Gasp

Walk

Rasanya ia seperti dipermainkan.

Tepat pukul satu malam ibunya sampai; meminta dirinya cepat - cepat mengantar Jungkook kembali.

Kenapa tidak meminta bawahannya saja?

Toh mereka tidak akan melawan sekalipun tidak masuk akal.

"Sialan,"

"━mobilku masih di bengkel."

Tungkai kanannya menendang frustasi udara malam.

Jungkook dengan tubuh bergetarnya berjalan menuju sang kakak.

Memberikannya sebuah kotak mainan; yang masih terbungkus rapih tak terjamah.

"Pa-pakai i-ini s-saja T-tae!"

Dahinya mengkerut penasaran.

Diambilnya cepat kotak pemberian adiknya, membuka perlahan supaya tidak merusak isinya.

"Kau mencoba membuat lelucon?"

Sebuah mobil balap mainan berada di atas tangannya.

Koleksi kesayangan; sengaja tidak ia buka bungkusannya.

Katanya sih, hanya ada satu produk. Limited edition istilahnya.

"A-ayo!"

Ujung piyamanya ditarik lucu.

Kedua hidung sang adik mengkerut lucu dengan binar penuh harap.

"K-kookie y-yang me-menyetir y-ya?"

Jungkook dengan wajah riangnya menduduki mobil mainan tersebut.

Membuat ban mobil yang terpasang rapih disana terlepas, menggelinding jauh ke arah jalanan.

Ingin marah rasanya.

Koleksi yang sengaja kau jaga selama nyaris dua tahun rusak.

"Y-yah ru-rusak d-deh,"

Bibirnya dipoutkan lucu.

"Idiot ━menjauh dari milikku!"

.

.

.

Tangan besarnya diambil cepat.

Jungkook menggengam lucu jari telunjuk sang kakak.

Berjalan beriringan menuju mansion Nyonya Kim.

Tidak ada bus yang beroperasi tengah malam begini.

Taehyung jelas paham hal itu.

"Mau ku gendong tidak?"

Tawarnya seraya membungkuk; menepuk pelan punggungnya.

Memberi isyarat Jungkook untuk naik, itu pun jika ia ingin.

"S-sayang T-tae!"

Beberapa detik setelahnya Taehyung merasakan beban pada punggungnya.

Si manis melingkarkan tangannya di sekitar leher sang kakak.

Menenggelamkan wajahnya di ceruk leher kemudian, terkikik gemas saat bau manly kakaknya menguar darisana.

"Kopermu tidak ku bawa,"

"━membawa tubuhmu saja sudah sangat menyusahkan."

Alibi.

Siapa tahu ibunya akan datang membawa Jungkook ke rumah.

Walau hanya sekedar untuk mengambil koper; yang penting ia bisa bertemu kembali dengan adiknya.