•Kagum•

2.9K 88 4
                                    

بــــــســم الله الرحمن الرحيم

Haruskah aku menjadi Fatimah Az-Zahra yang mencintai mu dengan diam atau aku harus menjadi seperti Khodijah yang datang kepadamu untuk menyampaikan perasaannya
(Asriyati Ningrum)
•Baca Wattpad Hijrah ku untuk lebih banyak kata katanya•
------------------------------------------------

🍁🍁🍁

Jam menunjukkan pukul 7 iya disini aku berada bangunan bernuansa Islam apalagi kalau bukan Masjid.

Sebelum memasuki materi perkuliahan aku membiasakan untuk shalat Dhuha, Setelah aku menaruh Tas dan mukenahku aku pun pergi ke tempat whudu' khusus untuk perempuan.

Setelah berwudhu' aku mulai melaksanakan shalat dengan khusyuk dan berharap semoga Allah senantiasa menjaga ku.

"Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan." (HR. Turmudzi)

Seusai shalat aku segera bergegas karena sebentar lagi kelas akan dimulai, saat aku mulai keluar masjid aku mendengar seseorang mengaji dengan suara yang merdu dan iya pria itu membaca surah Al-Waqi'ah dengan lantunan ayat demi ayat yang sangat merdu.

"MasyaAllah" ucapku lirih dalam hati tepat posisiku dibalik tirai pembatas antara perempuan dan Laki-laki.

"Astaghfirullah" ucapku tersadar dan segera bergegas keluar.


Sebenernya ada rasa kagum dalam hati ini ketika mendengar suara pria itu, iya aku paham betul siapa pemilik suara itu sebenarnya.

-💮💮💮-

Ketika berada dikelas, lagi lagi Takdir mempertemukanku dengan pria itu, siapalagi jika bukan pemilik suara merdu itu.

Iya dia adalah dosen termudah dikampusku maklum saja banyak mahasiswi yang tertarik kepadanya. Karena dari usianya yang terbilang muda yaitu 25 tahun dia sudah menjadi dosen dan lulusan dari Universitas Manmara Turkey dengan jurusan Ilahiyat luar biasa bukan.

Dan kebetulan jurusan yang aku ambil adalah jurusan Pendidikan Agama islam, nah sekarang materi yang dipelajari berkenaan tentang Al-Qur'an dan Hadist dan kebetulan sekali Pak Ahmad berhalangan untuk hadir, akhirnya dialah yang menggantikan untuk mengajar kami.

"Baik semuanya sebelum saya mulai Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh" ucapnya tegas sambil tersenyum kepada kami semua.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh" ucap kami serentak.

"Baik dalam kali ini saya, akan membahas tentang Amar Ma'ruf Nahi Munkar, sebelulanya ada yang sudah paham tentang materi tersebut?" Tanyanya dengan santai.

Hening entah mereka fokus dengan wajah tanpan dosen itu atau mereka sedang bingung karena tidak bisa menjawab atau mereka sedang fokus mendengarkan penjelasan dosen itu.

"Baik Amar ma'ruf nahi Munkar berarti perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk di lingkungan masyarakat, dengan kita mengajak kebenaran maka dalam lingkungan masyarakat tidak akan ada perpecahan dari pihak manapun. Karena dalam Q.S Ali Imran : 104

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Yang Artinya (Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung).

Jadi sudah jelas dalam ayat tersebut kita diperintahkan untuk berdakwah, pertama yakni mengajak dan yang kedua adalah memerintahkan. Dengan adanya ayat tersebut hikmah yang dapat kita petik adalah, menjadikan kita untuk selalu memperbaiki kadar dalam lingkungan sekitar. Mungkin ada yang bertanya kepada saya?" Tanyanya dengan senyuman yang merekah dari bibir tipisnya.

"Tidak ada pak" jawab mereka serempak.

"MasyaAllah, apakah aku benar sekedar kagum kepadanya, atau aku bener mencintanya, tapi atas dasar apa aku mencintainya apakah karena rayuan syaiton ataukah cinta ini benar fitrah dan murni tumbuh sendiri karena Allah, YaAllah jika aku sedang merasakan cinta jangan biarkan cintaku melebihi cintaku padamu" gumamku dalam hati sedangkan pikiran dan hatiku selalu fokus menatapnya.

Dan sesekali tetap menjaga pandanganku karena dengan menatapnya syaiton akan melepaskan panahnya dan terus saja menggodaku imanku , tak lupa sejak tadi aku terus saja menundukkan pandanganku dan beristighfar dalam hati.

"Baik, materi yang saya sampaikan hanya itu saja, selebihnya jika nanti ada yang akan ditanyakan yang berhubungan dengan materi tersebut bisa menemui saya langsung diruang saya, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucapnya saya dengan santai.

"Wa'alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh" ucapku dan mahasiswa lainnya dengan serentak.

Selesai

Ig: asri.nnn_

Kerasnya Hidup Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang