Azan

21 5 2
                                    

"Gue tau maksud lo." Terdengar suara berat seseorang dari belakang.

"Haduh" Ucap Rahma dengan suara lirih, lalu menggigit bibir bawahnya.

"Gue mau duduk, singkirin tas lo!" Perintah laki-laki itu.

"Ish!" Kesal Rahma seraya memindahkan tasnya.

"Kenalin gue Arsen" Ucapnya sambil menyodorkan tangan.

"Oh kamu bisa ngomong ternyata" sinis Rahma,"aku Rahma" lanjutnya seraya menangkupkan kedua tangannya ke depan dada.

Tanpa pikir panjang Arsen meneruskan kegiatan sebelumnya, memainkan ponselnya dan memakai headset ditelinganya.

"Ish! Tak kira kamu udah berubah, ternyata tetep aja." Ucap Rahma agak keras.

"Lo kira gue Bungklon, bisa berubah." Balasnya lirih.

"Serah dah."

Tanpa disadari Arsen tersenyum dalam diamnya. "Ish. Gue kenapa sih?!" Batinnya.

"Hallo kenalin aku Indra." Sapa Indra dan memperkenalkan diri. "Namamu siapa?" Tanyanya.

"Hai... Arsen"

"Salam kenal, Aku Avril." seraya menjulurkan tangannya.

"Arsen." Balasnya, dengan ekspresi yang sama, senyum pun tidak, apalagi menatap matanya.

Pagi itu Rahma telah mendapatkan teman yang cukup banyak, karna pada setiap berganti pelajaran pasti perkenalan. Entahlah untuk apa perkenalan berkali-kali, toh yang minta kan gurunya. Padahal kan sekali saja cukup, yang penting temannya tau namanya, udah selesai.

Embel-embel "Tak kenal maka tak sayang" bagai hal yang wajib diucapkan sebelum perkenalan. Padahal tak kenal pun bisa juga sayang ya gak???

* * *

Rahma Pov

Bel Istirahat kedua, aku bergegas ke Mushola sekolah.

"Subhanallah... Sungguh merdu memang suara azan, namun mengapa kali ini aku merasakan ada yang beda? Suara azan yang belum pernah aku dengar sebelumnya, kali ini azan nya begitu indah, siapakah yang menjadi Muazin nya? Pastilah dia Soleh..."

"Ah kenapa pula aku memikirkan ini."

Aku bergegas masuk ketempat wudhu, kemudian langsung mengambil wudhu. Setelah itu aku masuk Mushola dan memakai mukena yang aku bawa di tas miniku.

Setelah selesai menunaikan Salat Qabliyah, berhubung belum iqamat aku membaca Al-Qur'an miniku.

"Disela-sela aku membaca Al-Qur'an aku mendengar suara seseorang yang juga membaca Al-Quran. Suaranya begitu lembut, hukum tajwidnya pun jelas benarnya, siapapun yang mendengarnya pastilah hatinya akan tenang, pasti banyak akhwat-akhwat yang jatuh hati padanya."

"Astaghfirullah Rahma! Apa yang kamu pikirkan dari tadi. Sudahkah malaikat Atid mencatatnya? Ya Allah ampunilah kekhilafan ku ini yang telah melebihi batas Ya Allah."

* * *

Setelah selesai melaksanakan Salat Dzuhur, Rahma kembali ke kelasnya.

"Syukurlah dia tidak ada disitu." Batinnya.

Rahma duduk ditempat duduknya, lalu membuka ponselnya. Ternyata banyak notifikasi chat. "Haisss!" Hembusan kasar nafasnya.

*Calon Imam Receh

Assalamualaikum
Ukhti udah makan belum?

Ke Mushola nya bareng kuy?

Ish kamu mah. Aku ke mushola OTW ye.

Nanti pulangnya bareng ya? Aku jemput dikelasmu?

*Romeo Alpha Hotel Mike Alpha

Wa'alaikumussalam Warrahmatullah

Afwan akh baru bales, Afwan juga tadi udah duluan ke Mushola,Afwan lagi karna nanti pulangnya aku tunggu diparkiran aja diparkiran. Gak papa kan?

Iya gak papa. Tapi janji ya aku gak ditinggal lagi kek kemaren?

Iya janji akh

"Bagaimanapun juga aku harus berlatih untuk mencintai karena Allah." Batinnya, sembari menutup ponselnya, lalu beranjak pergi ke kantin.

Jang Lupa Vote & Coment nya Yaaa


Purworejo, Jawa Tengah
27 Februari 2019

Tersiratkan KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang