Cakrawala mulai berkabung.
Manambah pilu yang merundung.
Mengundang bayangmu dalam relung.
Menguar memori yang sempat terkatung.Ku meniti setiap kolase yang usang.
Mencoba memutarnya ulang.
Bagai kepingan film yang malang.
Ketika hanya pahit yang mampu dikenang.Hujan dikala itu.
Kau beranjak dan terus berlalu.
Melangkah jauh tanpa mau menahu.
Meninggalkanku dalam isak yang menderu.Hujan dikala itu.
Ku tak peduli tubuhku yang kian membeku.
Ku tak lagi merasa walau dingin menusuk kalbu.
Aku tetap menatapmu dalam sendu.Hai. Apa kabar kini kau,Tuan?
Puaskah membuatku tenggelam pada nestapa tak berkesudahan.
Puaskah membuatku menahan rasa yang tak terlampiaskan.
Ku harap kau musnah,walau hanya dalam angan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menelisik Rasa
PoetryKumpulan karya puisiku kalau lagi gabut.. Nikmatin ajja deh siapa tau pas sama suasan hatimu.. "Jika untuk mencintaimu saja aku membutuhkan beberapa purnama. Mampukah aku melupakanmu hanya dalam hitungan 1 2 3 ?" Love you -Red Rose-