke yang khusus untuk kedokteran. Hanya aku dan Raib yang sama, meskipun berbeda fakultas. Semenjak kuliah, Seli menjadi sangat giat belajar. Kebiasaannya di SMA sudah ia tinggalkan. Saking rajinnya, ia sampai jarang memainkan ponselnya.

Hisapan pertamaku pada gelas lalu aku kembali memainkan smartphne ku. Instagram adalah aplikasi pertama yang aku buka. Setelah scroll down lama, akhirnya aku menemukan Post milik Raib. Terdapat lebih dari satu slide yang ia pajang.

I Believe In YouWhere stories live. Discover now