Bab 7

22 0 0
                                    

Jangan biarkan senyuman mu berganti menjadi air mata

**

Sepanjang perjalanan pulang, Nava hanya diam memikirkan kejadian di cafe tadi. Ia berpikir bahwa hubungannya dan Raja baru saja mendapatkan tantangan awal.

Bagaimana nantinya jika hubungannya dengan Raja semakin serius? Apakah tantangan yang dihadapinya akan lebih susah dari ini? Apa Nava akan kuat menghadapi tantangan hubungannya nanti?

Raja tahu pikiran gadisnya itu, Raja sendiri masih memikirkan kejadian di cafe tadi. Raja memegang erat tangan Nava, seolah memberikan ketenangan untuk gadis disebelahnya.

Nava tersadar dan menoleh ke arah Raja, Raja hanya tersenyum dan menatap gadis di disebelahnya dengan tatapan teduh. Ia sangat tahu kegelisahan Nava, Raja juga tahu jika Nava sedang memikirkan tentang hubungannya ke depan.

Raja menepikan mobilnya di pinggir jalanan yang sudah mulai sepi.

"Gak usah mikirin kejadian tadi, aku gak akan biarin satu orangpun mengganggu atau menyakiti mu lagi"

"Semua hal yang terjadi hari ini hanya salah satu tantangan dari seribu yang akan menghampiri hubungan kita ke depannya"Kata Raja dengan senyum manisnya itu

Kata-kata Raja tadi membuat Nava tenang seketika, dia pun ikut tersenyum manis ke arah Raja.

Dengan cepat Raja memalingkan wajahnya ke arah jalan yang mulai sepi. saat melihat senyum Nava tadi, jantung Raja berdetak cepat dari biasanya dan membuatnya salah tingkah.

Nava mengerutkan keningnya, Mengapa Raja salah tingkah saat ini? Padahal dia tidak melakukan apapun kepada Raja.

"Kamu kenapa? Sakit? Kenapa kamu jadi gelisah begini?" Tanya Nava dengan raut muka khawatir.

Nava memegang dahi Raja dan dahinya bersamaan, Nava memastikan bahwa suhu tubuh Raja dengan suhu tubuhnya tidak berbeda jauh. Setelah itu Nava meraih tangan Raja dan memeriksa denyut nadi Raja.

Raja sangat panik saat Nava ingin mendekatkan telinganya ke arah Dadanya.

'Gila nih cewe, dia gak tahu apa kalau jantung gue pengen copot pas dia megang gue? Baru kali ini gue punya pacar yang bisa bikin gue serangan jantung di tempat, mana keluarga gue punya riwayat jantung lagi. Gimana nih? Bentar lagi dia nempelin telinganya ke dada gue? Kalau dia tahu gue deg-degan dekat dia gimana nih? Dia pasti ngetawain gue. Bisa jadi trending topic nih nama gue di sekolah' Batin Raja.

Raja semakin panik sekarang, ia ingin menghindar juga tidak mungkin. Nava sudah berada diatas dadanya. Nava mendengar jantung Raka berdetak tidak karuan.

Bukan hanya Raja, Nava juga semakin panik setelah mendengar jantung Raja.

"Raja? Jantung ku kenapa? Kok bisa gitu? Kamu punya riwayat jantung? Kamu punya obat jantungnya? Atau sekarang kita kerumah sakit aja yah? Entar kamu mati gara² jantungan gimana dong? Kamu mau ninggalin aku?"Tanya Nava

Mata Nava sekarang sudah berkaca-kaca, air matanya sudah hampir terjatuh saat ini juga.

Raut muka Raja yang tadinya panik sekarang menjadi kesal. Bagaimana tidak? Jantung Raja seperti itu juga karena senyum dan ulah Nava tadi, tapi cewek itu belum juga peka. Entah Nava yang terlalu polos hingga dia tidak tahu kalau dia seperti itu karena ulahnya.

"Raja kamu dengar aku gak sih? Kita kerumah sakit sekarang yah? Kita cek jantung kamu, jangan mati dulu yah? Sekarang kita kerumah sakit! Biar aku yang bawa mobilnya!" Perintah Nava.

