Bab 5

20 0 0
                                    

Klik bintangnya ⭐
Coment di full-in 💬

**

Menjaga apa yang sudah kuanggap milikku adalah keharusan tanpa kamu minta.

"Raja Kamu tuh ya..." Kata-kata Nava tadi terhenti saat mendengar suara bantingan pintu dengan keras.

Semua pengunjung cafe menoleh ke arah pintu, begitu juga Raja, Nava, dan sahabatnya.

Ia melihat seorang wanita dengan wajah merah padam. Wanita itu memakai cardigan hitam dengan tanktop merah, bawahannya ia memakai rok span ketat diatas lutut, sehingga menampakkan lekuk tubuhnya.

Wanita itu berjalan ke arah Nava dan Raja dengan tatapan tajam.

"Gue BENCI banget liat muka lo Nava" kata Fani dengan emosi langsung menjambak rambut Nava. Menekankan kata 'BENCI'

Nava yang mendapatkan perlakuan seperti itu tidak tinggal diam, tangannya refleks menjambak rambut Fani.

"Lo itu apaan sih? Datang-datang langsung ngejambak rambut gue? Lo kira gue takut sama lo ha?" Tangan Nava semakin kuat menarik rambut Fani.

"Akhhh..." Pekik Fani

Raja yang tadinya kaget dengan kedatangan Fani tiba-tiba dan menarik rambut Nava, sontak menarik lengan Nava untuk menjauh ii Fani.

"Lo itu kenapa hah? Lo gak sadar kalau Lo udah nyakitin cewe gue?" Bentak Raja dan langsung menarik Nava ke pelukannya.

Jujur saja, Nava baru pertama kalinya di perlakukan seperti itu. Selama ini di keluarganya  dia perlakukan baik selayaknya tuan putri yang bermandikan kasih sayang dari orangtua dan juga kakaknya. Air mata Nava sudah membasahi baju kaos Raja.

Raja merasakan tubuh wanita dipelukannya bergetar. Baju kaosnya pun basah, Raja yakin saat ini Nava pasti sedang menangis.

"Lo udah gila yah? Datang kesini langsung ngajak ribu aja! Lo mau gue sleding hah?" Teriak Nadi dengan emosi yang sudah di kepalanya.

" Gak punya malu atau gimana sih? Kalau Lo nyakitin Nava artinya Lo udah siap berhadapan dengan gue" Kata Selly yang ingin mendekati Fani.

Baru saja selly melangkah tangannya sudah digenggam Keyvin.

"Gak usah cegah gue Vin, cewek kayak nenek dugong kayak gini mesti di beri pelajaran yang berfaedah"

"Berhenti Selly, biar gue dan Vino yang ngusir nih cewe" Keyvin menatap sinis ke arah Fani

Fani yang di tatap seperti itu heran dengan perilaku Keyvin yang berubah, yang ia tahu Keyvin dan  Vino tidak pernah melihatnya seperti itu.

"Vin, No Lo temen gue kan? Kenapa sekarang lo malah sinisin gue? Lo natap gue seperti musuh Lo sendiri" tanya Fani dengan mata berkaca-kaca.

"Cuihhh... Dulu Lo emang temen kita, tapi itu dulu! Dan sekarang gue dan Keyvin gak pernah nganggep lo sebagai temen gue!" Jawab Vino

"Satu lagi, kita udah nyesel kenal dan nganggep lo sebagai temen kita!"

Fani sudah tidak bisa menahan air matanya lagi, dan emosinya semakin memuncak dengan tatapannya berpindah ke arah Nava yang masih berada di pelukan Raja. Ia menatap Nava dengan penuh kebencian. Baru saja Fani ingin menarik rambut Nava, tangannya sudah di genggam oleh Raja.

"Sekali lagi Lo nyentuh cewe gue dengan tangan Lo itu, Lo akan tau akibatnya!" Ancam Raja dengan wajah datarnya dan menjauhkan tangan Fani yang tadi ia genggam.

"Keyvin, Vino bawa Fani pergi dari sini sebelum gue tambah emosi liat nih cewek!"

"Tanpa Lo suruh pun kita bakalan ngusir nih bakteri yang merugikan"

Keyvin dan Vino langsung menarik Fani keluar dari cafe dan meninggalkannya. Fani berlari menuju ke dalam mobilnya dan meluapkan tangisnya sebelum dia benar-benar pergi dari cafe itu dengan perasaan kacau.

**

Vote dan coment yahh❣️

RajavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang