Bukan Cinta

5 0 0
                                    


[IA POV]

(Lokasi Stadion Olahraga Basket, 2014)

Di akhir pertandingan setelah saling merebutkan skor masing masing akhirnya, team kami berhasil memenangkan pertandingan. Dengan skor 70-68, pertandingan yang membuatku belom pernah merasa setegang ini sebelumnya.

"Kakakku, Yuuma, semua berhasil..uhuk uhuk.. syukurlah" aku bersyukur dan senang sekali. Karena kondisi ini aku tidak bisa berteriak menyemangati mereka tapi di dalam hatiku aku terus berteriak mendukung mereka.

Terlihat semuanya merayakan keberhasilan mereka bersama, namun Yuuma terlihat menjauh dari team dan pergi menuju suatu tempat. Tentu saja mataku tidak bisa mengalihkan perhatianku padanya.

Tapi saat itu adalah pengalaman yang sangat tidak ingin aku ingat sama sekali, Yuuma terlihat memeluk seorang gadis dan terlihat ia menciumnya diantara keramaian. Aku tidak jelas bagaimana rupa gadis itu dan seketika jantungku terasa tertusuk. Apakah ini rasanya cemburu..

Lalu aku teringat tujuan kemari, salah satunya adalah untuk mengucapkan terima kasih pada Yuuma soal kejadian kemarin. Aku bangkit berdiri dan berjalan pelan pelan menuju tempat Yuuma. Aku tidak peduli dengan perasaan tersakiti dan badan sakitku ini tapi aku akan berusaha bertemu dengannya.

Aku sampai juga kebetulan aku melihatmu sedang bersandar di tembok salah satu lorong stadion yang sepi. Aku mengeluarkan segala keberanianku setelah melihat kejadian tadi dan mulai menyapanya.

"Ha...lo..,Yuuma" salamku padanya, lalu ia memandangku tapi kali ini dia tidak tersenyum sama seperti pertemuan kita pertama kali.

"Eh..IA.., bagaimana kau bisa disini, bukannya kau sedang dirawat di rumah sakit" tanyanya tanpa wajah ekspresi.

"Aku sudah tidak apa apa kok, aku boleh bertanya sesuatu, siapakah gadis yang kau peluk dan kau cium itu tadi" tanyaku sudah tidak sabar ingin mendengar jawaban Yuuma ini meskipun aku tidak pantas bertanya demikian.

Tidak seperti dugaaanku yang mengira Yuuuma akan kaget tapi dia tersenyum jahat.

"Hahahaha, aku tidak menyangka gadis pelayan sepertimu bisa menjadi cemburu padaku" apa dia bilang apa.., aku kaget mendengar perkataanya barusan sampai aku terdiam sesaat mendengarnya.

"Sebenarnya, aku memanfaatkanmu IA, kalau saja kakakmu diam diam memberitahuku soal perasaanmu padaku pasti aku tidak akan tahu kegunaanmu. Juga rasanya enak menyantap makanan buatanmu" ujar Yuuma membuatku syok berat, jadi dia mulai mendekatiku karena ada campur tangan Kak Yohio. Jadi bukan karena kehendaknya sendiri.

Syok berat, aku mulai batuk lagi, sampai aku menyandarkan diriku di tembok..

"Aku sebetulnya tidak ingin mendekatimu tapi karena aku takut posisiku sebagai team inti digantikan karena kakakmu sebagai kapten team membenciku jadi aku pura pura dekat denganmu." Aku masih terbatuk batuk karena syok mendengar lanjutan jawabannya, jadi itu salah satu alasan sebenarnya dia mendekatiku juga dan kebenaran menyakitkan ini.

"Juga akhirnya ikatan kita akan terlepas, setelah kau pergi dari dunia ini" sambung dia lagi, kali ini aku benar benar merasa sakit hati mendengarnya. Laki laki yang kusukai selama lima bulan membuatku lupa akan penyakitku yang kuderita ini ternyata mengkhianatiku dan berharap aku mati. Aku merasa tubuhku dan hatiku terasa mati rasa.

Aku menghela nafas sambil menahan tangisku, "Begitu.., rupanya.., kurasa..,uhuk..uhuk.., aku tidak akan basa basi lagi..uhukk.., aku disini hanya ingin berterima kasih.. soal kemarin dan...untuk semuanya, kau telah mengisi hatiku" ucapku sambil menunduk lalu aku mulai jatuh ke lantai karena tubuhku sudah tidak sanggup lagi..

Aku terjatuh dilantai, aku mendengarkan ucapan Yuuma yang masih menunjukkan senyum jahatnya, "Sama sama IA, tapi sayangnya aku tidak akan mengisi hatimu, aku hanya mengisi pada gadis lain" lalu ia pergi meninggalkanku yang mulai jatuh pingsan.

Sampai Kak Yohio dan lainnya menemukanku.

.

.

.

.

Awal dan akhir berbeda ( The Beginning and End are Different )Where stories live. Discover now