Dengan cepat Raja menahan tangan Nava. Tanpa aba² Raja langsung memeluknya, membuat Nava sedikit terkejut.

"Kamu yang buat aku hampir jantungan Va, kamu yang buat aku gelisah, dan kamu juga yang bikin aku salah tingkah dengan senyummu itu Nava Alicia Putri" Ucap Raja.

Raja semakin mempererat pelukannya, Nava semakin bingung dengan ucapan Raja tadi.

"Maksud kamu apa Raja? Aku gak ngerti"

"Senyum kamu itu manis, bisa menyebabkan semua yang melihatnya jantungan seketika termasuk aku sayang"

Raka mencium kepala Nava yang beraroma bubble gum, Aroma itu membuat Raja semakin menyukai apapun tentang Nava.

"Ingat yah? Mulai sekarang senyum kamu itu cuman aku dan orang terdekat mu yang boleh liat! Kalau kamu mau bilang aku itu berlebihan? Gak peduli, aku cuman gak mau orang lain termasuk para lelaki mata baskom bisa liat senyum kamu itu. Entar dia jatuh cinta gimana? Ribet nanti urusannya"

"Ribet gimana?" Tanya Nava dengan lugunya

Raja hanya tersenyum dan mengecup kening gadisnya itu.

"Ya ribetlah sayang, kalau ada yang liat kamu senyum, terus dia suka kamu? Jatuh cinta dengan senyum kamu? Terus ngejar dan goda kamu? Aku pastinya cemburu, aku bakalan buat dia gak bisa liat senyum kamu lagi, kalau perlu aku cungkil tuh mata cowok yang seenak jidat liatin senyum kamu itu"

Nava terkekeh mendengar kata-kata Raja tadi

"Jadi kamu bisa cemburu juga yah?"Tanya Nava dan menaik turunkan alisnya untuk menggoda Raja.

"Iyalah aku cemburu, siapa yang gak cemburu sih? Nanti kalau ada yang ngambil panda ku ini gimana? Kan gak ada lagi yang bikin aku kangen dong?" Kata Raja sambil mencubit pipi Nava dan mengacak rambutnya.

"Ih.... Raja, kamu itu apaan sih?"

Nava mengerucutkan bibirnya sambil merapikan kembali rambut yang berantakan.

"Tuh bibir kenapa di manyungin gitu? Ngasih kode yah? Tenang sayang, aku itu orangnya gampang peka kok"Tanya Raja

Raja mendekati Nava sambil tersenyum menggoda ke arahnya.

"Kamu mesum ihh, tau ah aku kesel"

"Kamu kesel?"

"Iya"

"Kamu marah?"

"Iya"

"Kamu sayang?"

"Iya"

Raja tertawa saat mendengar jawaban Nava tadi, Nava sadar dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia melotot ke arah Raja yang sedang cengar-cengir melihatnya.

"Iya aku juga sayang kamu"Ucap Raja

Raja masih tetap mengacak rambut Nava, membuat rambutnya semakin berantakan. Nava tetap mengerucutkan bibirnya, membuat Raja semakin gemas melihatnya.

Nava meringis dan menjauhkan tangan Raja dari kedua pipinya.

"Kamu itu apaan sih Raja? Kamu kira gak sakit dicubit gini?"

Nava mengusap pipinya yang memerah karena ulah Raja.

"Hehe aku minta maaf yah? Habisnya pipi kamu itu yang salah bikin aku gemes pengen gigit"Goda Raja dan mendekat ke arah Nava.

Dengan cepat Nava menutup kedua pipinya dengan tangan. Melihat itu Raja semakin tertawa melihat gadisnya itu.

"Haha maaf yah sayang? Udah ya? Kita pulang sekarang"Kata Raja dan langsung diangguki dengan cepat oleh Nava.

Malam itu Raja merasa sangat nyaman dengan Nava. Gadis polos dengan pipi pandanya. Melihat Nava rasanya Raja kembali percaya kalau cinta yang tulus itu benar adanya.

Raja berharap bahwa kebahagiaan yang sekarang ia dapat dari Nava tidak akan pernah pergi lagi darinya.

**

Baru up lagi yah? Maaf yang udah nunggu hehe😚❣️

Klik bintang⭐
Comment💬

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RajavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang