1

36 6 9
                                    

Setelah kepulangan dari Paris, Yeora memutuskan untuk tinggal bersama Eomma di Seoul. Ia sangat merindukan Appa, tapi karena alasan suatu hal Appa membiarkan kami untuk pulang. 

Hari ini langit malam dihiasi dengan taburan bintang dan dinginnya malam hari di negeri ginseng ini.

Seorang gadis belia berusia 18 tahun sedang merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya. Ia tengah asyik menikmati alunan musik dari salah satu grup boyband favoritnya. Selain hobi mendengarkan musik, ia juga memiliki hobi dance. Dan karena hobinya itu ia bergabung dengan salah satu sanggar dance. Seperti malam ini misalnya, ia dan grup nya akan mengikuti salah satu kompetensi dance di Hongdae.

Park Yeora, gadis sederhana yang kini berubah menjadi seorang anak introvert. Gadis belia itu menyukai hobi ini sedari ia kecil. Ia terus menerus melakukan hobi itu untuk mengembangkan bakatnya, hal itu juga mendapatkan dukungan penuh dari sang pangeran tak berkuda, Ayah.

Karena asyik menikmati lagu itu, ia terlupa dengan sesuatu hal.

"Eomeona! Aku lupa kalau hari ini ada kompetisi dance! Aku harus berangkat sekarang juga!" Saat itulah, Yeora beranjak dari tempat tidur dan bersiap diri untuk mengikuti lomba dance modern itu.

Beberapa menit kemudian

"Eomma, Yeora izin pergi ke Hongdae, ada lomba dance modern hari ini." izin gadis itu.

"Hati-hati." Ketus Eomma

"Annyeong, Eomma..." Yeora sambil melambaikan jari tangannya yang mungil itu.

💜🌸💜🌸

Hongdae, 18:45 KST

Yeora terus memandangi jalanan padat kota Seoul dari balik jendela bus. Tak terasa laju bus ini telah terhenti di halte Hongdae. Park Yeora pun beranjak dari kursi dan turun dari bus.

Angin malam kota Seoul menerpa tubuh kecil Yeora. Hembusan angin menggerakkan rambut hitamnya yang terurai. Langkah demi langkah Yeora berjalan ke suatu tempat untuk menunjukkan bakatnya ke semua orang.

5 menit kemudian, ia telah sampai ke tempat tujuan. Ya, sebuah tempat keramaian di kota Hongdae. Ia berkumpul dengan teman sebayanya untuk mengapresiasi bakat masing-masing.

Ia menuju ke tempat registrasi pendaftaran. Malam ini terlihat ramai dari biasanya. Acara kali ini terlihat lebih banyak peminat daripada tahun lalu.

"Silahkan, noona. Registrasi pendaftaran disini." Ucap panitia

"Ne, arraseo." Balas Yeora

Yeora kini merasa pesimis dan gugup. Ia melihat banyak dancer yang lebih handal daripada Yeora. Yeora merasa tidak puas dengan hasil latihan selama 1 Minggu.

Kini Yeora menyusul teman satu grupnya ke make up room untuk mempersiapkan perform nanti. Mereka pun sibuk untuk mempersiapkan diri, baik itu make up serta wardrobe, maupun mental dan power nya.

"Annyeong haseyo" Ucap Park Yeora dengan malu. Untung saja, ia tidak terlambat. Kawannya pun juga masih mempersiapkan diri.

"Akhirnya, kau datang juga Park yeora!" Teriak semua orang di ruang make up.

"Ayo Yeora, kamu pakai wardrobe ini. Biar aku sambil make up". Ucap yeoja penata rias yang baru usia kepala tiga.

"Kita dapat giliran nomor urut berapa?" Tanya Airi.
"Kita nomor urut 2 nih." Jawab Kirei.

"Yeora, gimana penampilan ku sekarang?" Tanya Yuki.
"Wah, Yuki! Daebak!" Jawab Yeora sambil menepuk tangan mungilnya.

"Bagaimana dengan rambut ku?" Tambah Kirei.
"Sudahlah Kirei, lagipula kau sudah cantik! Mau style seperti apapun kau tetap cantik!" Jawab Hyerin

Love Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang