★Jungkook★
Hari ini aku tidak berangkat ke kampus dikarenakan aku bangun kesiangan,padahal tadi malam aku tidur tidak terlalu malam.
Karena bosan seharian di rumah,aku memilih membeli ramyun di tempat langgananku yang tidak jauh dari apartemen. Aku berniat akan membaginya dan memakannya bersama tetangga baruku,si ahjussi galak itu. Ya anggap saja sebagai tanda terimakasih kepadanya karena kemarin ia sudah membelikanku hotdog.
Ketika aku pulang ke apartemenku setelah membeli ramyun aku melihat ahjussi galak itu sedang berdiri di depan apartemennya,sepertinya ia sedang menekan password apartemennya,dia tidak sendirian aku melihatnya bersama seorang laki-laki yang jauh lebih pendek darinya dan sangat familiar di pandanganku.
Akhirnya aku mengundurkan niatku untuk memakan ramyun bersamanya.
☆☆☆
★Author POV★
Jungkook menggeliat dalam tidurnya hingga ia terjatuh dari sofa membuatnya terbangun dari tidurnya sambil mengeluh kesakitan dan membuat seseorang terkikik geli melihatnya.
"Jiminie?" Kata Jungkook setengah sadar.
"Tidurmu pulas sekali Jung" Jimin mendekatinya dan mengusak rambutnya penuh kasih sayang.
"Sejak kapan kau disini?" Tanya Jungkook dengan kesadaran penuh.
"Sejak satu jam yang lalu" Jimin menyenderkan tubuhnya pada senderan sofa dan mengganti channel tv.
"Kenapa kau tidak membangunkanku bodoh?"
"Aku tidak tega membangunkanmu bunny" Jimin mengusak rambut Jungkook lagi.
"Berhentilah memanggilku bunny" Protes Jungkook pada Jimin sambil mengembungkan pipinya.
"Berhentilah bersikap lucu di depanku bunny" goda Jimin sambil menahan tawanya.
"YAKKK!!" Jungkook beranjak dari sofa sambil menghentak-hentakkan kakinya jengkel dengan Jimin yang selalu menggodanya.
Sedangakan Jimin?ia hanya tertawa terbahak-bahak melihat Jungkook yang kesal di buatnya,bunny tetaplah bunny,seberapa marahnya Jungkook ia akan tetap terlihat lucu.
Tidak lama Jungkook keluar dari kamarnya dengan wajahnya lebih fresh di banding sebelumnya,matanya menangkap sosok terlentang di atas sofa yang kini tengah menatapnya.
"Omong-omong,kenapa tadi pagi absen?" Tanya Jimin yang sekarang dalam posisi absurdnya,kakinya di naikkan ke senderan sofa dan kepalanya berada di bawah. Sudah tidak aneh bagi Jungkook melihat pemandangan seperti itu,ia tau Jimin pasti sedang merasa bosan.
"Aku kesiangan" Jawab Jungkook sambil sedikit mengerucutkan bibir plumnya.
"Siapa suruh tidur terlalu malam eoh?"
"Aku tidak tidur terlalu malam kok" Bela Jungkook
Jimin hanya memanggut-manggutkan kepalanya setelah itu ia di buat terkejut oleh ponselnya yang bergetar.
Pip
"Hallo mah"
"....."
"Sudah datang?"
"......"
"Rumah bunny"
"......"
"Jungkook"
"......"
"Baiklah"
Pip.
Jimin memasukkan ponsel pada kantong celananya dan berpamit pulang.
"Omong-omong,aku memakan ramyunmu hehe" Ujar Jimin sebelum menutup pintu sambil menggaruk tengkuk yang tidak terasa gatal.
Ya,setelah Jungkook membeli ramyun ia tidak langsung memakannya,ia memilih menonton tv dan bersantain di sofa hingga ia ketiduran dan tidak sempat memakan ramyunnya.
"Sudah kuduga,kau kan penyedot makanan! Dasar bantet!"
Mendengar perkataan Jungkook yang tanpa di filter seperti Taehyung,ia hanya mengacungkan jari tengahya.
Sedangkan yang di acungi jari tengah hanya menatapnya datar.
"Yakkk!! Jiminie pabbo,bukannya terimakasih sudah memakan ramyun milikku dan ahjussi galak!"
Jimin mengerutkan keningnya heran.
"Ahjussi galak?" ulang jimin.
"Ah lupakan,pulang sana" Jungkook mendorong tubuh mungil Jimin atau lebih tepatnya bantet.
"Yakk! Jungkookie,kau mengusirku ha?!"
"Kalo iya kenapa?" Jawab Jungkook yang sudah berada di ambang pintu lalu ia menjulurkan lidahnya ke arah Jimin dan menutup pintu apartemennya.
"Untung sayang" Gumam Jimin sambil tersenyum menatap pintu yang sudah tertutup rapat.
______________________________________
✏LATE✏
©2019, Awkeiin
KAMU SEDANG MEMBACA
Late •VK
FanficKatakan sekali saja kalimat yang aku inginkan,Kim. -Jeon Jungkook ©2019, Awkeiin