Setelah sekitar 40 menit melaju di jalanan Taipei, akhirnya Alana dan kedua orang tuannya sampai pada rumah berlantai 2 yang bercat biru tua, rumah nya cukup indah, dengan halaman yang luas. Alana menyukai rumah baru itu. Alana bahkan langsung bisa merancang tanaman apa saja yang akan ia tanam seketika melihat halaman yang luas itu.
Setelah beberapa saat Alana pun memasuki kamar barunya , Alana bersyukur karena masih merasa familier dengan kamar yang bercat abu-abu itu sangat mirip seperti kamar lama nya.
Setelah selesai membongkar barang-barangnya Alanapun berusaha memejamkan mata sejenak, namun Alana tetap tidak bisa tidur, tubuh yang lelah setelah melakukan perjalanan tidak sebentar itu dan ditambah lagi hal aneh yang menguras pikirannya membuat ia justru menjadi gelisah.
Alana meraih telpon genggam nya, dan baru tersadar setelah sekian lama, iphone x yang biasa ia pakai telah berganti menjadi iphone 5s yang masih tampak baru, Alana tertawa tak percaya.
" Bahkan telpon genggam ku berubah" Gumam Alana pelan seraya mengamati telpon genggam berwarna hitam itu.
Beberapa menit telah berlalu, dan Alana hanya memandang kosong pada langit-langit kamar bercat abu-abu itu, Alana menghela napas panjang, kemudian Alana beranjak dari tempat tidur lalu memutuskan untuk pergi jalan-jalan untuk menghilangkan kebosanan yang sedang merundungi nya.
Alana pergi kelantai dasar, disana ibu dan ayah nya tampak sedang menikmati teh mereka, ibunya mendongkak kearah nya ketika melihat Alana menuruni tangga, ia tersenyum.
"Aku ingin mencari udara segar " Ucap Alana pelan sebelum ibunya meminta Alana ikut menikmati teh herbal mereka. Ibunya tampak mengerutkan dahi, Alana tau ibunya begitu ingin bertanya kemana Alana akan pergi. Jadi Alana langsung melanjukan ucapannya.
" Saat kita memasuki perumahan, aku melihat ada toko buku di ujung jalan sana, jadi aku ingin pergi kesana " Ucap Alana nyaris seperti gumaman.
" Ah, ya pergilah. Kau harus menyesuaikan diri dilingkungan ini " Ucap ayah nya. Alanapun tersenyum pada mereka lalu berpamitan.
***
Alana menyusuri perumahan itu dengan pelan, sesekali bertukar sapa dengan penghuninya yang sedang menikmati sore seraya melatih bahasa Mandarin yang telah ia pelajari sejak sekolah dasar. Alana akhirnya mengerti alasan mengapa ibunya sudah mengirim nya pergi les bahasa Mandarin saat ia masih berada di kelas 5 sekolah dasar.
Setelah berkeliling Alana pun sudah dapat melihat toko buku yang tampak megah sejauh 500 meter lagi, namun langkah kaki Alana tiba-tiba berhenti di depan sebuah rumah berwarna coklat tua yang tampak megah namun tetap memiliki kesan hangat bagi penghuninya,di halaman yang tertata indah itu tampak diletakan dengan sengaja sebuah piano berukuran sedang dengan ukiran-ukiran klasik pada keempat penyangganya. Dan seolah mempercantik bunga-bunga,pohon-pohon, serta piano itu, dari kejauhan Alana dapat melihat seorang lelaki sedang duduk tegap menghadap piano tersebut, baju berwarna hitam yang lelaki itu kenakan tampak sangat kontras dengan kulit pucatnya, dan rambutnya yang tidak tertata rapi segera mengingatkan Alana dengan mentari senja yang berwarna keemasan, jemari pucatnya tampak ringan menari-nari di atas puluhan tust-tust itu.
Alana mulai menebak-nebak melody apa yang akan dimainkan orang tersebut, setelah beberapa detik dentingan-dentingan indah mulai terdengar.
" ahh Bluestone Alley !!" Pekik Alana tampa sadar, respon yang sama bagi semua orang ketika lagu favoritnya dimainkan secara random. Mungkin pekikan yang terlalu bersemangat itu terdengar oleh lelaki itu, seketika lelaki dengan kulit pucat itu membalikan badannya, mencari asal suara yang mengganggunya, setelah melihat sekeliling, akhirnya matanya bertemu dengan si empunya pekikan, seorang gadis dengan sweter abu-abu favoritnya tampak salah tingkah, kemudian tampak membungkuk, mungkin sebuah permintaan maaf karena sudah mengganggu waktu lelaki itu.
Lelaki itu mengerutkan keningnya, kemudian melanjukan permainan nya, seraya tersenyum mengingat gadis yang mungkin sedang menutupi pipi yang menjadi merah jambu karena malu.

YOU ARE READING
Can You Remember Me ?
RomanceEntah apakah benar itu adalah kekuatan cinta, atau Tuhan sedang berbaik hati saja. Tidak ada yang tau, begitupun dengan Alana. Disatu pagi tiba-tiba ia menjadi orang yang sepenuhnya berbeda, walau masih dirinya,-hanya terlihat lebih muda. Ya Alana...