2

16 5 6
                                    

Cahaya mentari yang merekah memasuki tirai kamar Yeora. Selimut nya masih menutupi tubuh gadis itu. Yeora pun terbangun karena terdengar ada suara notifikasi kakaotalk dari smartphone nya. Mata Yeora terbelalak ketika membuka layar smartphone nya. Dia terkejut karena ini menunjukkan pukul 8 pagi. Ia teringat tentang pengumuman itu.

Dan ternyata...

"Aigoo!" suara Yeora terdengar seperti peluit yang melengking.

"Eomma! Eodi esseo?" teriak Yeora sambil buru-buru keluar dari kamar kecilnya.

"Ada apa?" jawab Eomma dengan acuh karena buru-buru akan berangkat kerja ke pabrik

"Eomma, lihat ini." Yeora menyodorkan smartphone ke Eomma dengan menunjukkan lesung pipinya.

"Hm, baguslah." jawab Eomma dengan singkat, padat, dan jelas. 

"Kau jaga rumah. Eomma pergi ke pabrik." Tegas Eomma

"Ne, annyeong." jawab Yeora sambil melambaikan tangan mungilnya.

Semenjak pulang dari Paris, hubungan antara dua insan itu menjadi agak renggang. Terlebih lagi, sang Appa yang sibuk bekerja menjadi pebisnis atau lebih dikenal menjadi pengusaha, membuat Yeora merasa merindukan cinta dan kasih sayang yang sebenarnya. Bukan hanya hubungan Yeora dengan orang tuanya, melainkan hubugan antara Eomma dan Appa juga ikut renggang.

"Bosan sekali hari ini. Mungkin pergi ke taman itu ide yang bagus!" gumam Yeora sambil duduk di atas ranjangnya.

*******

Yeora pun bergegas mengunci pintu rumah untuk pergi ke taman yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk ke taman, dan kini menunjukkan pukul 08:15.

Yeora tak sendiri di taman ini. Ia duduk di kursi taman ditemani dengan sejuknya udara di pagi hari dan kehangatan mentari yang menembus hingga ke tulangnya. Ia membuka layar smartphone untuk memutar video dance. Tak lupa memasang earphone di kedua telinganya. Kemudian ia mencoba koreografi dari boyband favoritnya yang belum pernah dipelajari sebelumnya. Yeora juga sambil menganggukan kepala dan menggerakan kepala nya, bagaikan dunia ini milik sendiri.

 Yeora juga sambil menganggukan kepala dan menggerakan kepala nya, bagaikan dunia ini milik sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah keasikan Yeora, tiba-tiba ada seorang gadis sebaya menghampirinya. Sontak Yeora pun melepaskan earphone nya dan menengok ke arah gadis itu. 

"Hai, sedang apa kau Park Yeora?" tanya gadis rambut sebahu itu.

"Hai, Soora. Aku sedang mempelajari koreografi dari boyband favoritku. Apa kau menyukai nya?" sambung  Yeora.

"Ayo, aku juga menyukainya!" jawab Soora.

"Kau memang tidak sibuk? Mengapa kamu tidak menghubungi ku terlebih dulu, jika kau akan kesini juga?!" Tanya Yeora.

"Aku tidak sibuk kok, pekerjaan rumah ku juga sudah beres! Hehe, maaf  Yeora-ssi! Ledek Soora sambil mencubit pelan lengan Yeora.

"Mengapa kita tidak mencoba untuk dance bersama? Is that good idea?" ajak Soora.

"Ne, arraseo. It's a good idea hehehe." Sahut Yeora dengan semangat

Akhirnya mereka berdua pun menari bersama di taman itu. Dunia terasa milik mereka berdua, karena mereka memiliki kesamaan hobi dan memiliki idola yang sama.

Tak terasa sudah banyak waktu yang telah mereka habiskan. Sudah 2 jam mereka tak bosan bermain di taman. Waktu sudah menunjukkan pukul 10:00, perut Yeora pun keroncongan. Yeora baru menyadari jikalau dia belum sarapan. 


Kryuuuuukkkk.... kryukkkk

"Eh, perutmu bunyi. Sebaiknya kamu makan terlebih dulu, Yeora-ssi" Pinta Soora

"Hm, baiklah Kim Soora" Jawab Yeora dengan malas

"Percuma saja aku makan, Eomma juga tidak membuat sarapan" batin Yeora

Walaupun Yeora berucap dalam hati, namun Soora bisa paham karena membaca dari mata Yeora.

"Ayolah Yeora. Jika kau mau, aku mengajakmu makan dirumah ku. Nae Eomma memasak bibimpap special. Ayolah ikut denganku! Ajak Soora sambil menarik tangan Yeora.

Yeora tak pernah merasakannya kembali masakan special buatan Eomma setelah kembali dari Paris. Kim Soora yang notabene sahabat kecil Yeora pun mengerti makanan kesukaan Yeora, yaitu bibimbap. Akhirnya Yeora memutuskan untuk pergi ke rumah Soora dengan perasaan tak enak hati.

****

Sesampainya mereka di rumah Soora, kedatangannya pun disambut hangat oleh keluarganya. Hal ini menyebabkan Yeora merindukan Appa, terutama kondisi keluarganya selama di Paris. Keluarga Kim Soora sangat harmonis, bertolakbelakang dengan kondisi keluarga Yeora yang hancur kesana kemari. 

"Annyeong! Appa, Eomma, Soora pulang!" Teriak Soora sambil membuka pintu

"Ayo nak, kemari lah. Pasti kalian lapar kan? Eomma memasak bibimbap, tteokbokki, dan masih banyak lagi." Ajak Eomma Soora

"Oiya, Appa, Eomma, masih ingatkah? Dia ini teman kecil Soora sebelum ia pindah ke Prancis." Tegas Soora sambil mengambil mangkuk.

"Annyeong haseyo, Park Yeora imnida." Ucap Yeora dengan sopan sambil membungkukkan badan

"Oohh... jadi kamu ini anak dari seorang bisnisman itu di Paris?" Tanya Eomma dan Appa bebarengan karena tak percaya

"Bagaimana kabar kedua orang tuamu? Mengapa kamu pulang kesini, ada apa?" Tanya Appa Yeora


Deg!


Pertanyaan-pertanyaan itu bagaikan petir yang menyambar di siang hari karena membuat Yeora semakin rindu dengan sang Appa. Apalagi kondisi Yeora saat ini berbeda jauh saat tinggal di Perancis. Dulu, keluarga Yeora hidup harmonis, walaupun Yeora anak tunggal. Tetapi saat ini? Eomma berubah menjadi depresi karena sering cekcok dan hubungan LDR dengan Appa.


"Apa yang harus aku jawab?" batin Yeora




TBC



*********


Annyeong, yeorobun! Jeongmal mianhaeyo, aku ga sering update. Seminggu lalu aku sama sekali ga sempet buka wp, karena lagi outdoor study ehe:v

Maaf ya, yang part 1 aku revisi, ehe. Dibaca dulu nih part 2, jangan lupa vote + comment ya, biar author semangat update. Karena nulis ginian butuh perjuangan :")

Gomawo! Borahae! <3




Love Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang