Mencoba menjadi apa yang kamu mau. Melakukan apa saja titahmu.
Aku tahu, aku harusnya begitu.
Itu adalah wajib ku.Namun, semakin menjadi inginmu
Melukaiku gores demi gores
hingga menjadi tatu.
Lupakan siapa sebenarnya aku.Terlanjur ku titipkan asa digenggammu. Abaikan semua yang ku bisa. Lagi-lagi aku melukai diri sendiri layaknya tiada rasa.
Sedang kamu berdiri disana, menatapku penuh cinta. Harus apa aku selain berpura?
Meyakinkan hati bila semua baik saja.Katanya, aku harus menjadi apa yang kau mau agar kau cinta. Nyatanya, tiap ku menjadi mau mu, justru aku yang jatuh berkali-kali dalam kebodohan yang sama.
Ah, aku lupa!
Cinta memang sepaket dengan luka. Tak peduli sudah habis darah, luka itu tetap harus menganga. Menguar anyir yang sesakkan dada.Menjadi maumu memang tugasku, walau bukan inginku. Ku tegaskan sekali lagi, aku baik-baik saja. Bukankah kamu melihat begitu?
Red Rose
KAMU SEDANG MEMBACA
Menelisik Rasa
PoesíaKumpulan karya puisiku kalau lagi gabut.. Nikmatin ajja deh siapa tau pas sama suasan hatimu.. "Jika untuk mencintaimu saja aku membutuhkan beberapa purnama. Mampukah aku melupakanmu hanya dalam hitungan 1 2 3 ?" Love you -Red Rose-