part 6

697 77 0
                                    

sudah terhitung dua hari empat jam Hyura belum sadar dari komanya selama itu juga Taehyung tidak pernah meninggalkan Hyura sendirian karna Taehyung sendirilah yang menjadi dokter pribadinya disini

Taehyung ingin orang yang pertama kali dilihatnya adalah dirinya sendiri, Taehyung tidak ingin meninggalkan momen dimana ketika mata indah itu terbuka dirinya tidak ada disana

setiap hari Taehyung berlagak seperti seseorang yang kewarasannya telah hilang. Taehyung selalu berbicara sendiri seolah Hyura dapat mendengarnya dan berakhir dengan dirinya yang menangis.

ia tahu Hyura mungkin tidak dapat mendengarnya, itu dilakukannya hanya untuk menguatkan hatinya sendiri

seperti sekarang aktivitasnya berubah total, menatap wajah Hyura sudah merupakan rutinitasnya, mengecek keadaan gadis itu setiap menit berharap mukjizat datang lagi pada gadis itu

"hai..kau masih tidak mau membuka matamu, kau marah padaku huh. aku sudah membelikan buku catatan kecil seperti yang kau inginkan dulu. sebenarnya kau tidak perlu menulisnya jika kau mencintaiku..karna aku tahu itu" ucapnya bergurai

"ini sudah dua hari lebih kau tidak mandi kupastikan badanmu bau sekali. bagaimana kalau aku menikahimu disini saja sekarang. dengan begitu aku bisa membantumu mandi jika kau sudah bangun nanti" Taehyung menertawai candaan yang dianggapnya lucu. bisa-bisa keadaan Hyura bertambah saat ia bangun jarinya sudah terpasang cincin. lucu sekali Kim Taehyung

Taehyung terdiam menatap lekat wajah Hyura mengamit tangan itu untuk menyalurkan kehangatan. tidak ada kata bosan didalam benaknya. justru ia ingin menambah hal konyolnya itu kedalam daftar kegiatan kesukaannya

dirinya tersentak kaget saat Taehyung merespon dengan satu gerakan dijarinya. matanya menatap memohon ditangan itu, berharap yang dirasakannya itu tidak salah. Hyura meresponnya tadi dan ini merupakan perubahan yang baik

Taehyung menghembuskan nafasnya lega lalu tersenyum dewa saat mendapati gerakan kedua dengan cepat ia memeriksa keadaan Hyura

***

sinar lampu menghalangi penglihatanku

apa yang terjadi?

mataku rasanya seperti lem kering yang dipaksa untuk dibuka, perih sekali. rasa nyeri dibagian kepala masih terasa sampai sekarang. saat mataku benar-benar terbuka walau objek yang kulihat tidak terlalu jelas, aku bisa melihat seseorang didekatku. tanganku digenggam kuat olehnya, aku bisa sedikit merasakan kehangatan yang menjalar dari tangannya itu.

"Hyura, kau sudah sadar? ayo buka matamu.." ucapnya. suara itu..aku mengenali suaranya. kucoba untuk menatapnya lebih jelas. kini wajah itu tepat didepan wajahk aku tersenyum melihatnya..kuharap ia bisa melihatnya

mulutku terasa kaku, aku melihat sekeliling dan ternyata benar, aku disini. ditempat yang seharusnya tidak kudatangi rumah keduaku, sebut saja seperti itu

aku bisa merasakan suara ribut seorang wanita, itu ibuku aku merindukannya. ayahku menitip salam untuknya aku bertemu dengan beliau, rasanya aku ingin tetap bersamanya tapi ada yang harus kuselesaikan entah apa itu, aku juga tidak tahu

"Hyura putriku..terima kasih..sudah kembali" aku bisa mendengar suaranya, suara yang begitu kurindukan. aku tersenyum mendapati wajah ibuku yang begitu ketakutan, ayolah aku belum ingin mati sekarang.

rasa kantuk mulai menggodaku. padahal rasanya aku baru saja tidur dalam jangka waktu yang lama, entahlah aku hanya ingin tidur tapi sebelumnya ada yang ingin kusampaikan pada ibuku

"ayahku menitip salam untukmu"

***

Jimin mengusap wajahnya frustasi, sedari tadi kerjaannya hanya mengoceh dan marah-marah tidak jelas. Jungkook yang menjadi pelampiasannya hanya diam tidak membalasnya, mungkin sudah terbiasa dengan tingkah laku aneh yang dilakukan oleh sahabatnya itu.

FORGIVE ME [PJM] COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang