33. Phil & Lil

6.8K 534 80
                                    

Sudah satu minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sudah satu minggu.

Ale mendorong kursi roda Trella setelah mereka berdua berjalan-jalan pagi di rumah sakit. Memasuki bulan ke sembilan kehamilannya, Trella semakin kesulitan melakukan banyak hal dan kakinya akan sangat mudah membengkak. Karena pembengkakan kaki sangat harus dihindari Trella, akhirnya keduanya setuju untuk membiarkan Trella menggunakan kursi roda.

Jangan tanyakan bagaimana drama yang harus Ale lewati untuk membujuknya. Trella semalaman menangis dan tidak mau ia sentuh sama sekali. Perempuan itu mengabaikannya dan hanya menangis meraung di kamar mereka. Menolak semua ajakan Ale untuk bicara dan menolak mendengarkan suara pria itu.

Bagi Trella, menggunakan kursi roda ketika ia hamil adalah hal terakhir yang ingin ia lakukan. Ia tidak mau terlihat seperti orang sakit hanya karena mengandung bayi kemudian dikasihani dan diperhatikan berlebihan. Trella ingin orang-orang menilainya seperti ibu hamil yang lain, kuat dan mengagumkan.

"Ella, pilihannya cuma dua. Kamu pakai kursi roda atau bayi-bayi kita dikeluarkan sebelum waktunya." Putus Ale mendesak.

Bukan apa-apa, semenjak memasuki bulan ke sembilan dengan berjalan atau berdiam dalam satu posisi dengan waktu cukup lama kaki Trella akan langsung membengkak. Bahkan diawal bulan itu, Ale dan Trella harus bolak-balik masuk rumah sakit karena mereka harus mengontrol kandungan protein dalam tubuh Trella dan membuat kaki perempuan itu kembali normal.

Kursi roda adalah salah satu cara jika Trella tidak ingin kaki bengkaknya muncul dengan gejala-gejala lain. Atau kalau tidak, Trella harus melakukan bed rest sampai persalinan, dan kalau perempuan itu tetap tidak mau, bayi mereka harus dikeluarkan segera sebelum hipertensi menyerangnya.

Dan perempuan keras kepala itu tetap memegang teguh keinginannya, sampai suatu malam Trella merasa sakit kepala dan penglihatannya mengabur, serta denyut nadinya yang berdetak berlebihan.

Malam itu, Ale ingin menangis.

Harusnya ia seperti biasa memaksa Trella walaupun perempuan itu akan terus menangis dan balik memarahinya, pasti semuanya tidak akan seperti ini.

Trella segera ditangani. Perempuan itu akhirnya mau tidak mau harus menjalani segala hal yang dihindarinya. Bed rest di rumah sakit selama satu minggu dan menggunakan kursi roda.

Untung saja Ale dengan sigap langsung mengingat segala gejala yang Dokter Lany jelaskan padanya. Pria itu kalang kabut sendirian, sekuat tenaga menggendong Trella masuk ke dalam mobil ditengah malam dan masih harus menyetir ke rumah sakit. Dokter Lany sampai memberikannya pujian, kalau Ale terlambat Trella bisa benar-benar mengalami hipertensi dan ia tidak ingin membayangkan hal selanjutnya yang bisa terjadi.

"Le, aku mau macaroons." Ucap Trella sambil mengeluh.

Ale yang ada dibelakangnya tersenyum. Hal itulah yang Trella terus ucapkan selama dua hari ini.

Lingua FrancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang